Taehyung mendengus, menahan jengah luar biasa. Entah ada angin apa, kakak tingkatnya—sebut saja Yoongi, tengah memandangnya dengan kedua tangan berpangku di dagu.
"Kak? Lo ada kepentingan sama gue?" tanya Taehyung sekali lagi. Yang ditanya hanya angguk kepala ringan dengan senyum merekah di wajah. "Oke, so?"
Tidak tahu juga apa yang membuat Yoongi begini. Entah karena pesona Taehyung atau mungkin karena saran Hoseok kemarin lusa. Katanya Taehyung itu suka orang yang terus terang dan blak-blakan daripada yang bertele-tele.
"Lo tahu nggak sih, Dek?"
"Hah? Tahu apa?" tanya Taehyung memicing penasaran ke arah Yoongi.
"Tentang gue, may be?" Memang random sekali, ya, pertanyaannya. Taehyung menggeleng malas, tidak mau tahu sih sebenarnya.
"Hmm?"
"Gue tuh korupsi, no. Narkoboy, no. Kalau kamu no wa berapa?"
Idih idih idih bisa, ya, modusisasinya. Hmmmm.
"Apa sih, Kak. Nggak jelas banget lo tuh."
Yoongi ketawa tampan, gemas lihat Taehyung yang tiba-tiba bersungut-sungut.
"Gue emang suka nggak jelas, tapi kalo suka kamu itu udah jelas."
"EAAAAAAAAAAAAAK." Tiba-tiba Hoseok dan Namjoon berseru dari meja belakang. "Template buaya itu, jangan percaya!!"
Yoongi menoleh sembari beri pelototan tajam ke arah dua sahabatnya. Tidak tahu bahwa Taehyung diam-diam mengulum senyum.
[][][]
Jungkook diam-diam tersenyum gemas lihat pemuda yang kini tengah kesusahan mengambil buku di rak buku perpustakaan paling atas. Lompat-lompat kecil sampai berujung lelah sendiri.
"Kalo nggak nyampe ngomong dong, cil."
Yang dipanggil cil mendengus kesal. "Gue nggak kecil, ya."
"Emang sih. Nggak nyampe aja alias pendek," goda Jungkook lagi.
"Gue nggak pendek! Kurang tinggi aja," katanya, "kalo cuma mau ngejek mending minggir."
"Ngambek dih! Tapi nggak apa-apa, keliatan gemesnya."
"Template buaya nggak bisa dipercaya," sahutnya dengan memutar kedua bola mata malas. Jungkook terkekeh lalu pilih ambilkan buku, setelah itu baru disodorkan. "Makasih."
"Makasih doang?"
"Perhitungan lo sama temen," katanya sebelum beranjak pergi dari lorong rak buku. "Jimin mana?"
"Masih kelas." Jungkook mencari-cari sosok satu lagi. Biasanya mereka seperti lem dan perangko—nempel terus. "Taehyung mana?"
"Di kantin."
"Kok lo nggak ikut, cil?"
"Ya gue nyari ini dulu, baru mau ke sana. Kenapa sih lo banyak nanya, kayak anggota KPK aja lo."
"Kok marah? Hamil, ya—argh!" Satu tabokan keras Jungkook rasakan mampir di lengannya. "Sakit, Taehyun."
"Bacot. Awas minggir!" dengusnya kesal sebelum pergi tinggalkan Jungkook yang masih mengusap-usap lengannya. Namanya ditabok pakai buku tebal 1000 halaman, perih.
"Lah, tungguin dong!"
[][][]
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Baby
Fanfic"Punya gebetan tsundere kudu banyak istighfarnya." Dom! Yoongi Sub! Taehyung