1. Love is Love

5.5K 363 3
                                    

SMAN Putri Bangsa 48 adalah sekolah khusus perempuan yang sangat populer di Jakarta, tidak hanya terkenal karna telah menjadi pelopor sekolah khusus wanita saja tapi  juga terkenal karna banyak lulusan dari sekolah ini yang masuk perguruan tinggi ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SMAN Putri Bangsa 48 adalah sekolah khusus perempuan yang sangat populer di Jakarta, tidak hanya terkenal karna telah menjadi pelopor sekolah khusus wanita saja tapi  juga terkenal karna banyak lulusan dari sekolah ini yang masuk perguruan tinggi terbaik di Indonesia maupun mancanegara, maka tak jarang banyak orang tua dari luar kota yang memasukkan putrinya ke sekolah ini, Oleh karna itu sekolah  juga memberi fasilitas asrama untuk para siswi yang merantau, asrama48 namanya.

“— selamat siang semuanya, selamat menjalani aktivitas dihari senin yang mendung ini. Walaupun tadi pagi upacara bendera harus ditiadakan karna hujan deras, tapi dihari senin yang mendung ini kita harus tetap semangat! masih pada semangat kann? Semangat donggg, aku tau kalian pasti seneng karna gak jadi upacara, sama sih aku juga hehe , pokoknya aku akan menemani waktu istirahat kalian dengan siaran radio Putri Bangsa 48 ini, selamat menikmati—“
terdengar suara seorang wanita sedang berbicara melalui siaran radio yang terdengar hingga seantero sekolah.

“Raaa!Araaaaaa!” teriak seorang siswi.

“e-ehh kenapa?” jawabnya.

“Kenapa sih ngelamun terus? Kesambet baru tau rasa.”

“apaansih!, Orang lagi fokus dengerin siaran, jangan berisik nanti jadi gak kedengeran!—” ucap siswi yang dipanggil Ara.

“— oh ya Mir,kan minggu lalu orangtua gue beliin motor, buat gue di Jakarta dan kemarin SIM gue dah jadi dongg, Mau gue anter pulang ga nanti?” sambung Ara dengan nada sidikit sombong.

“dih ogah, mending gue naik ojol daripada harus nebeng sama lu, nyetir motornya udah kayak pengen cepet-cepet  berjumpa sama malaikat Izrail.” Jawab Mira seadanya.

“Ya namanya juga namanya, ehh ngomong-ngomong ini suara siapa ya yang lagi siaran? Kayaknya gue baru denger deh.” Heran Ara.

“kan, emang tiap hari beda orang yang siaran” jawab Mira.

“Ya tau gue juga, tapi yang kali ini beneran rada asing suaranya, biasanya dari Senin-Jumat pun gue tau waktunya siapa aja yang siaran”
Kata Ara seraya memakan cemilannya.

“paling juga anggota baru ekskul Broadcast, ngomong-ngomong hapal bener mbaknya, kenapa lu gak ikut ekskul Broadcast aja sih, kayaknya lu punya minat disitu” ucap Mira.

“ dih gue lagi ikut ekskul, di Basket aja gue cuman numpang nama” jawab Ara seadanya.

Zahra Nur Khaulah tapi lebih sering dipanggil Ara, salah satu siswi SMAN Putri Bangsa 48 Kelas 11, dia asli orang Garut Ngerantau ke Jakarta cuman buat sekolah disini dan tentunya dia tinggal di asrama 48.

Disisi lain, seorang siswi yang baru menyelesaikan siarannya, kini tengah beristirahat dengan membaringkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di ruangan Broadcast tersebut. Tampak sepi , hanya dia seorang diri yang berada di ruangan tersebut sampai dimana pintu terbuka.—

“Chika, bagaimana apa tadi ada kendala? Tapi kalo ibu dengar sih lancar-lancar aja, justru siaran tadi sangat bagus apalagi untuk seorang pemula, tidak terbata-bata dan yang pasti kamu membawakannya dengan enjoy” puji seorang guru yang baru masuk kedalam ruang Broadcast.

“Syukur bu, semuanya lancar. Walaupun pas awal saya agak nervous.” Jawab Chika dengan senyum lega.

Yessica Tamara Tapi lebih sering disapa Chika, salah satu siswi SMAN Putri Bangsa 48 Kelas 12, Merupakan siswi berprestasi, anak Jakarta asli.

°°°

Disinilah Ara di tempat parkiran sekolah, menunggu tempat parkiran sepi agar lebih leluasa mengambil motornya yang terparkir ditengah-tengah kendaraan lain.

Asrama 48 tidaklah dekat dari sekolah walaupun tidak terlalu jauh juga, tapi lumayan kalo naik angkot apalagi Jakarta pasti macet sore-sore gini, waktunya orang-orang pulang sekolah dan kantor. Makanya orangtua Ara memberinya motor agar  tidak terlambat terus, kemarin Ara juga baru mendapatkan SIM.

Ara yang melihat Mira didepan gerbang segera menghampirinya, oh ya, Mira itu sahabat Ara dari awal masuk kelas 10 sampai sekarang mereka selalu sekelas bahkan semeja.— "Mir!, Yakin gak mau balik bareng gue?"

"Gak deh makasih, gue masih sayang sama nyawa gue" Tolak Mira dengan jengkel.

"Yaudah gue duluan, hati-hati dibawa ke hotel sama abang ojolnya" ledek Ara yang langsung menjalankan  motor nya meninggalkan Mira.

"Sembarangan!!!!" Teriak Mira yang sudah tidak habis pikir dengan sahabat nya yang satu itu, mulutnya benar-benar tidak bisa direm.

°°°

Chika biasa pulang-pergi menggunakan transportasi umum, salahsatunya bus, seturunnya dari bus Chika harus jalan kaki agar sampai ke rumahnya, tidak terlalu jauh kok, Chikapun selalu senang jalan kaki sore-sore gini sembari ditemani dengan alunan musik.

"Apakah kau melihat langit mentari senja~" Chika asik mendengarkan musik dan bersenandung.

Meaoww~

Chika tampak gemas melihat seekor anak kucing dipinggir jalan alhasil dia mencoba untuk menangkapnya,
Sampai tak sadar bahwa ia sudah berjalan ditengah-tengah jalan .

"Ehhh awas!!!" Teriak pengendara motor.

BRUKKK

Nyaris, Chika nyaris tertabrak motor  kalo saja pengendara motor itu tidak banting setir mungkin Chika sudah tertabrak.

Chika menolong pengendara motor itu, yang menabrak trotoar. "Kamu baik-baik aja?" Ucap Chika seraya membantu mengangkat motor yang menimpa tubuh si pengendara.

"Aww, baik-baik aja pala lo! Gak liat gue nyungsep begini, sengaja ya lo jalan ditengah-tengah  biar ditabrak terus minta ganti rugi"

Lalu Chika membantu si pengendara motor itu untuk berdiri dan tatapan merekapun bertemu.

Chika menatapnya tanpa kedip seakan-akan ada tarikan magnet yang besar membuat pandangannya tak teralihkan kemanapun dan hanya terus menatap bola matanya yang indah.

Lihatlah siapa yang berada didepannya saat ini, apakah ini mimpi?tapi ini terlalu nyata untuk disebut mimpi. 

Ara,
Nama itu yang telah membuatnya berdebar-debar dua Minggu belakangan ini, apakah ini sebuah kesempatan untuk bisa lebih mengenal gadis itu?.

"Dih, malah ngelamun. Lo mau hipnotis gue ya jangan-jangan?" Tanya Ara dengan penuh selidik.

"Maaf aku  kurang hati-hati tadi,  gimana kalo luka-luka kamu aku obatin dulu? Rumahku deket dari sini kok"

"Ya emang harusnya begitu, lo harus tanggung jawab. Tapi kenapa harus ke rumah lo? Jangan-jangan lo mau nyulik gue ya?" Entah kenapa Ara merasa perempuan dihadapannya ini sangat aneh.

"Hahahaha ngapain juga aku nyulik kamu?kurang kerjaan banget. Aku ngajak ke rumah ku karna di rumah alat P3K nya lengkap jadi aku bisa ngobatin luka kamu" Chika merasa gadis ini sangat lucu, bisa-bisanya cewek secantik Chika dikira penculik.
Yang ada dialah penculiknya, gadis ini telah menculik hati Chika.

Ntah karna apa, Ara percaya saja dengan orang yang hampir ditabraknya ini, ia mengikuti perempuan itu yang tengah menuntun motornya.

Dan sampailah mereka di rumah Chika.

Bersambung

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo semuanya!
Maaf kalo ada typo
Jangan lupa follow wp ku & vote cerita ini .
(っ.❛ ᴗ ❛.)っ

Love Is Love [Chikara] {gxg} (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang