NEXT WORK!

455 26 9
                                    


Sorry, bukan update. Ini rencana untuk work baru. Hehehhehee...







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kang Seulgi.


"Maafkan aku, Seulgi, kurasa kita tidak bisa bersama lagi. Aku.. aku.. sudah tidak mencintaimu lagi."


"Mari kita berpisah."



Bagaimana bisa?

Perasaan cinta tiba tiba lenyap begitu saja?

Bagaimana mungkin?

Seseorang yang menemanimu bertahun tahun, tiba tiba menjadi orang asing?






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Park Jimin.



"Jimin kau benar. Dia tidak melihatku. Bahkan ketika aku ada di sisinya, dia tidak menyadarinya."


"Tapi aku akan bertahan, karena cinta memang harus diperjuangkan bukan?"



Begitupun kau. Aku ada disisimu. Tapi mengapa kau hanya melihat padanya? Apakah tidak ada sedikitpun perasaan untukku?

Sedikit saja. Bisakah kau mencintaiku?











Dua orang yang terluka, tidak mengenal satu sama lain, bertemu dalam satu tujuan.




"Maafkan aku, tapi tidak ada cara lain. Kau tau kau tidak bisa menyerahkan surat izin tidak masuk dengan alasan sakit karena patah hati."

"Anggap saja ini liburan. Perjalanan ini harus kau manfaatkan. Bersenang senanglah Seulgi!"






"Jimin maaafkan aku. Tapi aku harus membatalkannya. Kau tau? Dia baru saja mengajakku kencan! Kau tau aku tidak akan melewatkannya kan?"

"Berlibur lah, nanti ceritakan padaku hal seru yang kau alami disana, ya?"











Ini adalah perjalanan patah hati. Dua hati yang sama sama hancur, bertemu di satu tempat. Akankah mereka saling menyembuhkan? Atau justru .... Semakin saling menghancurkan?







"Ketika kau putus cinta, lakukan sepuluh hal yang mantanmu tidak akan pernah melakukannya denganmu. Kau akan merasa lebih baik dan menyadari betapa banyak dirimu menahan diri."

"Dia bukan mantanku." Jimin tidak menatap mata monolid itu.

"Terserah kau menyebutnya apa. Maksudnya sama saja."

Jimin terdiam beberapa saat, lalu ia menoleh perlahan, menatap wajah cantik di sebelahnya, "denganmu? Kau mau menemaniku untuk melakukannya? Atau ... " Ia terdiam sejenak, "kau sendiri? Mau melakukannya bersamaku? Hal hal yang tidak kau lakukan dengan mantanmu?"


Mata mereka berdua bertemu. Luka yang berbeda bertemu. Melebur jadi satu.





Apakah ini ketertarikan? Ataukah hanya sekedar pelarian belaka?






Karena di perjalanan patah hati ini, kau tidak diharapkan menemukan cinta jika itu hanya akan membuatmu semakin sakit karenanya.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






So, interested?

MANTAN PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang