"Papa.."
Seru daren menangis memeluk sehun, lelaki berumur 4 tahun itu bahkan masih mengenakan seragam sekolahnya menangis sesenggukan di pelukan sehun
"Apa orang itu melukaimu?" Khawatir sehun memastikan tubuh anak lelakinya baik-baik saja "papa tidak perlu khawatir aku baik-baik saja saat ini" saut daren menseka air matanya dengan lucu
"Jagoan huh? Lalu kenapa kau menangis" kekeh sehun menggendong daren menuju parkiran mobilnya
"Hanya merindukanmu sedikit" jawabnya lirih membuat sehun menahan tawanya "kau takut jagoan dan kau sudah pipis di celana" goda sehun memberi sinyal pada jhony dan pengawal lainnya untuk menyiapkan mobilnya- hari ini cukup mengejutkan bagi sehun maupun krystal
Anaknya baru saja di culik, sementara krystal sudah menangis seharian dan sehun cukup membuat beberapa orang bawahannya ketakutan karena melampiaskan amarahnya atas penculikan daren
"Tuan apa kau yakin melepaskannya begitu saja?" Ragu jhonny membukakan pintu untuk sehun dan tuan mudanya itu "kita urus nanti, aku tidak mau daren melihat. Krystal juga sudah sangat brisik" eluh sehun dibalas anggukan jhonny
Sehun kini menghelakan nafas melihat daren disampingnya untuk saat ini ia tidak masalah untuk kehilangan 1 juta dollarnya pada brengsek itu yang sudah menculik anaknya, namun ia juga tidak menjamin keselamatan brengsek itu untuk kedepannya
"Kenapa berhenti menangis" lirik sehun pada daren
"Kenapa aku harus menangis" sautnya menekukan tangannya di dada "ayolah kau sudah lama bukan menahannya untuk tidak menangis" ledek sehun lagi
"Aku tidak menangis!" Kesal daren pada papanya, lagi-lagi semakin membuat sehun ingin meledeknya lebih dan lebih. Sehun tersenyum tipis dan mencubit pipi daren
"Tenanglah kau tidak akan menjadi kurus hanya karena ini" kekeh sehun semakin membuat kesal daren
"Papa aku tidak gendut! Berapa kali kubilang!" Amuknya
"Ya kau gendut"
"Aku tidak"
"Kau i--ya" tekan sehun
Daren mempautkan bibirnya sebal tidak mau kalah "aku ti--" belum sempat daren menyelesaikan ucapannya jhonny tersenyum mengulurkan roti
"Kau sudah seperti lelaki sejati daren, makanlah untuk memulihkan kekuatanmu" tawar jhonny tersenyum, daren masih menatap tajam papanya dan meraih roti kesukaanya itu "jangan ajak aku bicara jika sedang makan, itu pesan mama" sautnya memberi peringatan pada sehun dengan lirikannya
Kini giliran sehun yang menatap malas anak lelakinya ini "lihatlah tingakahnya" cibirnya membuat jhonny tersenyum kikuk. Sesampainya dirumah krystal berlari memeluk daren dengan mata sembab
"Ya tuhan anakku" isaknya memeluk erat
"Mama! Aku tidak bisa bernapas" protes daren, membuat krystal memberi jarak keduanya dan memastikan tubuh anaknya "kau baik-baik saja bukan?" Khawatir krystal
"Ya aku baik-baik saja mama, aku kuat" seru daren lagi-lagi membuat sehun memutarkan bola matanya malas
"Kan mama sudah bilang, kau tidak bisa ikut siapapun selain paman jhonny. Bagaimana bisa kau terculik olehnya daren"
Sehun menenggak minuman yang sudah di sediakan seulgi selagi menunggu penjelasan dari daren tapi sepertinya anak itu hanya diam selagi berfikir
"Haaa.. jangan mencoba mencari alasan, katakan yang sebenarnya pada mamamu daren" saut sehun tau persis gelagat anaknya yang terlihat sedang ingin mencari alasan
KAMU SEDANG MEMBACA
Black and Blue ✔
FanfictionBeat me "black and blue" then watch my black turn into you blue