16|Miya Twins

725 141 8
                                    

Episode 16
-ngajar-
Ft. Miya Twins

---

Hari ke-16 Ramadhan. Hari ketiga berjalannya pesantren Ramadhan. Sekarang, kelas Umar bin Khattab yang beranggotakan kelas 5-6 SD dibimbing oleh tiga Miya bersaudara.

Atsumu, si sulung dengan semangat menjelaskan materi pada anak-anak.

"Tau nggak? aqidah, ibadah sama akhlak itu saling berhubungan lho.. nah coba liat ke pohon yang udah digambar sama kak (Name)"

Beberapa anak tak dapat menahan tawanya ketika (Name) menggambar pohon.

"Aku tau gambaranku ini terlalu bagus dan terlalu artistik di mata kalian. Anggaplah ini akar okeh" kata (Name) sambil ikut terkekeh.

"Aqidah atau iman ibarat akar pohonnya. Keyakinan, ilmu paling dasar yang harus kita terapin. Kalau aqidahnya udah kuat, pasti ibadahnya bagus".

"Ibadah itu batang pohonnya. Kalau ibadahnya udah kokoh, bener, pasti ngaruh juga ke akhlak" jelas Atsumu.

"Nah mau dikasih contoh ga?" Osamu tiba tiba menyela.

"Mau kaak!" Seru semua murid.

"Coba liat kak Atsumu. Kak Atsumu nyebelin ga?" Tanya Osamu.

"NYEBELIN!!!"

"Berarti akhlaknya bagus atau kurang?" Tanya (name).

"KURAANG"

Osamu melanjutkannya "Berarti mencerminkan kalau ibadahnya juga..."

"GA BENERR!! Hahahhaa"

"Waduh jangan disebar lah heh. Aib aib" Atsumu hanya bisa ikut tertawa. Sudah biasa mereka menyelipkan candaan seperti ini ketika mengajar bersama.

Setelah penyampaian materi selesai, dilanjut dengan baca Al-Qur'an dan menghafal surat-surat juz 30.

Kebanyakan pasti minta dites sama Osamu. Soalnya Atsumu suka jahil. Nambah nambahin pertanyaan atau apalah. Kalau sama (Name), cuma segelintir orang yang kuat mental pikiran. Kalau tajwidnya ga bener, ga dapet poin. Tapi kalau tajwidnya bener, dapet poin double.

"(Name), langsung tutup aja ya. Waktunya habis" bisik Shinsuke saat melewati kelas Umar bin Khattab.

"Asiap" jawab (Name).

Untuk penutupan, kali ini (Name) yang memimpin.

"Yuk diberesin dulu tasnya. Mau pulang nih kita" kata (Name).

"Siap, berdo'a mulai" pimpin (Name).

Giliran mengajar selesai. Jujur, inginnya sih ketiga bersaudara ini paling seneng kalau udah kebagian ngajar. Mereka bosen diem di rumah terus jagain dagangan.

Tapi, tetap ada bagian yang mereka sama sama ga suka.

Evaluasi.

Kadang ada aja kesalahan yang mereka ga sadar. Masalahnya tekanan dari Shinsuke itu lho.

Semua pengajar hari ini sudah berkumpul di ruangan sebelah masjid. Ruangan langsung hening. Evaluasi pun dimulai.

Sudah tertebak, Koutaro kena marah. Karena apa lagi? Kata Shinsuke, dia kelewat berisik dan kelewat santai.

"(Name)" panggil Shinsuke.

"Ya, ketua?" Wah (Name) deg-degan. Pasalnya cuma nama dia yang dipanggil. Nama kakak kembarnya ga dipanggil.

"Kenapa di akhir ga ada review pembelajaran?"

Mampus. (Name) kelupaan. Entah kenapa dia kurang fokus memang hari ini. Tadi siang sempet salah bikin pesenan pelanggan. Pagi pagi hampir salah masukin bahan buat dagangan.

"Maaf, kurang fokus akhir akhir ini" ucap (Name).

"Yasudah. Bikin materi buat besok, kasih ke Tetsurou" Shinsuke memberikan hukumannya pada (Name).

"Si-"

"Maaf, kak. Salah saya juga ga ngingetin (Name)" tiba tiba Osamu menyambar.

"Saya juga salah kak. Padahal saya penyampai materinya" tambah Atsumu.

(Name) cuma bisa mengusap wajahnya. Beginilah kedua kakak kembarnya ini.

"Ga usah ya ampun. Maaf, kak Shinsuke, usir saja lah kedua makhluk ini" kata (Name).

"Kau ini kita masih abangmu-"

"Sudah. Lanjutkan saja pertengkaran kalian di rumah nanti. Evaluasi ditutup. Boleh pulang" kata Shinsuke.

Semua mebubarkan diri. (Name) sepanjang perjalanan diam, berpikir keras materi apa yang harus ia tulis untuk besok Tetsurou mengajar

"Dek, ya ampun kusut amat tu muka. Mau di setrika dulu nggak?" Selamat Atsumu, anda mendapatkan bogeman mentah (Name) tanpa diundi.

"Sakit aslinya, dek" rintih Atsumu.

"Nggak usah yang ribet lah dek. Kak Tetsurou itu kan pinter. Kamu nulis yang sederhana juga dia pasti ngembangin sendiri" kata Osamu.

"Yaya aku tau. Cuma materinya ni lho tentang apa.. bingung" ucap (Name) mengabaikan rintihan Atsumu.

"Santai lah.. kan ada abang" hibur Atsumu sambil merangkul (Name). "Nanti kubantu" tambahnya.

"Yoi. Nanti aku coba ke Keiji juga minjem beberapa buku" lanjut Osamu ikut merangkul (Name).

"Hm... makasih deh"

"Sama sama adek sayang.."

###

"Tangannya bisa diturunin dulu ga? Berat tau"

"Eh iya maap. Abis enak ngerangkul kamu kek boneka, ya kan Osa- ack! Gausah mukul napa (Name)!"

"Sepertinya aku harus menolak untuk setuju. Aku masih harus melindungi perutku dari bogeman liar itu"

°●-----------------------------------●°

Ngabuburit With Abang HaikyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang