Duk!
Duk!
Duk!
Duk!"Yoongi! Kepala lo bisa gegar otak lama-lama," ucap Hoseok menghentikan kegiatan kawannya itu menjedot-jedotkan kepalanya ke dinding kamar. "Kalo lo mati dan ngehantui kosan ini 'kan gue juga yang repot," sambung Hoseok lagi. Kali ini dengan menarik kerah kemeja Yoongi saat kawannya itu ingin mengulang kembali tindakan bodohnya.
"Malu bangsat! Image gue sebagai kating berwibawa hancur gegara satu kesalahan," rengek Yoongi nelangsa. Namjoon hanya gelengkan kepalanya sembari kembali sibuk selesaikan tugas.
"Nggak usah dipikirin, kayaknya tadi Taehyung nggak marah deh," kata Hoseok sambil garuk-garuk kepalanya yang gatal. Maklum, dia sudah tiga hari tidak keramas. Malas saja, soalnya gerakannya hanya itu-itu saja.
Terserah kamu, Mas.
"Kata siapa? Kamu nggak lihat mukanya tadi datar begitu?" sungut Yoongi. Kali ini ia rubah posisi menjadi tiduran sembari memeluk guling.
Plak! Hoseok menabok punggungnya tanpa ampun. "Kan gue udah bilang ya, babi. Muka dia emang lempeng, datar, dan nggak ada senyum-senyumnya. Jadi kemungkinan besar dia marah itu ... nggak mungkin."
"Kok lo bisa bilang gitu?"
"Secara orang modelan begitu nggak akan peduli apa kata lo!" kata Hoseok tak lupa memberi toyoran di kepala Yoongi saking gemasnya.
"Ya kalo lo ngerasa bersalah, lo 'kan tinggal minta maaf, Yoong," sahut Namjoon sembari bereskan tugas-tugasnya.
"Lah, iya juga, ya?"
Dan sekali lagi Hoseok menoyor kepalanya sembari mengumpati kebodohan Min Bucin Yoongi.
...
Taehyun mengernyit ke arah pintu kelas, di sana berdiri kakak tingkatnya yang kemarin sore lancar berjulid ria di koridor gedung fakultas HI--menggibahi Taehyung lebih tepatnya.
"Tae." Taehyun menyikut lengan Taehyung yang masih fokus menulis, sementara Taehyun kembali melirik ke arah pintu kelas. Kelas sudah kosong sejak sepuluh menit lalu, sedang Taehyun dan Taehyung memang terbiasa keluar paling belakangan.
"Tae," serunya kali ini sembari menepuk bahu Taehyung. Yang ditepuk menoleh dengan tatapan kesal juga dengusan yang membuat Taehyun meringis. Taehyun hapal betul, saat Taehyung fokus menulis atau membaca pantang untuk diganggu.
"Apa?"
Taehyun menggerakkan dagunya, menunjuk ke arah pintu luar di mana Min Yoongi masih setia berdiri di luar menunggu. Kening Taehyung mengernyit samar.
"Sengaja kayaknya nungguin lo." Taehyung tak menggubris, ia pilih rapihkan seluruh buku dan alat tulis masuk ke dalam tas.
"Bukan."
"Hah?"
Keduanya memutuskan untuk keluar, Yoongi yang melihat kedatangan keduanya berdeham canggung. Hendak menyapa tapi Taehyung justru melewatinya tanpa melirik sedikitpun. Meninggalkan Yoongi serta tangannya yang menggantung di udara.
Hoseok tidak tahan untuk tertawa dari arah gedung seberang, Yoongi menatapinya kesal. Namjoon hanya melemparkan senyum sembari menepuk kening. Tahu betul kalau kedua temannya itu tengah mengolok-olok dirinya.
"Bangsat betul."
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Baby
Fanfiction"Punya gebetan tsundere kudu banyak istighfarnya." Dom! Yoongi Sub! Taehyung