#2

430 73 6
                                    

Malam sudah larut tapi Jane yang baru saja pulang dari supermarket untuk membeli makanan karena tiba-tiba ia merasa sangat lapar di apartemen tidak ada persediaan makanan. ia memilih jalan pintas yang sepi dan gelap agar cepat sampai di apartemen yang tidak jauh dari sana, saat ia melintasi sebuah taman yang sangat sepi perasaannya sedikit gusar. Ia menatap sekelilingnya memastikan tidak ada yang mengikuti langkah kaki nya

Dorr....

"Aaaaa..." Jennie menutup mulutnya dengan telapak tangan, tubuhnya bergetar ketakutan

Ia baru saja melihat seorang pria menembak seorang wanita tepat di kepalanya

Bruk...

Saking takutnya Jane tak sengaja menjatuhkan kantung belanjaannya membuat pria itu langsung menoleh kearahnya. Dengan tangan gemetar Jane berusaha untuk mengambil belanjaannya itu.

"Siapa?" Tanya pria itu dengan nada berat yang sangat menakutkan di pendengaran Jane

Jane semakin ketakutan ketika pria tersebut berjalan mendekat menghampiri nya. Bukannya pergi Jane malah tetap berdiri mematung menatap pria yang berjalan kearahnya sambil membawa pisau lipat, entah kemana pistol yang pria itu gunakan untuk membunuh wanita tadi

Jane tersadar ia dengan cepat berbalik untuk pergi, tapi ia kalah cepat dari pria itu. Pria itu sudah mencekal tangannya

"Mau mencoba kabur, Baby?" Suara berat nan serak itu masuk ke Indra pendengaran Jane. Membuat tubuh Jane menegang dengan peluh membasahi pelipisnya

Jane membalik tubuhnya. Jantungnya berdetak dengan kencang, wajahnya pucat pasi ketika Rafael menarik tangannya keras membuat tubuhnya menubruk tubuh tubuh Rafael. Tubuhnya semakin menegang saat merasakan benda tajam dan dingin disekitar lehernya membuat kantung belanjaannya yang ia genggam kembali terjatuh

" T-tolong j-jangan bunuh aku. Aku be-berjanji tidak akan memberitahu orang lain, please..." Mohon Jane dengan tubuh bergetar ketakutan membuat pria itu menyeringai

Oh, sangat menyenangkan sekali melihat gadis itu ketakutan karenanya. Itu terlihat sangat menggoda dan menyenenangkan di mata Rafael

"Menikahlah denganku, maka kau akan tetap hidup!" Ucap Rafael mendekatkan wajahnya pada tengkuk gadis itu kemudian menghirup aroma vanilla dari tubuh Jane dengan rakus

"Tidak!, Aku tidak mau!" Jawab Jane tanpa takut akan apa yang terjadi selanjutnya

"Baiklah itu pilihan mu" ucap Rafael menyeringai. Baikalah bermain-main sedikit tak apa. Rafael akan memberikan sedikit hiasan di wajah Jane agar terlihat lebih cantik

Srett...

Air mata Jane langsung meluruh ketika pisau itu berhasil menggores lengan bagian atasnya sehingga menimbulkan rasa perih yang begitu luar biasa. Pria itu berubah pikiran ia tidak jadi merusak wajah cantik gadis itu

"Sakit.. hiks.." Jane menangis tersedu-sedu sambil menatap Rafael

"Bagaimana apa kau bersedia menjadi istrinya ku?" Tanya Rafael sambil menatap gadis didepannya dengan intens. Entah kenapa ia tak bisa mengalihkan tatapannya dari mata kucing gadis di ini

Jane hanya diam tak sanggup menjawab pertanyaan itu, karena tubuhnya sudah bergetar hebat. Keterdiamaan Jane membuat Rafael geram dan membuat amarah pria itu tersulut. Sudah cukup, kesabarannya telah habis saat ini.

"Mari bermain lebih dalam sayang!" Bisik Rafael

Pria itu menusukkan pisaunya pada lengan Jane, membuat darah mengalir deras dari sana. Oh, itu sungguh menyakitkan bagi Jane, ia ingin melawan tapi tak mampu

"He-hentikanh, sakit...." Jerit Jane kesakitan

"Katakan bahwa kau bersedia menikah dengan ku!, Maka aku akan menghentikan ini" kata Rafael semakin menekan pisaunya. Tak ada sedikit belas kasihan darinya untuk Jane tapi ada sebuah tatapan sendu dalam mata Rafael walau hanya sebentar

"Akhh..." Jerit Jane saat pisau itu semakin dalam menusuk lengannya bahkan rasanya pisau itu menyentuh tulangnya

"Cepat jawab!" Bentak Rafael tak lupa tangannya menekan pisau itu semakin dalam

Tak kuasa menahan sakit yang dirasakan akhirnya Jane menuruti apa yang pria itu mau " I Will..." Jane menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit yang semakin menjadi

Pria itu menarik sebelah sudut bibirnya, mendengar jawaban gadis itu. Sedikit mengendurkan tekanan pisaunya

"Katakan sekali lagi!"

"I Will...., Aku milikmu"

Rafael mencabut pisaunya. Ia tersenyum licik kepada Jane kemudian menekan luka yang ia buat dengan satu tangan miliknya. Membuat Jane meringis menahan sakit sambil menatap wajah pria didepannya

"You're mine!" Kata Rafael pada Jane sambil mengelus lembut pipi Jane dan menyelipkan helaian rambut yang menggangu pandangannya ke belakang telinga gadis itu membuat jantung  keduanya bergemuruh hebat. Perasaan apa ini?, Kenapa ini sangat asing bagi keduanya!

Tangannya yang bebas langsung mengambil sebuah suntikan yang selalu ia bawa di kantung jasnya dan menyuntikkannya pada lengan Jane. Suntikan itu telah kosong tepat pada saat  kesadaran Jane yang mulai berkurang

Rafael mendekatkan wajahnya pada telinga Jane lalu berbisik pelan " maafkan aku baby but You're Mine!" Katanya yang masih bisa didengar oleh Jane yang kesadarannya belum hilang sepenuhnya.

Pemuda tersebut membawa Jane ke mansionnya miliknya yang berada jauh dari keramaian kota, ia melempar tubuh Jane kasar ke atas ranjang kemudian berdecak pinggang seraya menyeringai melihat Jane yang tetap nyaman dalam ketidak sadaran nya.

"Aku tidak akan melepaskan mu" ucapnya mengamati pahatan wajah cantik Jane. Di otaknya sudah tersusun rencana licik untuk menekan Jane jika perintahnya tidak di turuti. Memikirkan darah yang keluar dari tubuh Jane membuat senyumnya kian lebar membayangkan pisau lipat kesayangan menggores tubuh gadis itu

Dia adalah Rafael Benitez O'Leary, psychopath berdarah dingin tetapi memiliki ketampanan di atas rata-rata, dia juga seorang mafia sekaligus seorang CEO. Menjadi CEO bukanlah pekerjaan utamanya itu hanya untuk menutupi pekerjaannya sebagai mafia

Ranjang dengan balutan seprai abu-abu itu sedikit berderit kala Rafael merebahkan tubuhnya di samping tubuh gadisnya. Akhh, rasanya begitu nyaman saat hidung mancungnya mencium aroma tubuh Jane yang menjadi candunya. Mata Rafael terpejam sambil memeluk erat tubuh Jane seperti guling

TBC.....

VOTEMEN!

Happy reading

THE MAFIA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang