Part 3

952 104 12
                                    

Krist menghela nafasnya. Hari ini ia pertama kali bekerja ditempat seorang Singto Prachaya. Laki-laki arrogant,sombong dan menyebalkan.

"Sejak kapan kamu bekerja tidak memakai seragam Kit?" tanya mae.

Krist yang ditanya seperti itu gelagapan. Ia lupa jika ia belum bercerita kepadanya maenya bahwa ia sudah keluar dari kerjaannya.

"Mae,maaf aku belum cerita padamu. Aku sudah keluar dari pekerjaanku yang dulu.." terang Krist yang cukup membuat maenya terkejut.

"Kenapa ai Kit? Apa ada masalah ?"

Krist menggeleng sambil tersenyum."tidak mae aku hanya ingin mencari kerjaan yang baru saja"

"Lalu kau bekerja apa sekarang?"

"Aku bekerja dengan salah satu temanku..." Krist melihat jam tangannya sebentar."mae aku berangkat ya,bye" karna malas dicecar banyak pertanyaan Krist memilih untuk meninggalkan ibunya dan berangkay bekerja.

ΠΠΠΠΠΠ

Krist memasuki pekarangan mansion yang megah. Mobil mewah tertata rapi digarasi yang terisi 6 mobil sekaligus.

Singto Prachaya sepertinya bukan orang sembarangan. Lihat saja dari puluhan bodyguard yang berjaga disetiap sudut rumah,mobil mewah yang berderet,barang mewah dan rumah megah. Bisa disimpulkan Singto memang bukan orang kaleng-kaleng seperti dirinya.

"Kau ingin bertemu tuan Singto?" tanya salah satu bodyguard yang dipanggil Korn.

Krist menganggukkan kepalanya."jika ada aku ingin bertemu dengannya"

Korn langsung mengajak Krist untuk memasuki mansion bertemu dengan Singto.

"Tuan,ada yang ingin bertemu dengan anda..." Korn memanggil Singto yang sedang merokok sambil meminum secangkir kopi.

"Siapa Korn? " tanya Singto tanpa menolehkan kepalanya..

"Krist Perawat,Tuan..," jawab Korn.

Singto langsung mematikan rokok itu untuk berdiri menghampiri Krist.

"Aku pikir Krist Perawat tidak akan datang. See,ternyata dia datang juga..." kekeh Singto.

"Aku kesini untuk bekerja denganmu bukan?" tanya Krist.

Singto mengganggukkan kepalanya."kau bekerja menjadi sopir pribadiku..."

Krist memelototkan matanya,supir pribadi? Bahkan ia menyetir mobil saja tidak bisa.

"A-aku..." Krist tergagap,tidak tau harus mengatakan apa.

"Aku apa Krist ?"

"Apa tidak ada pekerjaan lain selain sopir?" tanya Krist lagi.

"Apa? Tidak ada. Aku hanya butuh itu,jika kau tidak mau kau bisa pergi"

Krist menggigit bibirnya gelisah. Bagaimana ini?

"A-aku butuh pekerjaan ini. Hanya saja,a-aku..." Krist menggantungkan ucapannya membuat Singto mendengus sebal.

"Apa kau mendadak gagap sekarang?"

"Aku tidak bisa menyetir mobil..." ucap Krist dengan cepat.

"Hah?.." kini Singto yang bengong. Tidak bisa menyetir mobil?

Wtf?

"Lalu kalau kau tidak bisa menyetir mobil kenapa kau meng-iyakan?"

"Kau yang memaksaku kemarin.." jawab Krist yang tidak rela disalahkan.

Singto memejamkan matanya menetralkan emosinya.

"Kalau begitu kau belajar menyetir mobil dengan salah satu bodyguard yang ada disini.." kata Singto.

Fallin love with my BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang