Aku benar-benar lelah membangun kisah. Aku terlalu percaya diri bahwa dia adalah laki-laki yang sangat mencintaiku. Itu hanya awal saat kita memulai hubungan. Manis perlakuannya kepadaku, aku semakin jatuh cinta setiap kali melihatnya. Iya, itu adalah awal kebahagiaan yang berakhir tangisan.
Dikhianati
Dikhianati padahal aku sangat mempercayainya.
Aku menangis sejadi-jadinya di hadapannya.
"Aku ga percaya kamu selingkuh". Hanya itu kata yang aku ucapkan bahkan setelah aku tau kebenarannya. Aku mempercayainya, aku sangat percaya kamu sungguh mencintaiku. Hingga akhirnya aku hanya melihat kamu menjauh dari pandanganku.Tidak perduli berapa lama perjalanan hubungan ini. Kamu tetap memilih lari dengan yang merebut tempatku dihatimu.
Aku menangis, bahkan aku tidak bisa mengerti apa yang sudah terjadi. Apakah setia dibalas pengkhianatan? Bukankah setia adalah kewajiban untuk semua orang yang sedang menjaga hati? Atau setia hanyalah kata yang manipulasi dan akhirnya kau akan dikhianati.
Apakah jika aku salah Kamu harus menjadi penghianat? Bukankah seharusnya kita saling memperbaiki diri yang membuat kita lebih saling mencintai satu sama lain lagi?. Kenapa kau memilih lari dengan dia yang kau raih erat tangannya sedangkan kau melepas tangan yang seharusnya kau jaga dan selalu kau genggam apapun keadannya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Kesendirian
PoetryIni tentang kisah cinta. Cinta sebelah tangan yang tak akan pernah saling mengenggam. Bangunan yang aku buat tanpa pondasi yang bersedia. Rapuh dan tak tau kapan runtuh. Tak dihargai walapun aku berusaha mengengamnya. Di maki aku menahannya. Di rend...