kacau

391 37 7
                                    

Jungwon mengerjakan tugasnya seperti biasa tapi kali ini pikirannya kacau. Siapa lagi kalau bukan Sunoo penyebabnya.

"Kak Jay, lo paling lama gak tidur berapa hari?" tanyanya pada Jay yang sedari tadi menemaninya.

Jay menyandarkan tubuhnya, berpikir sebentar lalu menjawab, "satu hari setengah kalo gak salah, waktu dikejer tugas bejibun dulu."

Jungwon mengangguk, "Kak Jay waktu pas gak tidur selama itu ngerasain pusing, gak?" tanyanya lagi.

"Banget, Won. Ngambang banget rasanya. Kenapa sih kok nanya gitu?"

Jungwon menghela napasnya. "Sunoo, Kak. Dia jadi takut tidur tau. Bayangin deh makan bisa diitung pake satu tangan terus dari Kak Sunghoon dirawat itu dia gak tidur-tidur. Yang pusing siapa? Gue." eluhnya.

Jay mengusap punggung adik tingkatnya itu, ia tahu Jungwon sangat khawatir dengan sepupunya yang sering disebut sebagai kembarannya.

"Beneran gak mau tidur anaknya?" Jungwon menggeleng, "biasanya kalo Sunoo susah dibilang gini gue minta tolong sama Kak Sunghoon tapi sekarang gatau lagi harus minta tolong ke siapa."

"Sunoo ada kakak ga sih, Won?" pertanyaan Jay seakan membuka jalan keluar.

"Loh iya ada! Kak Yerin!" serunya antusias namun sedetik kemudian kembali hilang harapan, "tapi Kak Yerin tuh sibuk banget, kerjaannya banyak. Pulang aja sebulan sekali itupun kalo dapet cuti."

Jay mengangguk paham, "gamau nanya dulu kekakaknya? siapa tau pas adeknya gini kakaknya jadi nekat pulang, sekali-sekali nekat gapapa lah ya daripada adeknya kenapa-napa?"

Jungwon setuju dengan ucapan Jay, ia langsung meraih ponselnya. Mencari kontak Yerin dan menuliskan sesuatu disana.

To. Kak Yerin
Kak Yerin sibuk gaa? sibuk sih ya pasti tapi serius ini penting banget kak

Sunoo gamau tidur udah mau jalan 4 hari, makan juga dikit banget kalo ga uwon paksa mana mau dia makan

Bisa bujuk Sunoo ga kak? anaknya lagi kacau banget pas pacarnya masuk rumah sakit.

Jungwon menghela napas, berharap Yerin akan segera merespon. Jay juga kembali menepuk nepuk pundak Jungwon seakan membantu menguatkan adik tingkatnya itu.

Disisi lain, Kim Sunoo duduk ditengah-tengah banyaknya makanan ringan yang sejak kemarin ia hamburkan ditempat tidurnya, tanpa ada keinginan untuk memakannya barang sedikit.

Pusing terus menyerang kepalanya hingga ia harus memegang dinding untuk membantunya berjalan. Wajahnya semakin pucat.

Sunghoon belum ada kemajuan sama sekali, tapi dokter terus meyakinkan semua orang disana bahwa Sunghoon akan baik-baik saja.

Kerinduan Sunoo rasanya sudah berada dipuncak, ia rindu Sunghoon yang selalu mengusap kepalanya jika ia kesulitan untuk tidur,

Sunoo rindu Sunghoon yang memberinya kata-kata penghibur jika Sunoo sangat membutuhkannya,

Sunoo rindu Sunghoon walau pria itu sering kali menjahilinya,

Sunoo rindu aroma parfum Sunghoon yang sesuai dengan seleranya,

Sunoo rindu semuanya tentang Sunghoon.

Dulu Sunghoon sering bilang jika Sunoo membutuhkannya kapan saja, Sunghoon akan segera datang.

Sunoo tertawa getir. Apa benar bisa seperti itu sekarang? tentu saja tidak.

Getaran ponsel Sunoo membuyarkan lamunannya. Tanpa tenaga Sunoo meraih ponselnya, mencoba melihat hal yang membuat ponselnya bergetar.

New Message (1)
Hoon <3

Sunoo membelalakkan matanya. Dengan cepat membuka isi pesan tersebut.

Hoon <3
Kaget gak sih? haha sorry ya, ini pake aku pake scheduled message jadi kekirim otomatis soalnya aku gak yakin bakal bisa ngirimin kamu chat buat tanggal ini.

Selamat ulang tahun, Kim Sunoo nya aku. Jangan sering-sering stres loh ga baik, hehe. Semoga diulang tahunnya kamu kali ini, dikasih kebahagiaan banyaaakkk banget buat sayangnya aku.

Maaf ya, sayang. Aku cuman bisa ngucapin lewat sini. Aku paham ini bakalan berat banget buat kamu tapi please, jangan salahin diri kamu, ya? ini pilihan aku kok gaada paksaan apapun.

Aku rasa aku udah cukup beruntung, kali ini aku mau ngadepin takdir aku sendiri. Aku tau gak ada jaminan aku bakalan sehat setelah ditabrak tapi sebisa mungkin aku bakalan perjuangin hidup aku.

Bohong kalo aku bilang aku gak sedih, aku galau tau pas mutusin buat ngehadapin takdir, mana ulang tahun kamu juga udah deket. Tapi disisi lain aku gamau nunda-nunda lagi, rasanya aku bersalah banget Sun pas kecelakaan-kecelakaan lalu, harusnya yang kena aku tapi jadi orang lain yang kena.

Maaf sekali lagi ya, sayang? tapi aku janji aku bakalan kembali. Kamu boleh maki-maki aku ntar kalo aku bohong. Emang sih ga cepet baliknya tapi percaya sama aku kali ini ya, sayang?

Sunghoon sayang Sunoo selalu.

Pesan itu sukses membuat Sunoo semakin terisak. Ia bahkan lupa kalau hari ini sudah masuk pada tanggal dimana ia lahir.

Sunoo menggenggam ponselnya erat, isakannya makin lama makin kuat. Jujur dalam hidupnya Sunoo tak pernah menangis sekencang ini, tapi kali ini Sunghoon sukses membuatnya menangis kencang.

Malam ini, di hari yang harusnya menjadi kebahagiaannya ia awali dengan tangisan kencang.

Malam ini, di hari yang harusnya menjadi kebahagiaannya ia awali dengan tangisan kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D R E A M • sunsun [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang