EKSTRA PART : 01

16.7K 402 233
                                    

H A P P Y R E A D I N N G

Di pagi yang cerah dua insan itu saling memeluk dengan hangat, membuat seorang anak kecil menghampiri mereka dan duduk di tengah kedua orang tuanya.

"Mommy, aku ingin main ke sana. Boleh kan?" tanya Leone sambil duduk dan menatap kedua orang tuanya.

"Tentu, jangan terlalu jauh hm?" jawab Jeslyn dengan senyum di wajahnya yang cantik.

Leone mengangguk dan menghampiri teman-temannya. Sementara Christian dan Jeslyn mereka hanya duduk dan menatap Leone dari kejauhan.

"Aku bahagia hari ini." ucap Christian sambil mengusap perut Jeslyn dengan lembut.

"Oh ya?" tanya Jeslyn memastikan.

"Hm, sebentar lagi aku akan punya anak perempuan." Christian tersenyum dan mengeratkan pelukannya. Saat tahu bahwa Jeslyn hamil, Christian sangat bahagia ia berharap bahwa anak keduanya adalah seorang perempuan. Dan benar saja saat melakukan USG bayi kedua mereka perempuan.

Kini usia kandungan Jeslyn sudah menginjak delapan bulan atau 36 Minggu. Leone juga tumbuh menjadi anak yang pintar, tampan dan disukai banyak orang. Dia senang karena sebentar lagi akan memiliki seorang adik perempuan.

Walaupun usianya baru delapan tahun, tetapi Leone sudah mengerti banyak hal. Ia juga sering mendapat juara saat pembagian raport di sekolah.

Tentu Jeslyn bangga dengan setiap prestasi yang diraih oleh anaknya. Christian tak pernah memaksa Leone untuk terus belajar setiap waktu, ia selalu mengizinkan anaknya untuk bermain seperti anak-anak kebanyakan.

"Chris, kita sudah lama tidak mengunjungi Paman dan Bibi. Apa kau mau mengantarku?" tanya Jeslyn pada suaminya. Ia sudah lama tidak bertemu dengan dua orang yang sudah membesarkannya.

"Tentu, kita akan pergi sore nanti." Christian mengecup pipi Jeslyn yang selalu terlihat menggoda untuknya. Rasanya Christian tak sabar menantikan anak keduanya lahir.

Waktu pun berlalu dan mereka tengah bersiap untuk pergi ke rumah paman dan bibi Jeslyn.

Leone menoleh saat melihat mommy-nya masuk, ia duduk dan memperhatikan Jeslyn yang tengah mengemasi barang-barangnya.

"Mommy, kapan adik akan lahir?" tanya Leone dengan wajah yang menggemaskan.

Jeslyn tersenyum dan mengusap rambut halus milik anaknya.

"Memangnya kenapa? Mungkin beberapa Minggu lagi."

Kedua mata Leone berbinar setelah mendengar jawaban dari ibunya. Ia tak sabar ingin segera bermain dengan adiknya.

"Tapi Mommy, teman-teman Leone bilang kalau punya adik nanti kalian tidak menyayangi Leone lagi." ucap Leone saat mengingat apa yang dikatakan oleh teman-temannya ketika bermain.

"Kenapa Leone berbicara seperti itu?" tanya Jeslyn merasa terkejut dengan penuturan anaknya.

"Leone takut kalau nanti adik lahir, Mommy tidak akan sayang lagi pada Leone." ucapnya dengan kepala tertunduk sedih.

Jeslyn meraih tubuh Leone agar lebih dekat dengannya. Ia mengangkat dagu anaknya agar bisa menatap matanya.

"Daddy dan Mommy pasti akan menyayangi Leone bahkan setelah adik lahir."

"Benarkah?" tanya Leone memastikan bahwa ucapan Jeslyn memang benar.

"Hm, jadi Leone jangan sedih seperti ini lagi. Mommy jadi ikut sedih karena Leone berbicara seperti itu."

"Maaf, Mommy." Leone memeluk Jeslyn dengan kedua tangannya yang kecil. Ia menyesal karena sudah mommy-nya sedih.

"Tidak papa, sekarang ayo kita turun." ajak Jeslyn sambil memakaikan tas ransel di punggung anaknya. Leone mengangguk dan menggenggam tangan Jeslyn.

Let Me Distract You (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang