Setibanya Agatha di Indonesia ia harus disuguhi oleh pemandangan seorang Jaehyun yang tengah menunggunya disalah satu kursi tunggu. Huh, kalau Jaehyun mungkin belum disini ia masih bisa kabur dari suaminya itu. Dari awal saja ia sudah mendelik sebal melihat Jaehyun dengan senyumannya yang ingin membuat dirinya merobek-robek mulutnya.
Jaehyun beranjak dari tempat duduknya dengan senyum lebarnya menghampiri Agatha. "How are you, Darling?"seraya mengambil alih koper Agatha dari tangannya.
"Seperti yang kamu lihat."jawab Agatha malas.
Seperti biasanya entah apa yang telah dilakukan Jaehyun padanya. Seperti apapun Jaehyun memperlakukannya tetap saja membuatnya sangat kesal. Seperti saat ini, saat Jaehyun sedang menggandeng tangannya berjalan keluar dari bandara membuatnya cukup risih. Jangan salah kan dirinya karena ini emang nggak pernah terjadi antara dirinya dan Jaehyun.
"Mau makan?"
Shit, bisa tidak sih jangan terlalu banyak pertanyaan?!
Agatha menarik nafasnya panjang mencoba untuk sabar dan tidak termakan emosi dengan setiap kata-kata Jaehyun yang mampu membuatnya tersulut emosi. "Nggak, aku mau pulang."yang dijawab anggukan oleh Jaehyun.
Jaehyun terus melajukan mobilnya untuk mengantar Agatha, ke apartemennya tentu saja. Untuk pulang kerumah Jaehyun? Wah, bahkan ia sendiri saja lupa kapan terakhir menginjakkan kaki dirumah Jaehyun. Mobil Jaehyun terparkir debasement. Mereka turun dari mobil, Agatha beralih mengambil kopernya yang berada di kursi belakang namun dihentikan oleh Jaehyun. Astaga...apa lagi ini.
"What wrong?"
"Ambil beberapa keperluan kamu lagi. Tinggal dirumah aku."tegas Jaehyun.
Cukup. Agatha sudah kehabisan kesabaran sejak tadi.
"Kamu mau apa sih sebenarnya? Tingkah kamu aneh sejak kemarin, kamu nggak lagi rencanain sesuatu kan?"
Jaehyun memutar bola matanya malas. "Bisa nggak sih kamu jangan berprasangka buruk sama suami kamu sendiri. Kamu istri aku, ada yang salah kalau kamu tinggal sama aku?"
Tentu saja salah. Ini kali pertama Jaehyun menawarkan hal seperti ini terhadap dirinya bahkan setelah sepuluh tahun lamanya. Bukannya merasa senang, Agatha malah merasa bingung. "Jangan bantah aku, sekarang ambil beberapa keperluan kamu lagi."
Agatha menggeram kesal, matanya memanas. Tanpa menjawab Agatha langsung keluar dari mobil dengan rasa yang amat terpaksa. Lihat lah, dirinya merasa seperti menjadi mainan oleh seorang Jung Jaehyun.
Agatha mengambil beberapa pasang baju dan setelan kerja serta beberapa keperluan lainnya. Entah mengapa sejak tadi perasaannya tidak enak. Pikiran nya berkelana entah kemana memikirkan apa yang akan dilakukan Jaehyun setelah ini. Jaehyun tidak akan pernah melakukan ini jika tidak ada perihal sesuatu yang penting atau lebih tepatnya ia sedang meminta tolong saat ini. Setelah merasa cukup dengan membawa keperluannya dalam koper yang berukuran sedang Agatha turun ke basement. Hatinya sudah mulai resah memikirkan bagaimana sehari-harinya akan hidup dirumah Jaehyun. Atau bisa kah menyebutnya rumah saja. Agatha juga berhak atas itu.
Setibanya dirumah Jaehyun detak jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Oh gosh, bagaimana ia akan hidup disini. Jaehyun mengambil koper Agatha dan beralih menarik tangan Agatha untuk digenggamnya. "Ayo turun."dengan suara rendahnya.
Dan Agatha hanya bisa mengangguk. Hati dan pikiran nya bersatu tak menolak ketika Jaehyun menautkan jari mereka membawa Agatha masuk kerumahnya. Sembari berjalan dengan pikiran kosong hingga tak terasa tiba didalam rumahnya. Ya tuhan...tolong cukup hari ini saja luluh pada pria brengsek ini.
Terlihat disofa ruang utama sedang ada Ellana yang duduk dengan beberapa makanan dihadapannya. Ellana menoleh. "Mommy!"serunya semangat.
Raut wajahnya berubah menjadi semangat dua kali lipat, Agatha tersenyum dengan merentangkan kedua tangannya hingga terbuka disambut dengan putri kecilnya yang berhambur kepelukannya. "Ellana kangen banget sama, Mommy."ucapnya. Agatha mengusap lembut surai rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trying to J : Secret of Marriage Life
FanficBagaimana bisa Agatha menemukan kehidupan sesungguhnya dalam keluarga lain, bukan di keluarga nya sendiri?