~ 6 ~

513 70 15
                                    

Mari kita baca.

Tuan besar Fernandez menyunggingkan senyum setelah mendengar keinginan dari Thomas Jefferson. Sebenarnya ada banyak kandidat calon suami yang ia pilihkan untuk putri semata wayangnya. Sebisa mungkin ia ingin memiliki menantu yang bukan polisi atau tentara, maka dari itulah pilihan jatuh pada keluarga Sebastian yang hanyalah seorang bangsawan.

Namun Alan Fernandez kini memiliki gagasan yang lain. Mungkin ia bisa menghentikan keinginan Alice menjadi polisi apabila ia menjodohkan dengan Thomas Jefferson yang juga berlatar belakang bangsawan namun sekaligus memiliki profesi sebagai polisi.

Tidak Alan sangka bahwa Alice dan Thomas memiliki kedekatan. Tentu saja hal ini menjadi semakin mudah baginya untuk mengatur perjodohan diantara mereka. Alan mengingat pembicaraannya tadi dengan Thomas.

"Apa yang membuatmu begitu yakin mengatakannya? Apa diam diam kalian sudah menjalin hubungan di belakangku?"

"Tidak tuan. Saya adalah lelaki terhormat. Saya tidak mungkin menjalin hubungan resmi dengan Alice tanpa sepengetahuan anda. Dan saya dengar sebentar lagi adalah hari kedewasaan Alice sekaligus ulang tahunnya yang ke 20. Jika tuan mengijinkan pada saat itu, saya akan dengan resmi mengajak Alice untuk bertunangan."

Alan mengakui kegigihan Thomas. Setiap ucapan dan sorot mata yang tegas menyiratkan kesungguhan dari niatan hatinya. Alan merasa kagum dengan keberanian Thomas. Tetapi ia tidak boleh gegabah. Masih ada waktu hingga hari kedewasaan Alice tiba. Setidaknya ia juga harus berdiskusi dengan Rose.

.....

Sementara itu di festival perburuan, Alice bersama dengan Sabrina dan nona bangsawan yang lainnya sedang menunggu para pria untuk membawakan binatang hasil buruan. Setelah Alice memberikan sulaman pita buatannya kepada Thomas dan kakaknya, ia masuk ke dalam sebuah tenda istirahat sambil meminum teh dan memakan camilan.

"Hai Alice akhirnya kau mau keluar dari goa." ucap Ester Bishope seorang nona bangsawan.

"Ya begitulah." ucap Alice dengan singkat.

"Hei, bukannya kau dekat dengan Tuan muda Sebastian, mengapa hari ini dia mengajak Serena?"

"Ester aku rasa tuan muda Sebastian punya pilihannya sendiri, dia dekat dengan banyak wanita."

"Lalu sejak kapan kau dekat dengan Thomas hingga ia mengajakmu ke perburuan kali ini?"

"Entahlah aku tidak ingat. Ku lihat hari ini kekasihmu pergi dengan nona dari keluarga Carnege, bukankah kalian masih sepasang kekasih?"

"Jangan kau tanyakan itu Alice." tegas Ester.

Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka. Suasana menjadi canggung.

"Menurutmu kali ini siapa yang akan menjadi juaranya?" tanya Sabrina mencoba mencairkan suasana.

"Entahlah, aku hanya berharap cepat pergi dari sini." ucap Alice dengan acuh.

"Itu sama saja dengan kau berharap Thomas yang lebih cepat menangkap buruan." ucap Sabrina sambil meledeknya.

"Benarkah? Kalo aku pulang sebelum Thomas menangkap buruan, rasanya tidak sopan, ya kan?"

"Iya, aku berharap Benjamin juga segera mendapatkan buruan."

Sambil terus menanti dan berbincang antara Alice dan Sabrina, tidak terasa terdengar suara derap langkah kuda yang semakin mendekat ke arah tenda.

"Hei lihat ada yang sudah kembali!" pekik salah satu polisi yang berjaga di sekitar tenda.

Semua orang tiba - tiba berdiri bersamaan, mereka penasaran dengan sosok penunggang kuda yang mendekat ke tenda. Alice tersenyum melihat sosok yang semakin mendekat itu.

Another Side (18+) (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang