"Ini eskrimnya anak cantik."
Suara dari Ahjussi penjual eskrim itu sedikit membuat Rose tersentak. Dia menoleh dengan gugup, melihat es krim di angsurkan pada anak kecil dalam genggamannya.
"Terimakasih Ahjussi." Senyum gadis kecil itu cantik sekali, lalu ia menoleh pada Rose, "Milikku rasa cokelat, milik Mommy apa?"
Rose tersenyum, "Mommy punya rasa Strawberry."
Dari sudut matanya, Rose dapat melihat Namjoon bergerak ketika ia berbicara. Rose mengucapkan terimakasih pada penjual es krim lalu melangkah menjauh sebelum berhenti lagi dan berbalik pada Namjoon yang mengikutinya.
"Sweetie," Rose menunduk, "kenalkan ini teman Mommy di kantor." Dia mendongak menatap Namjoon yang masih tampak terkejut, "PD nim, perkenalkan, ini anakku."
Anak ... How could be ...
Yeah, rentang waktu empat belas tahun tentu saja membuat banyak perubahan besar. Orang tidak mungkin diam disitu saja. Sudah tentu Park Chaeyoung bergerak, melangkah maju. Begitulah hidup.
Ironis mengingat Kim Namjoon sepertinya hanya hidup disitu situ saja. Begitu begitu saja.
Namjoon masih diam beberapa detik lagi. Lalu ia berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan putri Rose, "Hallo, namamu siapa?"
"Jiyeon. Nice too meet you Ahjussi." Sahut gadis cilik itu jernih.
"Wow, you can speak english?"
"Um!" Jiyeon mengangguk, "Mommy teach me."
"Brilliant." Namjoon tersenyum, tapi matanya melirik Rose resah, "how old are you?"
Gadis kecil itu merentangkan jari tangannya, "five!"
"Sweetie, lets back home. Halmeoni is waiting for us."
Namjoon menegakkan tubuhnya kembali, "you have a daughter?"
"Bukannya sudah jelas?"
"Kau sudah menikah kalau begitu?"
"Bukannya sudah jelas?" Ulang Rose.
"Tidak berarti kau bisa memperlakukanku seperti ini, Rose. Aku hanya ingin menyapamu. Setidaknya sebagai teman lama. Jangan memperlakukanku sebagai orang asing atau wabah penyakit yang harus kau hindari."
Rose tersenyum miris, "mengingat sejarah kita? It's imposible."
Namjoon menelengkan kepalanya, "jika kau sudah menikah, its mean you've forgotten all your feeling for me. So, its ok to be friend." Namjoon menunduk, menatap gadis kecil yang asyik menikmati eskrimnya, "right dear? Lets be friend with ahjussi?"
Gadis itu menggeleng, "Mommy said, aku tidak boleh berteman dengan orang asing."
Namjoon mengangkat alisnya, "such a smart girl."
"Itu sudah menjelaskannya." Ucap Rose.
"Tapi aku bukan orang asing bagimu." Namjoon bersikeras.
"Yes you are." Jawab Rose, "Aku Rose. Bukan Chaeyoung lagi. Dan kau RM PD nim, bukan Namu. We're stranger."
Namjoon terdiam.
"Let's live life separately, PD nim." Rose membungkuk.
Jiyeon ikut membungkuk, mengikuti teladan ibunya, "Anyeonghaseyo."
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN PACAR
FanfictionDia adalah Queen bee. Sementara pemuda itu adalah murid freak. Tapi mereka yang berlawanan bagai langit dan bumi itu bisa bersama sampai akhirnya takdir memisahkan mereka. Dan ketika kehidupan mempertemukan mereka kembali, keadaan berbalik seratus d...