PROLOG: Terbangun di Zaman Apakah Aku?

18 5 0
                                    

Suatu pagi Kumari terbangun karena mendengar suara nyaring yang berasal dari dentingan lonceng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu pagi Kumari terbangun karena mendengar suara nyaring yang berasal dari dentingan lonceng. Kumari merasa heran, sejak kapan ia mengganti alarm paginya yang berupa jam weker menjadi sebuah lonceng?

Masih diselimuti dengan rasa kantuk, Kumari membuka kedua matanya secara perlahan dan melihat pada sekitarnya, terdapat beberapa anak remaja seusianya duduk pada bangku - bangku kayu yang tersusun rapi, yang dilengkapi dengan sebuah meja panjang di depannya.

Anak - anak remaja itu berperan seolah - olah mereka adalah seorang murid yang sedang duduk di kelas dengan mengenakan seragam serba putih dan ada juga beberapa anak gadis yang memakai kebaya putih dengan jarik batik.

Sesekali Kumari mengerjapkan kedua matanya. Ia merasa kebingungan, seharusnya pagi ini ia terbangun di sebuah ranjang yang ada di kamarnya dengan selembar selimut berbulu yang membungkus hangat tubuhnya.

Tetapi, pagi ini mengapa ia terbangun dengan posisi terduduk diatas salah satu bangku kayu di ruangan yang bahkan terasa seperti bangunan tua yang memiliki nuansa zaman dahulu?

Tidak! Ini bukanlah ruang kelas yang biasa didatangi oleh Kumari untuk menuntut ilmu di sekolahnya yang berada di kota Jogja. Ruang kelas dan suasana ini terasa asing bagi Kumari.

Kumari mengeja tulisan 'Koto Chu Gakko' yang tertulis dari kapur putih di papan tulis bagian depan. Seorang gadis remaja dengan rambut yang dikepang dua datang menghampiri Kumari seakan menjawab pertanyaan yang ada dalam benak Kumari mengenai Koto Chu Gakko. Anak gadis itu bernama Rani, ia menjelaskan kepada Kumari arti dari Koto Chu Gakko kepada Kumari.

"Koto Chu Gakko adalah Sekolah Menengah Atas yang didirikan oleh Jepang di daerah Jawa dan baru saja dibuka hari ini, tepatnya pada hari Selasa tanggal 8 September 2602 dari pukul sembilan pagi," jelas Rani sambil meletakkan tubuh kurusnya di atas bangku panjang yang telah diduduki oleh Kumari di bagian kanannya.

Kumari merasa bingung, "Ehh tahun 2062? memang benar sih hari ini tanggal 8 September, namun baru tahun 2021 bukan 2602." sela Kumari membenarkan penjelasan dari Rani.

Sejenak Kumari berpikir, inikah masa depan? Tapi mengapa lingkungannya masih sangat tradisional?

"Apa maksudmu tahun 2021?" tanya balik Rani yang bingung dengan ucapan Kumari. Rani kembali menjelaskan bahwa 2602 berdasarkan tahun Jepang, jika dalam tahun Indonesia sekarang sekitar tahun 1942.

Seketika Kumari merasa sangat terkejut. Matanya terbelalak, jantungnya seketika berhenti berdetak. Kumari tidak percaya jika ia terlempar jauh ke masa lalu. Tetapi nuansa kuno ini cukup membuktikan sebuah fakta, jika memang benar sekarang Kumari telah berada di tahun 1942.

"Rani, jika Koto Chu Gakko adalah sekolah yang didirikan oleh Jepang, apa itu artinya kita sekarang sedang dalam masa kependudukan Jepang di Indonesia?"

"Iyaa, kamu benar Kumari. Setelah penyerahan Belanda kepada Jepang, pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang. Dengan demikian, berakhirlah masa kolonial Belanda dan berganti dengan masa kependudukan Jepang di Indonesia."

Beberapakali Kumari menampar pipi kanan maupun kirinya, untuk memastikan jika yang ia alami hari ini hanyalah sebuah mimpi. Namun, sulit dipercaya! Kumari merasakan sakit pada kedua pipinya akibat tamparannya sendiri, yang menandakan jika kejadian ini bukanlah mimpi.

Kumari merasa gundah dan gelisah, sebab ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan di masa ini, dan bagaimana caranya untuk bisa kembali ke masa depan??

Satu hal yang Kumari sesali, seandainya saja sebelum terlempar ke masa lalu, ia sempatkan membaca habis buku paket sejarahnya tentang kependudukan Jepang di Indonesia. Dengan begitu setidaknya ia akan sedikit paham tentang bagaimana kehidupan pribumi pada tahun 1942.

 Dengan begitu setidaknya ia akan sedikit paham tentang bagaimana kehidupan pribumi pada tahun 1942

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih telah membaca Koto Chu Gakko! 🤗❤

Pertamakalinya author menulis cerita fiksi sejarah yang berlatar pada masa kependudukan Jepang di Indonesia😂

Sebenarnya author tidak pintar sejarah, tapi author tertarik pengen coba nulis cerita fiksi sejarah. Author masih perlu banyak belajar, jadi apabila readers menemukan ada kekeliruan, author mohon maaf dan mohon koreksinya yaa. Terimakasih 😘😊🙏

Next...

Koto Chu Gakko Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang