1

1.2K 58 3
                                    

SEOUL, 30 DESEMBER 2020

"Winter. Adalah musim ku disaat orang lain mencoba bertahan di rumah karena salju atau cuaca ekstrim, justru hari ini aku menantikannya. Hari kelahiran dimana seorang pria yang sering disebut aneh dan gila, well begitulah semua orang memanggilku. Taetae aka Kim Taehyung"

Seperti hari ulangtahun biasa aku merayakannya sendirian. Tepat halte bus menjadi saksi di tengah dinginnya aku menanti sebuah kejutan dari Mama atau Ayah, tapi semua itu hanya angan-angan semata. Ponselku berdering mencantumkan nama sahabat terbaikku Jeon Jungkook, aku sudah tau dia hanya mengucapkan selamat ulangtahun.

"Hmm.. Dasar anak ini"

Aku tersenyum dalam hati bahkan tak ada orang yang mendengarku. Hingga akhirnya bus yang kutunggu muncul, rencananya aku ingin memakan kue sambil menulis sebuah lagu dan membaca buku di cafe. Namun aku baru ingat kalo hari ini ada rapat di perusahaan baru yang akan beroperasi, well perusahaan itu dibawah lisensi keluargaku. 

Hari ulangtahun yang seharusnya menjadi moment bahagia malah harus bekerja. Tak apa, Ayah mempercayai ku untuk memegang usaha ketiganya padaku.

"Tuan Kim, hari ini ada beberapa schedule untuk di isi"

Sekertaris Lee Jeno memberikan map berisi tentang pekerjaanku.

"Hmmm jadwalku padat juga, alangkah baiknya kita santai dulu. Bagaimana?"

"Nde??"

"Kita santai lah Jen. Lagipula sejam lagi meeting dimulai, ngejus skuy?"

"Sekalian makan siang saja tuan agar...."

"Halahhh sekarang saja aku lapar"

Taehyung memotong pembicaraan Jeno secara sepihak. Sudah biasa memang bos nya itu merasa semua dunia hanya dirinya yang bisa mengatur, berperilaku aneh, dan diluar nalar. Bahkan saat beberapa jam akan ada meeting dia malah mengajak ku pergi ke cafe, memang ada acara apa? Aku pun tidak tau.

Sesampainya kami di cafe aku tak luput memperhatikan bos baruku Kim Taehyung, tak ada yang bisa menolak pesonanya. Bahkan sedari tadi banyak wanita yang melirik ke arah kami, tujuan mereka bukan hanya Taehyung tapi aku juga.

"Kue tart lumayan juga. Tolong pesankan kami kue tart strawberry ekstra oreo"

"Baik kak, ada lagi?"

Tanya pelayan pada Taehyung.

"Mungkin minumannya jus buah, kau mau apa Jen?"

"Aku samakan saja dengan bos.. eh hyung"

Setelah pelayan itu mencatat pesanan mereka berdua hanya saling menatap. Jeno yang terus menunduk karna canggung, sedangkan Taehyung menilai kepribadian Jeno secara mendalam.

"Jeno, kau asisten baruku kan? Tau darimana lowongan pekerjaan ini?"

"Anu tuan... Dari tuan besar Kim, karma ayahku kebetulan bekerja di perusahaan milik keluarga Kim secara turun-temurun"

"Oh dari ayah, kau suka bermain game apa?"

"Kebetulan saya suka bermain PUBG"

"Wah!! Sama dong! Mabar yuk? Tenang saja aku tidak buruk dalam PUBG, bahkan aku masuk tim gamer dan beberapa kali memenangkan Thropy"

"Tapi... Meeting tuan sebentar lagi"

"Tenang saja, cepat join dengan ku!"

Jeno menuruti perintah Taehyung merekapun bermain game bersama sambil memakan kue tart yang tadi dipesan. Jeno belum tahu apa maksud kue tersebut, dia hanya berpikir bahwa Taehyung suka kue ulangtahun.

Sehingga beberapa jam berlalu, Jeno menelfon klien untuk memundurkan jam meeting.

"Kau lumayan seru juga untuk ukuran sekertaris ku, sangat ideal!"

Ujar Taehyung sambil tangannya fokus bermain game.

"Saya hanya menuruti apa kata tuan Kim"

Jeno juga sama tangannya tak lepas dari layar handphone.

"Baguslah pertahankan. Ada satu pesan kau panggil aku hyung saja daripada tuan, aku tidak suka meninggikan diri sendiri"

"Baik Hyung"

Mereka berdua lanjut bermain game sampai berjam-jam, well Taehyung melakukan ini untuk menghindari meeting. Karna ini hari ulangtahunnya jadi dia harus bersenang-senang, tidak ada pekerjaan yang membuat mood ultah nya hancur.

Hingga akhirnya Taehyung memenangkan game dia memanggil pelayan untuk memesan lilin. Jeno dibuat semakin bingung dengan tingkah bos nya itu

'untuk apa memesan lilin? Hanya karna menang game dia ingin meniup lilin begitu?' batin Jeno

Lilin yang membentuk angka 25 sudah Taehyung tancapkan pada sepotong kue tart terakhirnya. Dia menyalakan lilin kemudian menempelkan kedua tangannya guna berdoa lalu meniupnya, sambil berkata.

"Selamat ulangtahun pria bodoh dan aneh. Aku sudah ada teman baru selain Jungkook sekarang"

Lee Jeno kaget. Ternyata hari ini ulangtahun bos nya, dia tidak menyadari hal itu.

"Taehyung hyung. Happy birthday, maaf aku tidak menyadarinya dari awal. Aku..."

"Tidak apa-apa Jeno. Aku sudah terbiasa merayakan hari kelahiran ku tanpa keluarga, bahkan biasanya hanya aku dan Jungkook."

"Maaf kalau lancang. Hyung kan tampan dan anaknya asik, tapi kau tidak punya teman?"

"Sebenarnya temanku banyak tapi itu hanya untuk bersenang-senang saja. Sahabatku hanya Jungkook dan karna kau sekarang sudah menjadi asisten ku, maka kau harus menjadi sahabat keduaku Jeno."

Mulai dari situlah Taehyung menceritakan tentang kehidupan pribadinya pada Jeno. Memang terkesan spontan, tapi ia yakin bahwa keluarga Jeno itu orang baik. Karena mereka semua juga bekerja untuk keluarganya, tak seperti orangtua Taehyung yang sering meninggalkan Taehyung sendirian di rumah dulu saat masih kecil.

Hingga membentuk mental Taehyung kecil menjadi pemberontak. Senang melakukan kenalkan remaja dan yang paling spesial sifatnya yang random, begitulah kehidupan Kim Taehyung yang sedang ia bagikan sekarang.

Jika ditanya mengapa hanya Jungkook saja yang menajdi sahabat Taehyung? Jawabannya hanya satu, Jungkook tumbuh bersama Taehyung. Rumah mereka berdekatan bahkan terkadang Taehyung sering menginap di rumahnya, karena rumah Taehyung tak sehangat milik Jungkook.

Memiliki keluarga yang harmonis impian semua orang namun tak bisa ia dapatkan, Taehyung kecil kedua orangtuanya sibuk mengurusi bisnis dan aset-aset duniawi hingga melupakan bahwa mereka masih memiliki anak kecil yang butuh perhatian serta kasih sayang.







Voment and follow me juseyo 💜

Strange GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang