Azzam duduk sambil menyenderkan tubuhnya,,, membuka masker yang dia kenakan,, sambil memakan es krimnya. Tak peduli semua mata menoleh kearahnya,,.
Setelah habis azzam membuang tempat es krim itu kebak sampah yang ada disebelahnya.
Azzam mengelap mukanya yang celemotan menggunakan tangan mungilnya.
Tiba tiba datang 1 orang pemuda yang duduk disebelahnya mendekatinya.
"Nama lo siapa? " tanyanya.
"Azzam.. ,nama kakak siapa? "
"Riski fadilla putra"
Azzam mengangguk, lalu menyuruh riski duduk disebelahnya, kasian kan diri diri.
"Lo sama siapa disini?? Kagak takut diculik?? "
"Sendirian,, kak beliin itu" tunjuk azzam tanpa ada malu wkwk.
Riski meliat arah tunjuk azzam, dan ternyata azzam menginginkan pentol.
"Nggak,, nggak sehat!! " tegas riski
"Udahlah nggak mau temenan sama riski,, sana sana jauh jauh" usir azzam.
"Huh yaudah dikit aja" ujar riski lalu berdiri.
"Nikh uangnya,, pakai sambel ykh" ujar azzam menyodorkan uang 100 ribuan.
"Simpen aja buat beli permen, " ujar riski.
"Hahaha makasih kak riski" ujar azzam tertawa.
Riski mengangguk, lalu berkala kepaman pentol itu. Membeli 10 ribu lalu kembali lagi.
*****
Azzam memperhatikan sekitarnya, meliat mereka yang menatapnya,, azzam menggembungkan pipinya,, sambil menggoyangkan kakinya yang menjuntai. Astaga gemasnya.
Riski datang dan memberikan makanannya.
Azzam memakannya sambil tersenyum.
"Enak, walaupun nggak pedas makasih"
Riski mencubit pipi azzam. Duduk disebelah azzam, sambil sesekali melap muka putih azzam menggunakan tangannya.
Segerombolan pemuda nakal yang diyakini sebagai teman riski mulai mendekat kearah azzam.
"Ris, siapa tukh?? "
"Azzam,, "
"Apa yang dimakannya ris?? " tanya mereka heran plus dingin.
"Pentol ,,kakak mau?? " tawar azzam.
Mereka menggeleng.
"Nggak sehat!! " tegasnya.
"Tapi enak lokj,, yakin nikh gak mau am nyam nyam nyaam" goda azzam.
Mereka terkekeh lalu menggeleng.
"Ris tadi gua ditelpon ama bokaplo, dia nyuruh lo pulang, atau nggak sicoki sama blackky dibakar"
"Tersereh dekh, gua mau disini aja sama azzam" ujar riski lalu mengusak rambut lebat azzam.
Mereka terkejut, pasalnya jika riski sudah diancam begitu, dia akan langsung pulang tanpa meliat kondisi sekitar.
"Bang! " panggil azzam.
"Kenapa? " tanya riski lembut.
"Ini siapanya abang?? " tanya azzam menunjuk para anak muda yang berada dihadapannya.
"Teman abang"
Azzam meliati mereka dengan intens.
"Kok ini mirip adeknya bang rio" ujar azzam menunjuk seorang pemuda yang tampan.
"Iya gua emang adeknya rio, lo kenal sama rio?? "
"Kenal, rio sahabat azzam" ujar azzam antusias.
Mereka terkekeh. Tiba tiba datang segerombol mobil mewah berwarna hitam.
Azzam yang takut, langsung meminta rizki menggendongnya, namun rizki tau siapa dibalik mobil itu. Rizki menunjuk adeknya rio agar menggendong dan melindungi azzam.
"Lindungin dia rei".
Rei mengangguk, lalu menggendong rio ala koala.
Teman yang lainnya membuat tameng. Azzam dan kar berada ditengah tengah,, sedangkan yang lainnya,, mengelilinginya dan melindunginya."Azzam takut.. Kok tamannya jadi sepi" ujar azzam meliat orang orang yang berlari menjauh.
"Nggak perlu takut, ada kami" ujar rei lembut.
Azzam mengangguk, lalu menatap mereka yang sedang misah misuh sendiri.
"Azzam sayang kalian" ujar azzam.
Semuanya langsung senyum donk, akh mereka benar benar beruntung hari ini,, bisa bertemu sosok azzam yang menggemaskan.
Ig salanarra2. Sorry untuk kegajeannya.