2 - Perpustakaan

12 2 0
                                    

"belajar ilmu syar'i itu hukumnya adalah wajib. jadi, sibukkan dirimu untuk belajar agama ini karena menjadi islam tidak hanya separuh tapi seluruh aspek kehidupan"

***

bukan sebuah hal baru lagi bagi khunais ketika ditanyai oleh umminya 'kapan nikah bang?'. hanya saja ia lebih memilih untuk menghindari pertanyaan itu. bukannya, ia tidak ingin menikah hanya saja siapa yang harus dilamar khunais. selintas lagi-lagi pikiran itu lewat, ada seseorang yang entah mengapa beberapa bulan belakangan sering menyita perhatiannya. sebenarnya ia masih menepis, menolak dan lari dari pikiran itu yah mau bagaimana lagi, bagaimana ia bisa menjelaskan ketertarikan pada seorang akhwat hanya karena ia sering melihatnya di toko buku dan perpustakaan miliknya.

-------

khunais mulai melangkahkan kakinya memasuki toko buku itu, "Toko Buku Bin Baaz". kecintaannya terhadap buku membuatnya mengambil langkah ini. setelah itu, ia membagikan kecintaannya itu lewat perpustakaan disamping toko bukunya. sebuah paket komplit, bukan? karena tak semua orang yang ingin menuntut ilmu memiliki keinginan untuk membeli bukunya, maka ia pun meminjamkannya lewat perpustakaan ini.  harapannya hanya satu, semakin banyak orang yang tertarik untuk belajar agama ini dengan sungguh-sungguh.

khunais berjalan mendekati rizal, salah seorang karyawan yang menjadi kasir di toko bukunya.

"assalamu'alaikum zal. gimana kabarnya?" tanya khunais singkat. 

"alhamdulillah baik pak. oiya, tadi alif menghubungi saya. katanya ibunya masuk rumah sakit, katanya dia yang jagain" jelas rizal. alif juga adalah salah satu karyawan khunais, alif lebih sering berada di perpustakan mengawasi dan mencatat buku masuk dan peminjaman buku.

"iya sampaikan sama alif, syafaahallah untuk ibunya. saya kebelakang dulu mau ganti baju."

"loh, pak khunais mau tinggal?" tanya rizal keheranan, khunais juga menatap balik keheranan dengan pertanyaan itu. ia tersenyum kecil.

"iya, saya mau di perpustakaan saja hari ini. gantiin alif jaga, sekalian". ucapnya berlalu meninggalkan rizal

sebenarnya khunais juga bingung ingin mengerjakan apa, dirinya bukan seorang pegawai negeri yang memiliki jadwal tetap. terkadang, ia ada di toko buku, terkadang juga menetap di perpustakaan bahkan sesekali ia ada di toko herbal dekat rumahnya. dirinya hanya mengikuti kemana inginnya pergi.  meskipun belakangan toko buku dan perpustakaan selalu jadi jadwal rutin tempat yang ia datangi.

hari ini khunais ingin membaca buku sekaligus menambah bacaan baru di perpustakaan, ingin menambah ilmu tujuannya. 

setelah berganti pakaian serupa dengan rizal, khunais berjalan keluar toko buku dan menghampiri bangunan tepat di sebelah toko itu, sebuah perpustakaan kecil yang namanya serupa dengan toko di sebelahnya, bukunya tidak begitu banyak tapi cukup untuk menjadi bacaan bagi orang yang ingin belajar. berjalan menuju rak dengan tag "Shiroh", kali ini ia ingin menyelami masa lalu lewat kisah salah seorang sahabat, sahabat yang memiliki keberanian yang besar yang bahkan setanpun takut terhadapnya.

Dari Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إن الشيطان يفرق من عمر بن الخطاب

"Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar." (HR. Ibnu 'Asakir dari 'Aisyah)

matanya begitu serius membaca kisah-kisah seorang sahabat yang mulia, yang bahkan termasuk kedalam sahabat Rasulullah yang dijaminkan syurga. keutamaannya begitu banyak, seorang khalifah yang tegas dan beribawa. kisahnya begitu menambah semangat khunais untuk belajar, karena dulunya khalifah umar ibn khattab adalah salah satu orang yang begitu keras menentang islam tapi ketika dibacakan ayat suci Al-Qur'an siapa sangka Allah titipkan ilham pada hatinya

#SRSC1 [Syifa] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang