21|Goshiki Tsutomu

496 99 4
                                    

Episode 21
-Niat-
Ft. Goshiki Tsutomu

---

Suatu hari di rumah keluarga Goshiki. (Name), si anak terakhir sedang berjuang melawan kegabutan yang melanda. Dia gabut, tapi dia terlalu males buat ngapa-ngapain.

Daripada mendekam di kamar sendiri, lebih baik dia pergi ke kamar abangnya dan mainin laptop punya abangnya.

Tok tok tok...

"Siapa?" Tanya Tsutomu, abang yang dimaksud tadi.

"Adek..." jawab (Name).

"Oh..".

Satu detik, tiga detik. Ga ada balasan lagi dari Tsutomu.

"Cuma 'oh' doang gitu?!" Protes (Name) dari luar kamar.

"Ya terus emangnya lu mau apa?" Tanya Tsutomu, terdengar sedikit helaan napasnya.

"Tawarin masuk, bukain pintunya, atau apa kek gitu. Masa cuma ngejawab 'oh' doang terus adiknya didiemin di luar kek gini" nah makin panjang kan ngomelnya.

Langkah kaki terdengar mendekat, pintu akhirnya terbuka. Tampak wajah Tsutomu yang tersenyum paksa.

"Gitu?" Kata Tsutomu dengan sedikit penekanan.

"Nah gitu dong" (Name) langsung nyelonong masuk terus duduk di kursi belajarnya Tsutomu.

Tsutomu menutup pintu. Dia sendiri duduk di atas kasur. Tsutomu kembali membuka Al-Qur'an. (Name) terheran melihatnya.

"Weh ngapain tuh tumben rajin" sindirnya.

"Ngapalin surat" jawab Tsutomu.

"Motivasi darimana?" Tanya (Name).

"Emang salah ya kalau abang ngapalin Al-Qur'an?" Sudahlah ingin menangis saja hati Tsutomu ini.

(Name) cekikikan, "bercanda, bang.." ucapnya.

(Name) menyalakan laptop Tsutomu. Tsutomu membiarkannya. Dia sudah terbiasa dengan kelakuan adiknya yang seperti itu.

"Ah isi apa gitu laptopnya, bang. Bosen..." pinta (Name). Sungguh ya anak ini. Minjem laptop ga izin, protes pula. Untung Tsutomu sabar.

"Pake aja internetnya. Pake yutub atau apa gitu terserah lu" balas Tsutomu.

"Males".

"Yaudah itu ada game juga kan di laptop".

"Males juga".

"Yauda matiin kalo gitu laptopnya" Tsutomu udah nggak tau lagi. Bingung adiknya maunya apa.

"Nggak mau. Maunya main laptop" tolak (Name).

Sabar Tsutomu.. lagi puasa.. nambah pahalamu nak. "Gimana lu aja dah. Bingung gua" Tsutomu mulai lelah kawan.

(Name) menghembuskan napasnya. Wajar Tsutomu bingung. Dianya sendiri aja ga tau sebenernya mau apa. Akhirnya dia matiin dulu aja laptop Tsutomu.

(Name) lompat ke kasur dan duduk di sebelah Tsutomu.

"Surat apa?" Tanya (Name).

"Al-Mursalat".

"Uwaw. Bukannya An-Naba juga belum lancar?"

Tsutomu menatap adiknya. Enaknya ni anak diapain ya? Kira kira begitu pikirannya. (Name) menatap balik Tsutomu.

"Apa?" Tanyanya.

Tsutomu menjepit gemas hidung adiknya dengan jari jempol dan telunjuknya. Diakhiri dengan jitakan kecil di dahi (Name).

"Ack- ih apasi? Sakit tau" gerutu (Name).

"Biarin. Biar hidungnya makin mancung" tawa Tsutomu. "Kamu hari ini komen mulu abisnya" tambah Tsutomu.

"Kira-kira lulus ga kerja di MotoGP?" Tanya (Name).

"Hm... bisa lah bisa" Tsutomu meladeni candaan adiknya. "Daripada gabut, mending ikut ngapalin sini" ajak Tsutomu.

(Name) menggeleng, "udah gua mah tadi subuh, bang".

(Name) bangkit, turun dari kasur Tsutomu. Dia sedikit meregangkan badannya. Dia memutuskan untuk menonton TV saja di ruang keluarga.

"Oi tutup pintunya" tahan Tsutomu.

"Eh iya hehe" (Name) kembali untuk menutup pintu kamar Tsutomu.

Tadinya begitu, tapi matanya menangkap sesuatu.

(Name) buru buru masuk lagi ke kamar Tsutomu. Dia mengambil secarik kertas yang tak sengaja dijatuhkan oleh Tsutomu.

"Dek, gausah dibuka-"

Yah terlambat. Sudah terlanjur dibuka lebar lebar dan dibaca oleh (Name).

"Hoho... ini motivasinya ternyata" tawa (Name).

List hapalan para kakak kelasnya di Shiratorizawa yang tinggal sekomplek. (Name) paham betul kakaknya ini ingin sekali melebihi prestasi para kakak kelas.

Tapi ya kalau dibicarakan begini, Tsutomu malu juga mengakuinya.

Tsutomu merebut kertas itu, "pergi sana nonton tv" dia mengucapkan itu sambil mendorong adiknya keluar dari kamarnya.

"Oit, sebentar!" (Name) menahan pintu yang akan ditutup.

"Hayo kakak benerin dulu niatnya biar pahalanya gede oke!" Seru (Name) tersenyum.

"Iya iya makasih, dah keluar sana"

"Hehe..."

°●-----------------------------------●°

Ngabuburit With Abang HaikyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang