05 | lose

2 1 0
                                    

i hope u enjoy !!!

~~~

Meika dan Avia kini berada di depan ruang UGD dengan perasaan yang tentu saja tidak tenang. Bagaimana jika terjadi apa-apa dengan queen mereka? Semoga saja Grizelle baik-baik saja disana.

Sedangkan Athalla sedang mengurus biaya administrasi.

Hingga akhirnya sang dokter yang menangani Grizelle keluar dari UGD setelah satu jam ditangani nya. Refleks Meika dan Avia bangkit dari duduk nya dan menghampiri sang dokter.

"Teman saya gimana dok??" Tanya Meika cemas.

Dokter tersebut tersenyum menatap kedua nya. "Syukurnya, pasien di bawa tepat waktu. Jika karena telat sedikit pun nyawa nya mungkin sudah tidak tertolong. Pernafasan nya tertekan karena pasien terlalu terlalu kaget dan panik. Tapi gapapa, pasien dapat kami selamatkan."

Mendengar tuturan dokter tersebut, Meika dan Avia akhirnya bisa bernafas dengan lega. Dan sang dokter pun pamit untuk menangani pasien yang lain nya.

"Terimakasih dok."

* * *

Setelah cukup lama belum juga siuman, akhirnya gadis yang terbaring di atas brangkas rumah sakit itu perlahan membuka mata nya.

Mengangkat tangan nya dan memegangi kepala nya yang terasa sedikit pusing. Kemudian mata nya melihat sekitar yang sudah jelas ini berada di rumah sakit.

Tidak ada Meika ataupun Avia. Sama sekali tidak ada orang di ruangan nya.

"Shit!"

Tanpa ingin berlama-lama Grizelle melepas infusan di tangan nya secara perlahan. Lalu gadis tersebut bangkit dari duduk nya dan segera meninggalkan ruangan putih tak berguna ini.

>>>>

"Ajg!"

Dengan penuh emosi, Rizkan membanting vas bunga yang berada di atas meja persegi panjang di hadapan nya ini ke pojok ruangan.

Nafas nya memburu, wajah nya merah padam penuh emosi.

dreett.. dreett..

Ponsel nya berdering menandakan telpon masuk. Dengan cepat Rizkan mengambil ponsel nya di saku jaket nya, dan di layar handphone nya  tertera nama "anak monyet"

"Apa nyet!"

"....."

Rizkan mendengarkan ucapan Endi dari sebrang sana sambil menahan emosi nya yang semakin di ujung ubun-ubun. Tangan nya mengepal dengan kencang tatapan nya pun menatap dengan tajam.

"Ngen--"

tutt..tuttt

"Anak setan! Babi! Anj--"

"Berisik." Alvian yang kini duduk di atas ranjang rumah sakit itu memotong umpatan tak berguna dari mulut Rizkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

grizelle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang