9

210 20 0
                                    

Kepala jeno terus tertunduk. Ia merasa malu dan merasa bersalah. Sebenarnya rasa malu lah yang paling tinggi, itu lah sebabnya mengapa jeno terus menundukkan kepalanya.

" jeno .." panggil jisoo. Dalam wajah yang tertunduk jeno memejamkan matanya. Hatinya terus bergumam merapalkan beberapa doa, semoga kali ini jisoo tidak memaki dan memberi hukuman.

" jeno .." panggil jisoo lagi, karena jeno hanya diam dalam kepala yang tertunduk.

" maaf bu .. sumpah itu salah kirim .." kata jeno dengan suara memelas.

Jisoo terkekeh sembari menggelengkan kepalanya.

" saya mengerti kok .. tenang aja gak usah takut kena hukum .. ini di luar lingkungan sekolah, lagi pula foto yang kamu kirim gak mengandung unsur sara ataupun pornografi, jadi gak ada alasan buat kamu takut .. tapi, lain kali lebih hati hati ya , supaya kamu gak salah kirim lagi .."

Seketika jeno mendongkak. Matanya sedikit membulat. Ia menatap jisoo dengan tatapan tak percaya.

Baru pertama kali jisoo berkata lembut kepadanya.

Apa yang jeno lakukan membuat jisoo mengerutkan dahinya. Dalam hati jisoo berkata, apa ada yang salah dengan ucapannya.

" jeno .." panggil jisoo.

Jeno gelagapan " i .. iya bu .. ma ka sih atas pengertiannya .. lain kali saya akan lebih hati hati .." kata jeno, detik berikutnya ia tersenyum hingga matanya menyipit.

Jisoo kembali terkekeh, entah mengapa malam ini jeno terlihat begitu menggemaskan jika dia tidak sedang nakal.

" ya sudah .. sana masuk .. jangan lupa belajar .. karena besok kita ulangan .."

Mata jeno membulat kembali. jika bukan buatan tuhan, mungkin kedua bola mata jeno akan meloncat dari tempatnya.

Jeno kembali membuat jisoo gemas. untuk kesekian kalinya, jisoo kembali terkekeh.

" tenang aja jeno .. saya bohong kok .."

Mendengar kata bohong, seketika jeno menghela nafas lega, bahkan telapak tangannya ia gunakan untuk mengelus dada.

Jeno menunjukan cengiran bodohnya. Bisa bisanya ia menunjukan tingkah konyolnya.

" masuk jeno .. ini sudah malam .." kata jisoo lagi. Kembali mengingatkan jeno tentang waktu. Jeno menganggukkan kepalanya pelan.

" kalau gitu saya masuk dulu ya bu .. selamat malam .. sekali lagi saya minta maaf .."

Jisoo tersenyum dan menganggukkan kepala. Melihat senyum yang terpatri di bibir jisoo membuat jeno merasakan gelisir aneh di aliran darahnya. Bahkan degub berubah, berdegub dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

Demi menghilangkan rasa aneh yang jeno alami. Jeno berbalik membelakangi jisoo dan kemudian melangkah menuju rumahnya.

Dalam posisi yang sudah membelakangi jisoo, jeno merubah ekspresi wajahnya. Ia menghembuskan nafas kasarnya. Kemudian jeno menepuk nepuk pelan dada sebelah kirinya.

" kenapa jadi degdegkan begini .." kata jeno, wajahnya memberengut.





Masih di tempat yang sama dan dalam posisi yang sama, jisoo berdiri sembari menatap punggung jeno yang mulai menjauh. Ketika jeno sudah semakin menjauh, jisoo berbalik dan melangkah menuju seberang jalan di mana kediamannya terletak.

Dalam langkahnya jisoo terus tersenyum, jeno yang tak nakal membuatnya gemas. Jisoo berharaf sikap jeno yang seperti ini akan terus di tunjukan oleh jeno.

Tak lama suara dering ponsel mengalihkan perhatian jisoo. Seseorang ternyata menghubunginya. Bergegas jisoo menerima panggilan telephone tersebut.

" hallo .." sapaan khas jisoo serukan. Seseorang di seberang sana pun menjawab. Percakapan pun terjadi di sepanjang jalan menuju kediaman jisoo. Percakapan pun masih terjadi ketika jisoo masuk ke dalam rumahnya.

Jisoo tak sadar jika sebenarnya jeno memperhatikan dari teras rumahnya. Raut wajah jeno benar benar menunjukan jika ia penasaran. Jeno benar benar ingin tahu, siapa yang tengah berbicara dengan wali kelasnya itu.

Jeno berharap jika dia bukan kekasih jisoo.
Namun, jeno pun merasa tak mengerti. Mengapa ia mengharapkan hal yang demikian.

Menarik nafas dengan dalam, kemudian ia hembuskan dengan pelan. Jeno kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda karena memperhatikan jisoo.








..

Tidur lelapnya terganggu. Tangan jeno bergerak mencoba menggapai jam weker yang ia letakan di atas meja kecil di samping tempat tidurnya.

Tenang, bukan untuk di banting. Tapi, jeno menghentikan suara alarm yang ia aktifkan semalam.

Mau tidak mau, dalam mata yang masih ingin terpejam, jeno bangkit dari baringannya. Posisi tubuhnya kini terduduk. Ia tak bergegas turun dari tempat tidurnya dan melangkah menuju kamar mandi, jeno ingin mengumpulkan nyawanya yang belum sepenuhnya datang.

Merasa semuanya sudah berkumpul, jeno bergerak turun dari tempat tidurnya dan melangkah menuju kamar mandi.

" jenoooo .." teriakan sepupuh tercinta, siapa lagi jika bukan haechan. Mengurungkan niat awalnya, jeno bukan melangkah menuju kamar mandi. Tapi, ia berbelok dan melangkah menuju pintu kamarnya yang tertutup.

Jeno memutar kunci dan tak lama suara kunci yang terbuka terdengar, bergegas jeno membuka lebar daun pintu kamarnya.

" apa ..?" Kata jeno saat wajah haechan terlihat dari balik pintu.

" eh buset .. gue kira udah rapih, ternyata baru melek .. "

" masih pagi anjir .. masih setengah enem .." kata jeno dengan suara parau, tangannya bergerak menggaruk kepalanya.

Sembari menggelengkan kepala, haechan mendecak decakan lidahnya.

" setengah enem matanya .. jam setengah tujuh ini .." kata haechan menunjukan arloji yang ia kenakan.

Mata jeno seketika membulat, ketika ia melihat posisi jarum jam yang ada di arloji milik haechan. Ingin lebih jelas, jeno menarik lengan haechan dan kembali melihat arloji haechan.

" ngaco nih jam nya .. baru jam setengah enem .. alarm aja baru gue matiin .." jeno tak mau kalah. Ia merasa benar.

" jam setengah tujuh jeno ... lu salah masang alarm kali .." haechan yang memang benar kembali bersuara.

Jeno mendengus, ia tetap merasa dirinya yang benar. Mencoba membuktikan jika haechan salah, jeno menggerakan kepalanya. Melihat ke arah tembok di mana jam dinding menggantung di sana. Dan seketika mata jeno membulat ketika jam dinding di kamarnya menunjukan pukul 06.30

Haechan tertawa penuh kemenangan. Sementara itu jeno lari terbirit masuk ke dalam kamar mandi.






...

Bersambung ..



See you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EODIPUS COMPLEX ! jeno x jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang