Salah paham

6.3K 247 7
                                    


Hai Guyss
Bagaimana kabarnya hari ini?
Semoga aja baik semua
Owh iya
Jangan lupa untuk tinggal kan jejak yaa🐣
______________________________________________

Happy Reading ✨

Alena menatap penampilannya di cermin, rambut dikuncir satu, mengenakan rok span berwarna putih tulang, dipadukan dengan blus sifon berwarna maroon.

"Perfect!" Alena tersenyum.

Dia keluar kamar setelah sebelumnya mengambil tas.

"Selamat pagi," sapa Alena, lalu menarik kursi di samping Zain.

"Pagi! Kesempatan deh kalo ada Kakak, kamu gak suka masak," ucap Qia yang sedang mengaduk segelas susu.

"Ahahaha." Alena malah tertawa.

"Makan Na," titah Ari.

"Siap!"

Alena mengambil piring lalu menuangkan nasi dan lauk pauknya. Mereka mulai menyantap makanannya.

"Oh ya, kemarin malem aku dianter sama Galen?" tanya Alena.

"Heum."

"Berarti Galen masuk kamar aku?" tanya Alena lagi.

"Heum."

Alena membelalakkan matanya, masalahnya foto-foto Galen dan Alena masih terpajang di kamarnya.
Alena belum sempat membereskannya.

"Kenapa sih?" tanya Qia.

Alena hanya menggeleng pelan.

Alena menatap jam tangan, lalu dia meneguk susu yang sudah disiapkan oleh Qia.

"Aku berangkat ya."

"Iya, hati-hati."

"Dah, prince!" Alena mencubit pipi Zain.

"Ihhh Aunty Na, sakit!" Zain cemberut.

"Oh ya Kak, thanks ya udah gantiin aku baju pake piyama, kalo gak digantiin pasti gak nya---"

"Hah? Siapa yang gantiin kamu baju? Kakak udah ngantuk banget waktu malem, jadi pas udah bukain pintu langsung tidur lagi."

Alena membelalakkan matanya.

'Jadi yang gantiin aku baju semalem, Galen begitu?!'

Alena langsung berpamitan, dia menaiki sebuah mobil untuk mengantarkannya ke gedung kantor Abhivandya Corp.

"Selamat pagi Bu Alena," sapa security yang berjaga di depan lift.

"Pagi Pak Adi." Alena tersenyum lalu masuk ke dalam lift yang sudah terbuka.

Ting!

Pintu lift terbuka, Alena buru-buru berjalan menuju ruangan Galen, saat lift sudah berhenti di lantai paling atas di gedung ini.

Brak!

Tanpa mengetuk, Alena langsung membuka pintu ruangan Galen.

Galen yang sepertinya baru datang dan akan mendudukkan bokongnya di kursi kebanggaannya, langsung menatap Alena heran.

"Saya atasan kamu, kamu sangat tidak sop---"

Bugh!

Belum juga Galen melanjutkan ucapannya, Alena sudah memukul wajah Galen dengan tas maroon yang di pegangnya.

"Kamu kenap---"

Bugh!

Bugh!

"Dasar cowo mesum!" teriak Alena yang masih memukul wajah Galen.

GALENA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang