🦋HAIII, SELAMAT MEMBACA🦋
Ceklek..
"gw udh buatin makanan" ucap Veena yang kebetulan Selesai menyiapkan makanan dan Vincent yang akhirnya pulang
"Lo gak penasaran gw dari mana?" Tanya Vincent yang mencegah tangan Veena yang hendak memasuki kamar
"Penting?"
"..."
"Gw gak peduli Lo mau kemana aja" lanjut Veena yang melepaskan pegangan tangan vincent dan masuk ke dalam kamarnya
"Apa lagi dateng.." gumam Vincent yang merasakan keanehan Veena
Sedangkan di dalam kamar. Veena sangat bingung dengan dirinya sendiri, terkadang dirinya merasa ingin terus melihat wajah Vincent namun terkadang dirinya sangat-sangat muak melihat wajah laki-laki itu seperti tadi setelah dirinya selesai menyiapkan makanan.
"Kamu jangan rewel-rewel yaa.. Buna gak mau ayah kamu curiga" ucap Veena sambil mengelus perutnya
"Buna gak tau kemauan kamu apa.. tapi bantuin Buna nutupin semuanya sampai selesai yaa" lanjut Veena
Beberapa menit kemudian. tiba-tiba Veena yang tengah asik melamun dan mengusap perutnya seketika berlari ke kamar mandi, ketika merasakan mual yang selalu ia rasakan ketika hamil.
HUEKK.. HUEKK..
"Udah yaa.. Buna capek" ucap Veena yang sampai terduduk lemas di walk closed karna terus menerus memuntahkan cairan bening dari mulutnya
Setelah merasa mendingan Veena pun bangkit dan berniat memeriksa bagian bawahnya karna merasa lembab tak seperti biasanya.
"K-kok keluar darah?" Gumam Veena yang terkejut
"Perasaan kalo hamil gak bakal datang bulan" ucapa Veena
Tak mau banyak berpikir Veena langsung membersihkan dirinya dan keluar dari kamarnya untuk menemui Vincent.
"Vincent" panggil Veena yang menutup pintu kamarnya
"Hmm" gumam Vincent yang masih fokus bermain game
"Gw boleh minta tolong?" Tanya Veena yang sebenarnya tak enak hati
"Minta tolong? Tolong apa?" Tanya Vincent menoleh dan menghentikan gamenya
"Beliin gw pembalut" ucap Veena dengan suara kecil
"Hah? Gw gak denger.. Lo mau apa?" Tanya Vincent yang memang benar-benar tak mendengar ucapan Veena
"Beliin gw pembalut!!" Ucap Veena yang langsung memasuki kamarnya karna malu
Sedangkan Vincent masih membutuhkan beberapa detik untuk mencerna perkataan Veena barusan.
"Lo minta gw beliin pe-pembalut?" Tanya Vincent
"Iyaa buruan!!!" Jawab Veena dari dalam kamar
🦋🦋🦋Tok.. tok.. tok..
"Veen.. gw udh beliin permintaan Lo" ucap Vincent
"..."
"Gw gak tau lo biasanya pakek yang mana jadi gw beli beberapa"
"Gw taro pintu kalo Lo gak mau buka" lanjut Vincent yang menggantungkan satu kresek Berukuran besar berisi macam-macam jenis pembalut dan melangkah kembali ke kamarnya
Setelah tidak mendengar apa-apa, Veena akhirnya memberanikan diri untuk keluar dan langsung terkejut ketika melihat betapa banyaknya Vincent membelikannya pembalut dan terdapat 2 botol bertuliskan kiranti.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN DESTINED (END)
Romans🦋DIHARAPKAN MEM-FOLLOW SEBELUM MEMBACA🦋 🦋WD (WHEN DESTINED)🦋 🦋28 BAB + 4 EKSTRA PART🦋 🦋BAKAL DI REVISI SESUAI MOOD🦋 Pernikahan paksa yang mau tidak mau tetap harus di lakukan oleh Veena dan Vincent. Bagaimana jadinya jika kedua remaja labil...