5

185 27 3
                                    

" gimana rasanya hukuman kali ini .." ledek haechan ketika keduanya hendak memasuki rumah.

Jeno menggeram kesal, ia pun memberi haechan tatapan tajam. Kenapa haechan tidak mengatakan hal itu disekolah, dan kenapa harus dirumah ? Apa haechan ingin ibu jeno tahu jika anaknya hari ini mendapat hukumuman ? Jika iya, haechan benar benar bodoh. Kata jeno dalam hati. Pasalnya hari ini ibu jeno berada dikantornya.

" siapa yang dihukum .." celetuk seseorang dari dalam rumah.

Jeno membulatkan matanya, ia sangat mengenali suara itu. Itu suara ibunya.

Sementara itu haechan tengah tersenyum penuh seringai. Ia tahu jika tantenya itu sudah pulang dari kantornya. Maka terlintas sebuah ide dibenaknya ia ingin menjahili jeno ketika tiba dirumah.

" ibu .. kok ibu udah pulang ..?" Tanya jeno, gugup, takut, dan khawatir ketika ia akhirnya melihat dara ibunya yang keluar dari arah dapur. Detik berikutnya jeno menoleh kearah haechan dan ternyata haechan tengah tertawa. Melihat haechan tertawa membuat jeno menatap tajam haechan dan ingin memenggal kepala sepupuhnya itu.

" siapa yang dihukum ..?" Tanya dara lagi, ia belum mendapat jawaban dari dua kesayangannya itu.

" jeno tan .." sahut haechan dengan lantang. Lagi lagi jeno menoleh dan memberi haechan tatapan membunuh. Dan lagi lagi haechan hanya kecicikikan tertawa puas.

Semua itu sengaja haechan lakukan, agar sepupuhnya itu sadar dan segera bertobat akan kenakalan yang sering jeno lakukan.

Decakan lidah dara terdengar jelas, jeno mulai khawatir, meski terkenal dengan siswa nakal. Tapi jika dihadapan ibu, ia akan bertekuk lutut.

Sementara itu dengan laknatnya dan tanpa merasa bersalah, haechan melenggang pergi meninggalkan jeno yang sedang butuh dewa penolong.

" kapan berubahnya sih kamu .. "

" besok bu .." sahut jeno, selalu itu yang ia katakan ketika mendapat siraman rohani dari sang ibu.

" besok nya kapan ..?" Dara mulai jengah.

Kemudian ia menghela nafas sabar.

" ibu telepone ayah aja ya , biar kamu dikirim kepesantren .." kata dara, jeno membulatkan matanya. Tapi bukan jeno jika dia hanya berdiam diri tak menyahuti.

Meski takut kepada sang ibu, jeno selalu punya jawaban jika ibunya sedang marah.

" kalau begitu haechan juga harus masuk pesantren .." kata jeno.

" heh .." itu suara haechan, ternyata ia masih berdiri dianak tangga. Ia ingin mendengar jeno mendapat siraman rohani dari ibunya. Dan jeno malah membuatnya terkejut.

" enak aja .. lu yang mau dimasukin kepesantren kok gue yang diajak .."

" biar gue ada temennya .." kata jeno menimpali ucapan haechan.

Haechan bergumam tak jelas, bahkan tangannya siap menghajar jeno. Tapi itu semua dilakukan hanya dalam bentuk kepura puranya. Haechan tidak akan tega menghajar sepupuhnya itu.

Siraman rohani yang dara berikan malah berujung perdebatan yang terjadi diantara haechan dan jeno. Dara menepuk dahinya. Pusing dengan kelakuan dua tersayangnya.

" diam .." akhirnya dara berteriak. Haechan dan jeno diam dan keduanya menoleh kearah dara.

Detik berikutnya haechan dan jeno memberikan cengiran bodoh. Terlalu asik berdebat membuat mereka lupa jika masih ada dara disana.

" kalau begini terus .. kalian berdua yang ibu masukin pesantren .."

" yess .." teriak jeno merasa menang, sedangkan haechan tengah menganga dengan sempurna. Kenapa jadi seperti ini ? Pikirnya.

Tok
Tok
Tok

Atensi ketiganya teralihkan ketika terdengar suara pintu yang diketuk. Dara melangkah berniat membuka pintu, tapi sebelum melangkah. Ia memberi dengusannya kepada dua tersayangnya.

" apa lu .."

" gue orang ganteng .."

Lagi dan lagi, haechan dan jeno mengeluarkan sinar apinya.












" sebentar .." kata dara. Kemudian ia membukakan pintu untuk tamu yang datang.

Didalam sana haechan dan jeno menatap serius kearah pintu, keduanya ingin tahu siapa tamu yang datang.

Pintu terbuka, dari balik pintu muncul seorang gadis yang belum dara kenal. Dara mengerutkan dahinya. Gadis ini terlihat sangat cantik dengan setelan rok span dan kemeja putihnya.

Sementara itu kedua remaja yang berada didalam rumah tengah membulatkan matanya ketika mereka tahu siapa tamu yang datang.

" bu jisoo .." sontak keduanya berucap menyebut nama jisoo.

Dara menoleh kebelakang, begitu pula dengan jisoo ia melirik kearah jeno dan haechan. Jisoo memberi keduanya senyuman.

Sedangkan dara tengah menatap bingung kearah dua tersayangnya...













...

Bersambung ...






See you

EODIPUS COMPLEX ! jeno x jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang