9

241 26 1
                                    

Dia berlari menuju tempat yang disebut, benar saja ada Lisa di sana sedang duduk di bangku taman sendirian sambil menundukkan kepalanya. Taehyung yakin bahwa Lisa sedang menangis sekarang.

"Lisa?"

Orang yang dipanggil namanya tidak menjawab sama sekali. Lisa masih marah karena dipermalukan oleh Taehyung, sebagai seorang perempuan pasti jika di becandakan seperti itu pasti merasa harga dirinya turun. Begitupun dengan Lalisa Manoban.

"Lisa maafin gue. Gue, spontan. Lo juga sih fotoin gue lagi main game"

Lisa masih tetap saja diam tanpa membalas perkataan Taehyung.

"Maafin dong"

Gadis itu langsung mengusap air matanya sambil menatap tajam ke arah Taehyung, dia benar-benar kesal. Dia kira dipermalukan seperti itu hal biasa apa? Hey! Ini menyangkut harga diri seorang wanita.

"Lo gila Kim Taehyung! Lo ga bisa mikir kalo gue perempuan. Gue sakit hati dipermalukan kaya tadi, asal lo tau harga diri gue ga bisa dibayar pake harta!"

Lisa pergi meninggalkan Taehyung sendirian di taman. CEO itu mulai berpikir apa yang salah dengan sikapnya, padahal selama ini Taehyung hanya becanda dengan Lisa tak ada niat sedikitpun untuk melecehkannya.

"Apa aku terlalu berlebihan dalam bersikap? Tapi inilah diriku. Ku kira aku sudah cukup menghibur diriku sendiri demi menutupi luka sedari kecil, nyatanya aku semakin dicampakkan oleh orang-orang"

Taehyung terdiam dan merenungkannya, dia juga sesekali menangis. Andai saja sewaktu kecil diberikan perhatian serta kasih sayang, mungkin Kim Taehyung tidak akan mencari perhatian dengan orang lain.



~~~~~



Sementara itu, Lisa sudah duduk kembali di meja kerjanya. Jennie penasaran bagaimana pendapat Taehyung.

"Bagaimana Lis? Aku boleh ikut ga?"

"Jennie..."

Lisa memeluk Jennie sambil menangis.

"Kau kenapa? Apa pak Taehyung melakukan hal-hal nakal lagi? Atau apa?"

"Lebih parah... Hiks..."

"Hah?!!! Apa Lisa? Jawab aku"

"Dia melecehkan ku, bos kita sangat tidak waras. Rasanya aku ingin resign saja dari sini"

Jennie melepaskan pelukan Lisa dan menatapnya lekat.

"Jika kau dilecehkan aku siap melawan Kim Taehyung!"

Wajah cantik Jennie mulai memerah, dia sangat marah akan perlakuan bos nya terhadap karyawan. Meskipun Jennie menyukai Taehyung tapi dia juga tidak terima bila sahabat kantornya dilecehkan.

Dengan santainya Kim Taehyung berjalan di depan meja kerja Lisa dan Jennie. Saat sudah dekat, Jennie menggebrak meja hingga membuat Taehyung kaget lalu melihat ke arah Jennie.

"Hey, properti perusahaan ku dibeli mahal tolong jangan kasar-kasar. Jennie Kim!"

Jennie tak menggubris perkataan Taehyung, dia masih memelototi nya. Sorotan mata itu juga dibalas oleh Taehyung.

"Kau melawan padaku?"

"AKU AKAN BERSIKAP BAIK JIKA DIRIMU MEMPERLAKUKAN KARYAWAN DENGAN BAIK JUGA. TAPI INI SUDAH DI LUAR BATASAN!"

Karena terpancing emosi Jennie tak tahan lagi dengan segalanya apalagi menyangkut tentang Lisa. Begitupun sebaliknya, Kim Taehyung juga membalas perkataan Jennie.

"INI ADALAH DIRIKU SENDIRI. KAU TIDAK BISA MENGUBAH SIFAT DAN KELAKUAN KU, AKU SEPERTI INI KARENA MASA LALU! JANGAN MEMULAI DULUAN!!!"

Lisa sangat bingung dengan kedua orang yang tengah bertengkar, dia ingin memisahkan tapi Lisa mendukung Jennie. Hingga akhirnya sang superhero, Lee Jeno datang untuk memisahkan mereka berdua.

"Sudah-sudah cukup! Jangan ribut, ini kantor. Mari kita selesaikan masalahnya secara baik-baik"

"JENNIE YANG MULAI DULUAN!"

"PAK TAEHYUNG JUGA, LECEHKAN LISA!"

Semua orang yang menyaksikan pertarungan adu mulut langsung melihat ke arah Kim Taehyung. Seakan-akan tak habis pikir, kenapa bos nya sangat tega melecehkan Lisa.

"Maaf?? Apa benar yang kau katakan itu Jennie? Lisa? Bagaimana bisa?"

Jeno bertanya kepada Lisa, Taehyung juga melihat ke arah Lisa. Dalam hati pria itu sangat ingin meminta maaf akibat perlakuannya tadi, tapi Taehyung terlalu gengsi dan merasa tidak terlalu besar masalahnya.

"Aku akan menjelaskannya secara tertutup, bisa?"

Jeno mengangguk lalu menyuruh Lisa, Taehyung, dan Jennie pergi ke ruangan khusus CEO. Di situ mereka semua akan debat serta sidang dengan masalah hari ini, tatapan mata Taehyung sedari tadi tidak bisa lepas dari Lisa.

"Huffft... Jadi tadi sewaktu kau dan Taehyung di ruangan ini, aku masuk tanpa izin dan mengerjai Taehyung. Aku mengambil foto Taehyung sedang bermain game diwaktu kerja, hingga kami berdua memperebutkan ponsel milik ku. Tanpa pikir panjang aku memasukkan nya ke dalam bra dan Taehyung menelfon nomer ku, disitu aku mendesah sedikit hingga merasa telah dilecehkan oleh bos gila"

"Clear kan? Selesai?? Jadi gue ga salah dong!"


Jennie berdiri lalu berkata

"ENAK AJA GAK SALAH. INI HARGA DIRI PEREMPUAN!"

"Saudari Jennie. Harap tenang dulu, kita baru memulai berdiskusi maka jangan terpancing emosi"

Lisa melanjutkan berbicara sesuai faktanya yang tadi hingga akhirnya Taehyung meminta maaf dengan tulus. Bahkan sekarang pria itu tengah bertekuk lutut di hadapan Lisa.

"Puas lo?"

Taehyung menyindir Lisa dengan sarkas. Jujur saja, sebenarnya Taehyung tidak merasa salah sama sekali karena baginya hanya bercanda.

"GAK! GUE KURANG PUAS LO MINTA MAAF KAYA GITU"

"Terus??"

"LO HARUS JADI BABU GUE SELAMA DI MALDIVES!"

Lisa dengan lantangnya berbicara seperti itu dihadapan Jennie dan Jeno. Mereka berdua hanya bisa melotot kaget karena bagaimanapun Kim Taehyung memiliki posisi sebagai bos' dia yang memiliki kekuasaan.

"Yowes, daripada lu ngancem gue ke Appa"

"Ehh... Jhakaman" (sebentar)

Jeno menarik tangan Taehyung dan membawanya ke luar ruangan.

"Hyung, kau serius? Lisa itu sadis memangnya hyung mau disuruh-suruh?"

"Tenang saja. Lagipula di sana ada Appa dan rekan-rekan bisnis lainnya pasti Lisa malu sendiri"

Kedua mata Jeno nampak menatap lekat wajah tampan Taehyung. Dia seperti meragukan ucapan bos-nya, karena mereka berdua antara Kim Taehyung dan Lalisa Manoban adalah dua kubu yang tidak pernah bisa akur.

Jeno masuk ke dalam ruangan lagi, Jennie dan Lisa dengan seksama menatap kedatangan Jeno karena penasaran apa yang mereka berdua bicarakan.

"Apa katanya?"

"Lisa, Jennie. Alangkah baiknya kita kembali bekerjasama lagi, karena aku, tuan Taehyung dan Lisa akan pergi ke Maldives lusa maka kita tutup kasus ini"

Tanpa sepatah katapun Lisa dan Jennie pergi meninggalkan ruangan CEO. Mereka berdua tidak terima, mana bisa Jeno menutup kasus ini padahal menyangkut tentang harga diri Lalisa Manoban.

"Memang aku tak habis pikir dengan Kim Taehyung"

"Dia bos gila. Lisa, aku baru kali ini bertemu CEO seperti tak berpendidikan. Padahal riwayat hidup pak Taehyung sangat tinggi dan dia termasuk orang yang cerdas"

"Atau jangan-jangan si Taehyung itu punya penyakit saraf otak"

Jennie bergidik geli membayangkan Taehyung memiliki penyakit saraf.

"Ihhh Lisa.... Kau harus berhati-hati saat di Maldives sana ya, ingat Taehyung itu pria yang aneh meskipun aku menyukainya tapi... Melihatmu diperlakukan seperti itu pasti Taehyung laki-laki aneh"

Lisa terdiam akan ucapan Jennie, benar juga pikirnya. Selama dia bekerja di sini hidupnya selalu dihantui perasaan takut dan was-was, seolah-olah Lisa sedang berada dalam penjara kehidupan.





Voment juseyo 🌼

Strange GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang