Empat - Kemah (Tersesat)

20 2 0
                                    

Teeeeeeeeeeetttttt....

Sirine panjang memenuhi setiap sudut perkemahan. Ini masih pukul 2 pagi, namun semua pasang mata dipaksa terbuka karena suara seorang panitia yang sedari tadi terus mengganggu indra pendengaran mereka. Tak terkecuali Layra Yuuki, dengan mata yang masih setengah terpejam gadis itu berjalan gontai mengikuti semua arahan.

"Limaaa... enaam... tujuuh!!" Teriak Fajar dengan pengeras suara dihadapan mulut nya.

"Eeeh.. busyet, dah tujuh ajaa! Ayoo Raa, buruan!!" Pekik Daini yang telah sepenuhnya sadar akibat hitungan waktu yang diteriakan Fajar.

Layra mengangguk lemah, dengan tenaga yang belum sepenuhnya terkumpul dia bangkit dari duduknya.

"Delapan.. sembilan... sepuluh.. sebelas!!"

"Siap selesai!" Teriak peserta yang telah sukses berbaris rapih.

"Duabelas... .!!" Hitungan masih terus berlanjut.

"Siap selesai!!"

"Tigabelas...!!"

"Siap selesai!!"

"Empatbelas..!!"

"Siap selesai!!"

"Siap selesai!!" Hitungan berhenti. Semua peserta telah berbaris rapih.

"Baik, bagi peserta yang berbaris melebihi hitungan sepuluh. Silahkan memisahkan diri!" Interupsi Fajar pada seluruh peserta.

Daini menarik lengan Layra cepat, membawa gadis itu bergabung kedalam barisan peserta yang telat berbaris.

"Raa.. sadar eh!! Ribet gue kalo harus narik-narik lo mulu!!" Oceh Daini saat melirik mata Layra yang setengah terpejam.

"Hemmm!!" Gumam Layra, kesadarannya meningkat 5% dari sebelumnya. Daini menghembus napas kasar.

"Hukuman kalian .. scotjump 20 kali!" Komando Raihan yang memantau hukuman bagi peserta.

"Dimulai dari...." ucap Raihan menginstruksi gerakan. Seketika peserta meletakan tangan diatas kepala dan bersiap untuk menjalani hukuman. Tak terkecuali Layra.

"Satu..."

"Dua..."

"Oyy... olahraga kok subuh-subuh!!" Celetuk Layra keras. Dengan pasrah ia mengikuti setiap komando hukuman. Namun baru masuk hitungan kelima, kantuk kembali menguasainya. Ia terhenti pada posisi jongkok, kepalanya tertunduk dengan tangan yang memeluk kedua lututnya.

Daini yang melihat ulah Layra hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil sesekali mencuri pandang kearah Raihan. Mewanti-wanti pria itu melihat ulah Layra yang tak mengikuti hukuman.

"Untung lo pendek Raa.. mana posisi lo dibelakang!!" Celetuk Daini pelan.

****

Seluruh barisan peserta membubarkan diri satu persatu, mereka mulai berpencar menuju rute jelajah malam nya masing-masing. Dari keseluruhan rute, setiap kelompok akan menemukan 4 pos yang dijaga oleh beberapa orang panitia. Disetiap posnya, mereka akan mendapatkan berbagai pertanyaan dan tantangan.

"Taraa.. gantian yaa, lo yang pegang peta. Sumpah gue ngantuk ga bisa fokus baca peta nya" ucap Layra seraya menyodorkan peta yang diberikan panitia.

Tara mengangguk meng-iyakan, ia meraih peta dari tangan Layra kemudian berjalan ke posisi paling depan.

Dengan mata yang masih meronta ingin tertutup, Layra mengikuti teman-teman nya dari posisi terbelakang.

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang