CHAPTER VAMPIRE 1

348 29 4
                                    

Hari ini hari yang cerah, seperti biasa aku selalu berkerja di laboratorium miliknya,dia adalah gadis yang sangat terobsesi kepada penelitian.

Dia mempunyai asisten yang dianggap sebagai teman, yang bernama moblit, moblit adalah orang yang penyabar dalam mengahadapi hange.

Hari ini aku memutuskan untuk pergi kehutan mencari bahan yang dibuat eksperimen.

Dia tinggal bersama ibunya, ayahnya meninggal,dia tidak mempunyai saudara,dia tinggal dirumah kecil bersama ibunya,didekat hutan.

"Moblit"panggil hange sambil berlari menuju moblit.

"Ada apa hange san?"tanya moblit yang berjalan kearahnya.

"Nee moblit ayo kita ke hutan"jawab hange.

"Tapi hange san bukannya disana ada vampir,kita tak boleh ke hutan itu lagi, setelah kemarin kita ketahuan pada pengawal raja"larang moblit ke hange.

"Itu hanya mitos, moblit tidak ada yang namanya vampir"jawab hange ke moblit dengan sedikit menenangkan.

"Tapii"belum sempat bicara hange menyuruhnya diam.

"Udahlah kalau kau tidak mau maka aku akan kehutan sendiri"kata hange sambil berjalan ke hutan.

"Baiklah hange san aku ikut kau"moblit setuju pada hange.

Sesampai di hutan hange menyuruh moblit untuk menunggu disini, sebenarnya moblit tidak mau tapi dia dipaksa sampai dia mau, akhirnya moblit pun mau.

"Hah aku harus kemana ya, kenapa dari tadi aku tak menemukan apa apa disini"keluh hange.

"Ehh kenapa rumput itu bergerak gerak, apakah ada hewan, sebaiknya aku tembak saja"ucap hange,dan menembak hewan itu.

Ternyata dia mendapatkan seokor rusa yang besar sekali.

"Wahh besar sekali aku ingin segera pulang untuk memakannya,pasti enak"teriak hange dengan kuat.

Tiba tiba hange mencium bau darah yang sangat bau sekali.

"Bau sekali"teriak hange sambil menutup hidungnya.

"Sepertinya baunya berasal dari sana deh, apakah aku harus kesana,dahlah sepertinya aku harus kesana"hange pun segera mengecek tapi tidak ada apa apa.

Hange pun segera pulang dan memberi tau ke ibunya.

Sesampai dirumah ia langsung bertemu ibunya dan bertanya

"Ibu tadi aku habis ke hutan aku mencium bau menyengat itu apa ibu"tanya hange dengan polos.

"Apa"teriak ibu hange."sepertinya bangsa vampir sudah menemukan keberadaan ku,aku harus segera ke kerajaan, untuk memberitahu pada panglima Erwin Smith"ucap ibu hange dalam hati.

"Anakku besuk kamu akan ikut ibu,kamu harus tau siapa kamu"kata ibu hange sedikit gelisah.

"Hah"kaget hange."apa mksdnya ibu rahasia apa,apa ibu menyembunyikan sesuatu"tanya hange.

"Nanti ibu beritau, baiklah sekarang kamu siap siap dulu lalu ikut ibu"ajak ibu hange.

Hange menuruti ibunya.

Sesampai di kerajaan hange kaget kenapa pengawal istana menyambut hange seakan akan hange ada lah tuan putri.

"Halo ratu"sapa pengawal kepada ibu hange"
"Halo juga pengawal Erwin Smith"sapa balik ibu hange.

Hange hanya diam dan merapati suasana,hange melihat istana yang besar,iya benar itu istana hange.

"Tuan putri ayo masuk"suruh erwin Smith.

Hange hanya terdiam,karena ada perasaan yang aneh,tapi hange tidak mengetahuinya.

"Hangeee"ucap erwin.

"Eeh maaf yaudah ayuk"hange kemudian melangkah ke istana besar itu.

Maaf kalau banyak typo.
Jangan lupa
Like
Komen
Vote
Jika ada salah mohon dimaafkan.

~the people I like are vampires~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang