-pitu-

733 103 6
                                    

"Lo kenapa, sih? Ngelamun mulu lo dari tadi." Hoseok mendecak, setelah kibas tangan di depan muka Yoongi yang sejak tadi melamun.

"Gue nggak apa-apa."

"Naon deui ganteng? Ada masalah apa? Perasaan kemaren lo happy aja, deh. Sekarang manyun, ngelamun kagak jelas. Kenape sih?"

Yoongi tatap sahabatnya itu yang terlihat khawatir. Meski keduanya sering kali bertengkar, tetapi keduanya juga saling peduli satu sama lain. "Seok."

"Hah? Apa?"

"Entah gue yang kurang asyik, atau gue yang kalah dari segi fisik."

Alis Hoseok mengernyit. "Sebentar nih, ye. Maksud lo ngomong gitu apa?"

Yoongi menghela napas. "Lo tahu nggak sih usaha gue buat deket sama Tae dari beberapa minggu ini kayaknya sia-sia aja? Nggak sedikitpun lho dia kasih gue celah," jelas Yoongi, "bahkan kayaknya di mata dia gue ini kayak nggak ada."

"Gue tanya deh nih, ya. Menurut lo, lo kurang apa?" tanya Hoseok, "ganteng, iya. Kaya raya, iya. Baik, pengertian, peduli sama temen, iya. Pinter? Lo pinter kagak sih?"

Kepala Hoseok digeplak. "Anjir! Sakit bego."

"Gue serius, ya, bangsat."

"Nah, gitu dong emosi! Kayak bukan elo aje kalo galau-galau gitu. Baru segini aja lo nyerah, optimis lah."

Yoongi menghela napas panjang. Diliriknya Hoseok yang kini kembali sibuk dengan ponselnya. "Menurut lo dengan sikap Tae yang terkesan membatasi kayak gitu, gue harus pakai cara gimana lagi, Seok?"

"Mau gue tanyain ke kak Seokjin, nggak?"

Yoongi mendecih. "Mentang-mentang lagi pendekatan."

"Ya sekalian, 'kan? Buat gue modus juga, wkwkwk."

"Cih!"

[][][]

Taehyun menutup buku tugasnya lantas meregangkan ototnya yang mulai kaku. Badannya pegal luar biasa, kepala hampir meledak karena tugas makalah yang dirinya kerjakan bersama dengan Taehyung sore ini.

"Mau makan apa? Grab food mau?" tawar Taehyun kala keduanya kini tengah bersandar malas pada sofa ruang keluarga rumahnya.

Taehyung menoleh. "Burger boleh?" Taehyun terkekeh, usap kepala si sahabat sebelum mengangguk.

"Boleh lah, masa nggak boleh? Self reward buat lo." Taehyung bersorak heboh seolah burger dan kawan-kawannya itu adalah makanan paling berharga. Hanya di rumah Taehyun lah ia bisa memintanya. Seokjin tidak akan membiarkannya makan-makanan junk food katanya tidak sehat. Terlebih Seokjin itu protektif sekali dengan Taehyung.

"Tapi nggak boleh banyak-banyak, ya. Gue cuma pesenin yang ala carte sama mc flurry aja. Nanti gue kena omel kak Seokjin." Taehyung mengangguk sembari tersenyum kotak ke arah Taehyun.

"Makasih Terry, i love you."

"Idih, ngomong love you kalo ada pengennya doang," ejek Taehyun menjulurkan lidahnya mengejek.



[] Merry Christmas 🎄 []

[] Merry Christmas 🎄 []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tsundere BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang