~ 4 ~

507 77 16
                                    

Mari kita baca

Koran lokal kembali membahas tentang keberhasilan kepolisian dalam mengungkap kasus kematian yang membingungkan. Awalnya polisi mengira tuan Roberto Martines meninggal dunia karena bunuh diri dua hari yang lalu. Namun Kepala divisi penyelidikan yang belum lama ini dilantik, telah mengungkap bukti baru bahwa tuan Robertino Martines dibunuh oleh putra keduanya. Polisi sampai saat ini masih menyelidiki motif pembunuhan. Polisi akan mengungkap bukti dipersidangan.

Selain itu di bagian kedua pada halaman dua koran itu juga terdapat berita tentang sosok misterius yang diam diam membantu polisi dalam menangkap preman preman yang selama ini terus menerus bersembunyi. Publik dibuat penasaran dengan sosok tersebut.

Thomas melipat koran dan meletakkannya kembali ke atas meja. Pandangannya belum lepas dari kertas kosong dihadapannya. Otaknya berputar untuk menulis sebuah laporan. Semua kalimat mengalir dan tertuang diatas selembar kertas.

Thomas kembali teringat dengan pertemuannya dengan nona misterius. Firasatnya mengatakan bahwa nona dan tuan misterius yang mereka maksud adalah orang yang sama.

Thomas melamun dan mengingat pertemuannya dengan nona misterius itu. Sejak bertemu dengan nona bermata biru itu, Thomas tidak bisa berhenti memikirkannya. Walaupun ia memang memikirkan kasus yang sedang ia tangani tapi sesekali ingatan Thomas kembali pada sorot mata yang menantang dengan ekapresi datar. Tidak menunjukkan emosi apapun.

Thomas merasa pernah melihat sorot mata yang serupa yaitu ketika ia tidak sengaja bertemu dengan nona Alice Fernamdez yang sedang berlatih memanah. Namun Thomas masih meragukan asumsinya. Gadis itu sangat anggun dan setiap orang bisa jatuh dalam pesonanya termasuk Thomas. Sedangkan nona misterius itu menjadi menarik karena Thomas masih merasa penasaran.

Katakanlah Thomas sudah gila karena ia berharap bisa bertemu dengan sosok misterius itu lagi. Thomas merindukan sorot mata yang sudah menghanyutkan pikirannya. Sejak pertemuan itu, Thomas terus mengintai di sekitar sosok misterius itu terakhir menghilang, namun Thomas tidak berhasil menemukan keberadaannya.

Tidak seperti kasus yang bisa dengan cepat ia temukan pelaku utamanya. Bahkan ia pernah menemukan orang yang dilaporkan telah hilang. Semua teka teki bisa dengan mudah ia jawab. Dari pengalaman Thomas, tidak ada kasus yang tidak bisa ia pecahkan dengan baik.

Thomas malam ini bebas tugas. Tetapi ia tidak berencana langsung pulang ke rumah. Ia ingin sejenak menikmati kesendiriannya. Dengan mengendarai mobil Thomas menuju sebuah kedai yang tak jauh dari rumahnya.

Kedai malam ini tampak sepi daripada biasanya. Setelah memilih salah satu tempat duduk, Thomas mulai memesan. Tak lama kemudian minuman anggur pesanannya datang.

"Tidak sedang bertugas tuan?" tanya pemilik kedai tersebut.

"Iya begitulah. Akhirnya aku memiliki waktu luang." ucap Thomas.

"Selamat menikmati waktu luang anda tuan."

Thomas menyesap anggur sambil menikmati pemandangan malam diluar jendela kedai. Hanya beberapa orang yang lalu lalang dan semakin lama jalanan sepi, sementara kedai mulai ramai. Thomas segera beranjak dari kedai, ia mulai tidak nyaman dengan keramaian.

Sambil menghilangkan mabuk, Thomas berjalan jalan disekitar kedai. Thomas memandang pada deretan rumah yang menyalakan lampu. Diantara blok rumah itu ada sebuah gang buntu.

Suara makian terdengar dari gang buntu itu dan ada beberapa orang sedang berkelahi. Disaat rasa mabuknya mulai berkurang, Thomas menyadari seseorang tengah melawan beberapa pria. Kaki Thomas bergerak menuju karah kegaduhan itu. Dan sosok yang familiar itu ada di depan matanya.

Another Side (18+) (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang