~ 10 ~ (?)

800 62 10
                                    

Mari kita baca

Sinar matahari menerangi ruangan. Seseorang menghampiri saklar untuk mematikan lampu karena hari telah berganti menjadi pagi.

Rasa dingin mulai menghampirinya. Mencoba untuk membuka mata namun terasa berat. Terdengar langkah kaki dan suara orang berlalu lalang disekitarnya.

Dalam ketidakberdayaannya untuk menggerakkan tubuhnya, ia merasakan sentuhan dipergelangan tangannya dan suara asing seorang wanita memasuki pendengarannya. Sekali lagi ia mencoba menggunakan kekuatannya, dan saat ini ia gunakan untuk menggerakkan tangannya. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya ia merasakan lembutnya kain dibawah telapak tangannya.

"Anda sudah sadar? Teruslah bergerak, saya akan panggilkan dokter."

Setelah mendengar lagi suara wanita yang sepertinya berbicara padanya, ia membuka mata namun tidak bisa melihat dengan jelas, terus berusaha mengerjapkan mata meskipun terasa berat.

Suara langkah kaki yang berderap kembali terdengar dan suara itu semakin mendekat. Ia merasakan tangan seseorang sedang membuka kelopak matanya secara bergantian dan sorot cahaya yang menyilaukan terlihat saat kelopak matanya terbuka.

"Apakah anda bisa mendengar suara saya? Gerakkan jari anda atau mengediplah jika anda bisa mendengar."

Mendengar instruksi seorang pria yang ia tebak adalah seorang dokter, iapun berusaha mengerjapkan mata. Saat ia membuka mulut dan ingin bersuara, tenggorokannya tercekat, rasa kering ditenggorokan sangat menyiksanya. Ia hanya mampu mendesis dan setelah akhirnya bisa berbisik.

"Hah.. Air." hanya secuil kata yang bisa ia bisikkan.

"Iya tentu saja anda butuh air. Mari saya bantu." ucap pria itu yang belum bisa ia lihat dengan jelas. Ia merasakan tubuhnya ditegakkan dari posisi tidur dan segera merasakan sesuatu dimasukkan ke dalam mulutnya.

"Anda harus menghisapnya tuan, agar airnya keluar." ucap orang itu. Perlahan ia mulai menghisap dan mengalirlah air membasahi mulut dan tenggorokannya.

Setelah kembali berbaring,  ia merasakan kain basah dan hangat mengusap seluruh wajahnya. Perlahan ia kembali membuka mata dan tampaklah dua orang berpakaian putih sedang berdiri dihadapannya.

"Selamat datang kembali tuan Thomas." ucap seorang pria.

"Dok, saya sudah menghubungi walinya, dia akan segera sampai." ucap seorang wanita.

"Dimana saya?" suara Thomas sudah mulai terdengar walau hanya lirih.

"Tuan, anda berada dirumah sakit, anda mengalami kecelakaan tunggal, dan mengalami koma selama 2 tahun. Seorang wanita yang menjadi wali anda sedang dalam perjalanan kemari."

"Sambil menunggu, kami akan melakukan pemeriksaan kembali untuk melihat kondisi anda."

Thomas masih linglung, ia mengamati alat alat yang berada dikanan dan kirinya. Di dadanya juga terdapat beberapa kabel. Thomas belum menyadari kondisi sepenuhnya. Yang ia ingat adalah ia telah tidur pulas memeluk Alice istrinya.

Sekelibat ingatan dengan cepat berdesakan memasukinya saat ia mendengar suara alunan lagu berbunyi.

"Cath, bawa dia. Aku akan menerima panggilan ini." ucap pria yang berbicara dengan Thomas tadi, telah melangkah menjauh.

"Tanggal berapa ini?" tanya Thomas pada wanita yang sedang mendorong tempat tidurnya melewati lorong asing.

"16 Juni tuan."

"Tahun berapa?"

"2021."

Thomas masih terus mencerna dengan ingatan yang ia miliki. Dan hatinya terasa hampa karena keberadaan Alice yang seolah nyata. Thomas harus menerima kekecewaan bahwa semua hanyalah halusinasi ketika ia mengalami koma.

Another Side (18+) (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang