BAB 2

1.1K 197 11
                                    

Selamat Membaca

Hidup Mega di Hong Kong selama lima tahun terakhir ini termasuk tenang. Dia bisa bekerja dengan baik, walau kadang kala dirinya sering merasa ada yang memantau atau memperhatikan saat libur tiba. Ia sering pergi ke Wan Chai bersama teman-teman setanah air yang sudah seperti saudara di perantauan sekedar melepas penat di daerah perbelanjaan itu. Walau kadang Mega tidak berbelanja, tetapi hanya sekedar melihat-lihat saja. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Kostav, pria Rusia yang memiliki usaha di sana.

Beberapa kali Mega bertemu dengan pria itu. Bahkan sering kali Kostav mentraktir dirinya serta temannya Paijem dan Inem untuk makan di restoran mewah. Mega masih merasakan trauma untuk dekat dengan pria tampan karena pengalaman terakhir dengan pria pemerkosanya dahulu.

Mega, sebetulnya mencoba membuka hati agar bisa melupakan Athaya, tetapi ternyata malah dimanfaatkan sedemikian rupa oleh pria tersebut. Mega tahu, pria itu sangat kenal dengan Dama atau mungkin mereka bersekongkol untuk menjauhkan dirinya dari Athaya. Akan tetapi, sampai saat ini Mega belum tahu apa hubungan mereka. Kalau dibilang pria itu adalah orang bayaran dari Dama sangat tidak mungkin. Pria itu jelas dari keluarga berada. Hanya saja, selama satu tahun ia tinggal bersama dengan pria itu, Mega sama sekali tidak mengetahui namanya.

Bodohnya, pikiran Mega hanya berpusat pada bagaimana bisa terlepas dari pria itu, tanpa mencari tahu identitas si pemerkosa. Masih teringat dengan jelas saat ia berkenalan dan sampai malam naas itu terjadi.

Mega sedang mengecek kembali semua dokumen di ruang arsip karena hari ini pekerjaannya lumayan banyak, sehingga membuatnya lembur. Pintu gudang dibuka dari luar dan masuklah Zafran sang pemilik perusahaan ke dalam.

“Ada yang bisa saya bantu, Pak?” tanya Mega.

“Kamu tahu siapa saya?”

“Bapak, pemilik perusahaan, bukan?”

“Betul.”

“Ada yang bisa saya bantu, Pak?” ulang Mega lagi, penasaran kenapa pria itu berada di sini.

“Ya, tentu saja ada. Tapi, tidak di sini?”

“Maksud Bapak?”

“Kamu ikut saya dulu.”

Mega menuruti kemauan Zafran dan bermaksud lebih dulu berjalan keluar, tetapi saat melewati depan Zafran. Pria itu lantas membekap mulut Mega dan membuatnya pingsan dengan obat bius.

Zafran membawa Mega ke sebuah villa yang cukup terpencil. Wanita itu terbangun karena rasa perih di pusat tubuh serta badannya yang terasa bergoyang. Hingga pada kesadaran saat puncak kepalanya terantuk kepala ranjang. Ia membuka matanya lebar-lebar dan pria yang tadi bertemu dengannya di ruang arsip saat ini sedang menggagahinya, memperkosa lebih tepatnya. Kedua tangan dan kaki Mega diikat kuat, tubuhnya lemah tak berdaya untuk melawan karena rasa sakit yang hebat itu mengalahkan semuanya. Mega hanya bisa menangis dan kemudian mendapatkan tamparan bertubi-tubi sampai ia kembali pingsan.

Kengerian itu berlangsung sampai ia dinyatakan hamil. Pria itu tidak lagi menyentuhnya, tetapi selalu menemani tidurnya. Anggap saja, selama satu tahun itu Mega kumpul kebo dengan pria itu. Mega tidak diizinkan untuk keluar dari kamar. 

Banyak penjaga berbaju hitam di luar kamar dan hampir di seluruh penjuru rumah. Sekalinya ia keluar, seluruh pandangan orang-orang berpusat padanya. Ia sangat tidak leluasa untuk melakukan kegiatan. Bahkan Dokter Kandungan juga khusus didatangkan untuk memeriksa dirinya. 

KAMU MILIKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang