Hari ini azzam benar benar males bangun,, azzam mengeratkan selimut yang dia pakai. Mengoleskan minyak kayu putih kedalam perut mulusnya.
Setelah sudah azzam kembali tidur. Renan dan dion masuk kedalam rumah azzam. Hari ini azzam bakalan sekolah bukan..Renan masuk kekamar azzam. Sedangkan dion menyiapkan azzam sarapan. Saat masuk renan langsung mencium aroma bayi yang benar benar harum. Dan renan benar benar menyukainya. Renan meliat azzam yang sedang melungkupi tubuhnya dengan selimut.
Renan langsung bergegas menghampirinya. Renan takut jika azzam akan sesak nafas nantinya. Apalagi mengingat jika azzam tidak boleh berada diruang yang pengap.
"Azzam adek... " panggil renan sambil membuka selimut azzam.
"Iya.. " ujar azzam lesu.
"Cepet bangun!! Nanti terlambat lagi! " ujar renan lembut.
"Gendong... " manja azzam
Dengan cepat renan menggendong tubuh mungil azzam. Lalu memandikannya.
Setelah sudah membantu azzam bersiap siap.Azzam turun kebawah dengan renan yang menggendongnya.
Terliat disitu dion sedang duduk santai,, dengan makanan dihadapannya.Azzam duduk dibangku lalu langsung mecomot makanannya. Azzam lebih suka makan menggunakan tangan,, daripada harus memakai sendok.
Dion menatap azzam. Menyuruhnya mencuci tangan. Karna takutnya banyak kuman.
Setelah sudah azzam memakan nasi gorengnya dengan lahap.
"Enak nggak? " tanya dion menatap gemas azzam.
"Enak,, bang dion mau,,?" tanya azzam.
"Nggak udah kenyang" ujar dion tersenyum.
Azzam mengangguk, lalu memakan makanannya sampai habis.
"Nikh minum susunya" ujar renan sambil menyodorkan susu.
"Iya makasih" azzam tersenyum manis,, menegak susu hingga habis.
Azzam menatap kesal dion,, yang memberikannya vitamin .
"Minum! " tegas dion.
"Huh minum terus,, nggak tau apa rasanya enek. Coba pesen vitamin itu yang enak rasa susu kek. kagak punya duit buat beli yakh? " sinis azzam kesal.
Renan dan dion hanya geleng geleng kepala. Bagaimana azzam bisa mengatakan jika mereka tak punya duit. Jika mereka mau sepuluh pabrikpun mereka bisa.
Setelah sudah mereka langsung berangkat menuju sekolah.
*****
Saat ini azzam seperti biasa. Azzam sedang berada dikelas,, sedang bercanda dengan sahabatnya.
"Bang rio kenapa nggak kerumah tadi? " tanya azzam heran.
"Abang tadi lagi siap siap. Ekh dua curut entu malah ninggalin abang,, yaudah karna abang males nyetir,, abang nungguin aja didepan " ujar rio yang kagak dimengerti sama azzam.
Azzam diam, berusaha memahami perkataan rio.
"Kan ada supir,, nunggu depan jalan gitu? " bingung azzam.
"Ya tapi ya gitu. Lagian yang penting kita udah ketemu yekan. "
Ujar rio berusaha mengalihkan topik.Azzam menatap males rio. Sedangkan yang ditatap hanya menampilkan muka lesehnya.
Azzam dkk ini kelas 12. Sebentar lagi bakalan lulus sekolah.
*****
Setelah jam istirahat azzam dkk pergi kekantin yang ramainya udah kek demo."Dimana kita duduknya ini? " tanya azzam bingung.
Lalu renan menarik tangan azzam menuju bangku kosong diujung. Merekapun dengan cepat berjalan menuju sana.
Setelah sudah mereka memesan makanan dan minuman.
"Adek pesan apa? " tanya renan.
"Bakso pedas plus cakar ayam! " ujar azzam memelas.
"NGGAK! " tekan sahabatnya.
"Yaudah bakso aja.. " lesu azzam.
Sahabatnya ingin menolak,, namun meliat muka lesu azzam membuat mereka mengangguk. Sesekali bolehin azzam makan bakso. Entar pasti nggak akan lagi.
Setelah sudah sampai. Azzam memakannya dengan lahap,, bahkan sangat lahap. Membuat sahabatnya tersenyum. Mudah sekali membuat azzam bahagia. Dan azzam juga mudah membuat orang lain bahagia..
"Nikh minum" ujar rio sambil memberikan segelas susu.
Azzam meneguknya sampai habis. Setelah sudah dion mengelap muka azzam yang celemotan. Dan itu sangat menggemaskan.
Ig salanarra2
Komentar kalian benar benar berarti.
