~ 3 ~

570 78 8
                                    

Mari kita baca.

"Alice pilihlah gaun untuk pesta ulang tahunmu sekaligus perayaan hari kedewasaanmu."

"Aku kira kita hanya mencari gaun untuk mama. Aku pilih gaun yang paling nyaman saja mama."

Alice melihat deretan gaun yang dijajar dan dipasangkan disebuah boneka dari kayu.

"Cobalah beberapa gaun." ucap mamanya.

Dengan dibantu pelayan toko, Alice mencoba beberapa gaun. Sementara itu Nyonya Rosa Fernandez duduk diruang tunggu sambil minum teh dan memakan camilan yang disediakan. Disana juga terdapat beberapa nona dan Nyonya dari keluarga bangsawan, mereka saling bertegur sapa dan mengobrol untuk mengisi waktu luang mereka.

Selesai memilih baju untuk Alice dan juga untuk dirinya, Nyonya Rosa Fernandez mengajak putrinya menuju ke toko sepatu. Mereka berdua kembali berbelanja. Alice sudah semakin bosan.

"Mama, aku akan ke toko buku di seberang jalan itu, nanti aku kesini lagi." Alice menunjukkan sebuah toko buku yang sudah tua di seberang jalan.

"Oke. Jangan lama lama ya." pesan mamanya yang kemudian masuk ke dalam toko yang menjual kue.

"Siap mama." Alice tersenyum dan mulai berjalan ke seberang jalan. Akhirnya ia bisa sejenak lepas dari kejenuhan berbelanja. Alice bukannya tidak suka berbelanja, hanya saja jika belanja bersama mamanya maka waktunya akan habis hanya untuk mengobrol kesana kemari. Setiap orang di desa ini semuanya selalu menyapa mamanya dan senang berbincang dengan mamanya itu.

"Kyaakk! Tolong! Tas saya dicuri!"

Alice yang selangkah lagi akan memasuki toko buku, menjadi terkejut dengan teriakan seseorang. Dengan cepat Alice menoleh ke arah sumber suara dan langsung mengetahui apa yang terjadi. Ternyata tas milik seorang nyonya telah dicuri. Nyonya itu berdiri dipinggir jalan. Tanpa berpikir panjang, Alice langsung bergerak dengan cepat. Alice berlari dan mengejar si pencuri. Karena si pencuri berlari lebih cepat darinya, Alice kemudian melepas sebelah sepatunya dan melemparkan ke arah si pencuri.

Ctak!

Sepatu yang Alice lempar tepat mengenai kepala si pencuri hingga kehilangan keseimbangannya. Dengan segera Alice tidak menyia nyiakan waktu. Alice melompat dan menendang punggung si pencuri hingga pria berbadan besar itu jatuh tersungkur.

Dengan tenang dan tanpa ragu, Alice mengambil sepatu dan memakainya. Setelah mengamankan tas yang dicuri, Alice segera melangkah meninggalkan pencuri yang tergeletak dan sedang berusaha untuk bangun. Alice tidak akan menghabisi pencuri itu hari ini karena ia tidak ingin terlalu mengundang perhatian.

Namun seketika Alice merasakan bahunya dicengkeram dan ditarik oleh seseorang. Alice reflek langsung membanting orang yang mencengkram pundaknya. Dan semua orang langsung bertepuk tangan karena Alice berhasil melumpuhkan si pencuri. Polisi setempat berdatangan dan meringkus pencuri tersebut.

Alice segera berlalu untuk menemui Nyonya pemilik tas yang ternyata sudah berjalan tergopoh gopoh ke arahnya.

"Ini tas milik nyonya?" Alice bertanya sambil menyerahkan tas tersebut.

"Iya ini tas saya." Nyonya yang berdiri dihadapan Alice tampak gemetar.

"Anda baik - baik saja Nyonya?" tanya Alice dengan sedikit menunduk.

"Saya baik - baik saja nona. Terima kasih banyak nona. Hebat sekali nona, siapa namamu dan dari keluarga mana? Saya ingin mengundang nona untuk makan siang dirumah saya, sebagai ucapan terima kasih." Nyonya itu memegang tangan Alice dan menggenggamnya.

"Terima kasih Nyonya atas tawaran anda. Saya hanya melakukan hal yang bisa saya lakukan. Maaf saya terburu buru, mama saya pasti sudah mencari saya saat ini. Berhati hatilah Nyonya, jangan pergi sendiri tanpa pengawalan." Alice tersenyum ramah pada Nyonya dihadapannya.

Another Side (18+) (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang