#4

386 59 3
                                    

Seperti biasa Jane masih tertidur pulas pagi ini hingga suara alarm yang berbunyi nyaring mengusik tidurnya membuat dirinya terpaksa harus membuka matanya. Seketika matanya terbelalak melihat beberapa maid yang berdiri di ujung ranjang menatap dirinya

"Nona anda sudah bangun, jadi bergegaslah membersihkan diri" ujar salah satu maid

"K-kenapa kalian ada disini?" Tanya Jane

Maid itu tersenyum sebelum menjawab." Bukankah hati ini nona akan menikah dengan tuan Rafael"

Deg..

Jantung Jane langsung berdetak cepat saat mendengar nama pria itu, ia baru teringat bahwa dirinya akan menikah hari ini. Dulu ia pernah berharap akan menikahi pria yang mencintai nya dengan pernikahan mewah bak negeri dongeng, pupus sudah harapan nya sekarang ia akan menikah dengan orang yang baru ia temui beberapa hari lalu.

Gadis itu, duduk diam saat para perias memoles wajahnya, mata sembab nya sudah tertutupi oleh riasan membuat wajah mungilnya terlebih begitu cantik dengan riasan natural nya.

"Nona, anda harus mengenakan gaun ini"

Kata seorang maid yang terlihat membawa sebuah gaun yang sangat indah tapi itu tidak ada gunanya saat sang pemakai tak bahagia di hari pernikahan.  Setelah selesai mengenakan gaun itu Jane di tuntutan untuk keluar dari kamar menuju altar.

Jane, berusaha untuk terlihat bahagia di pernikahannya ini, ia masih ingin hidup. Ia masih mengingat betul ancaman pria gila itu semalam. Jane berjalan berasa seorang pria yang ia tak tau siapa, orang itu mengaku suruhan Rafael untuk menjadi wali Jane

Di altar Rafael berdiri dengan setelan tuxedo putihnya yang membalut tubuh tegap dan gagah nya membuat ia tampak begitu tampan, jangan lupakan tatapan tajam dengan manik sekelam malam yang mampu membuat tubuh Jane bergetar ketakutan saat manik itu menatap nya tajam.

Orang itu menyerahkan tangan Jane pada Rafael yang langsung disambut baik oleh Rafael sambil tersenyum seolah bahagia dengan pernikahan ini, namun cengkraman tangannya pada tangan Jane menunjukan betapa kejamnya pria itu

Gadis itu menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit pada tangannya yang di cengkraman kuat oleh Rafael.

"Tuan bisa mencium mempelai wanita" ujar pendeta membuat tubuh Jane menegang kaku

Dengan seringai licik Rafael membuka kain tipis yang menutupi wajah cantik Jane mengecup bibir Jane sedikit lama. Tanpa sadar setitik air mata jatuh dari mata biru Jane.

Malam pun sudah larut, kini Jane sedang duduk di pinggir ranjang dengan gelisah, ia memikirkan apa yang akan terjadi malam ini sungguh ia tidak siap untuk hal itu terlebih orang yang ia nikahin seorang Psychopath

Ceklek....

Deg..

Tubuh gadis itu menegang kaku mendengar suara pintu terbuka. Ia berusaha mengontrol tubuhnya agar tidak bergetar saat dirasa seseorang yang baru saja masuk ke dalam kamar ini mendekat kearahnya. Gadis itu tidak berani menoleh detak jantungnya semakin kencang saat merasakan deru nafas hangat di tengkuk lehernya.

Pria itu mengendus leher jenjang Jane dengan rakus, tangannya pun tak tinggal diam. Tangan pria itu melingkar di pinggang ramping gadis itu. Tubuh Jane semakin menegang saat merasakan kecupan-kecupan basah di sekitar leher hingga telinga nya. Tubuhnya meremang saat Rafael menghembuskan nafas hangatnya secara sengaja di dekat telinganya.

Jane sedikit terbuai oleh kecupan-kecupan yang pria itu berikan. Ia juga bisa merasakan tangan pria itu mulai menjalar naik dengan kesadaran yang kembali ia segera beranjak dengan cepat untuk menjauhi pria itu

THE MAFIA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang