4

753 77 5
                                    

Setelah pulang sekolah,, sahabat azzam berkumpul dirumah azzam. Sambil bermain playstation. Mereka berteriak teriak,, bagai orang kebakaran.

"ABANG!!! Ish itu kan kalah! " ujar azzam kesal lalu memukul renan.

Sedangkan renan hanya tertawa.

"Hahaha itu bukan salah abang, salah kamu kok ditengah,, kan ngehalangin yaudah abang dorong hahaha" tawa renan.

"Huh sebel,, liat ykh azzam bakal kalahin abang " smirk azzam.

Azzam berpindah posisi, yang mana tadi duduk disebelah renan, sekarang duduk disebelah rio.

"Lah kok pindah dek"

"Biarin,, abang curang! " kesal azzam.

Lalu permainan pun dilakukan dengan sengit,, renan yang terus didorong oleh azzam. Dan azzam yang terus mendorong renan
Hingga renan menyerah serah bayi imutnya sajalah.

"YEY MENANG!!! " teriak azzam.

"Menang, menang cyah bang renan kalah kacian" ujar azzam heboh.

Lalu azzam duduk dipundak dion. Sambil membiarkan dion mengangkatnya.

"Yuhuu menang!! " heboh azzam.

Rio dia sudah ngakak duluan, bahkan sampai guling guling,, karna ngeliat ekspresi renan.

Udahlah skip kejadian yang membuat renan ternistakan.

*****

Saat selesai bermain pc. Merekapun makan malam bersama. Dengan dion yang jadi tukang masak, rio yang jadi tukang cuci, renan yang jagain sibayi azzam.

Azzam dia berlari kesana kemari, membawa pesawatnya,, sambil beberapa kali tersandung,, membuat renan khawatir. Bahkan rio dan dion terus meneriaki renan untuk menjaga azzam.

"Azzam berhenti!! Atau besok nggak diajak jalan jalan!! " ancam renan.

Akhirnya azzam berhenti berlari dan meminta renan menggendongnya.

"Gendong... " rengek azzam.

"Cie azzam manja banget cie.. " goda renan.

Azzam melotokan matanya,, lalu turun dari gendongan renan. Dan berlari kearah dion.

"Abang dion!! " panggil azzam.

"Iya dek kenapa? "

"Bang renan" adu azzam sambil menunjuk renan yang sedang menatap mereka.

"Biarin aja dek dia, entar kita nggak ajak makan" uajr dion.

Sontak perkataan dion membuat renan melotokan matanya.


"Kalian kalo kagak bawa gua makan! Siap siap aja saham gua cabut! " ancam renan


"Lah biarin, lo pikir perusahaan kami cuma punya 1 saham? " ejek rio.

Azzam udah ngakak duluan, ngeliat ekspresi renan.
Akhirnya azzam mendekat kearah renan, lalu mengecup pipinya.

"iya iya dibawa kok" ujar azzam lembut.

*****

Saat selesai makan mereka mereka duduk diruang tamu. Rencananya mereka akan menginap.

Azzam mulai mengantuk,, dan tidurlah azzam dengan paha renan sebagai bantalnya.
Saat azzam tertidur hening sesaat.

"Huh keluarga gua memaksa gua banget,, buat ngejagain seseorang yang jelas jelas menurut gua lebay, alay, sok polos. Gua bingung ada ykh orang kek dia. Mending gua jagain azzam daripada dia!! " sinis rio lalu menatap wajah menggemaskan azzam.


"Kita terlalu mau disuruh suruh oleh mereka,, mereka saja tak pernah memikirkan perasaan kita yang mereka pikirkan hanyalah menurut dan terus menurut. Mereka kira kita siapa babu!! " kesal dion.



"Sekarang kita harus buktikan pada mereka,, bahwa kita! Bukan lagi anak yang polos, yang selalu mau disuruh suruh!! Jika mereka bukan keluarga gua. Udah terang terangan gua bunuh mereka!! " dingin renan.





"Khem saat ini prioritas gua cuma satu "AZZAM" bahkan dia tak bisa sama sekali menggantikan posisi azzam! " dingin rio.

"Azzam" gumam mereka pelan.

"Euh berisik!! " teriak azzam.

Mereka terkejut, lalu tersenyum saat azzam menghisap jempolnya sendiri.

"Lepas jempolnya,, takutnya banyak kuman, ganti pakai ini" khawatir dion, lalu memberikan sebuah pacifier.

Renan mengangguk, lalu menggantinya. Astaga liat sekarang baby azzam sangat sangat menggemaskan.

Mereka hanya bisa menggigit jari juga meremas tangan sendiri. Renan bibirnya sampai berdarah saking gemasnya.


Ig salanarra2


AZZAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang