Namjoon berdiri di depan saudara saudaranya, di kantor lantai atas cafe Taehyung.
"Begitulah." Ucapnya, setelah memberitahu ceritanya.
Dia menatap bergantian pada Park Jimin dan Min Yoongi yang duduk bersisian di sofa. Lalu Jung Hoseok yang duduk di sofa tunggal. Kim Taehyung yang duduk di ujung mejanya. Kim Seokjin yang berdiri di dekat jendela dan bersidekap menatapnya, serta Jeon Jungkook yang duduk di lengan sofa yang di duduki Yoongi. Saudara saudaranya. Yang selalu datang setiap kali ia membutuhkan mereka. Kapan saja.
"Aku baru membeli mobil. Itu membuatku menguras tabunganku sehingga aku tidak mempunyai cukup fresh money di rekeningku untuk pengeluaran sebesar ini. Aku hanya bisa menutupi setengahnya. Dan butuh waktu untuk mencairkan deposit dan obligasi yang kupunyai. Terlebih sekarang weekend sementara aku butuh uang ini segera."
Namjoon mengusap dahinya, "jadi aku akan menjual sahamku disini." Namjoon menatap Taehyung, "ada yang bisa membantuku?"
Hening sementara mereka semua terlihat berfikir. Lalu Yoongi lah yang pertama menyahut, "kau butuh meminjam atau memang ingin melepas saham mu? Kami bisa melakukan keduanya. Meminjamimu atau membeli saham mu." Dia juga belum tau siapa tepatnya yang disebut kami. Tapi hal itu sudah pasti ada.
"Melepas sahamku." Ucap Namjoon, "aku tidak mau meminjam selama aku bisa melakukan pertukaran yang sah. Jika aku mempunyai waktu, aku mungkin bisa hanya dengan mencairkan deposito ku, tetapi aku tidak mempunyai waktu."
"Kalau begitu bukankah bisa hanya dengan meminjam dahulu lalu Hyung bisa mencairkan deposito untuk membayarnya nanti?" Tanya Jimin.
"Benar. Tapi aku tidak mau seperti itu. Inginku selesai dengan satu langkah."
"Kau yakin?" Tanya Hoseok, "kau akan kehilangan keuntungan dari sini."
"Tidak apa apa. Bulan depan royalti lagu ku akan cair. Aku akan berinvestasi pada bar jika keuanganku sudah stabil lagi."
"Aku akan membeli sahammu." Putus Seokjin, "berapa banyak yang kau butuhkan?"
Taehyung mencari dalam lemarinya. Menemukan pembukuannya. Menunjukkannya pada Seokjin, "semuanya? Hyung bisa membaginya denganku atau yang lain."
"Aku mau." Celetuk Jungkook.
Yoongi mendengus, "kau tidak punya uang. Sebenarnya kau juga tidak ada gunanya hadir disini."
"Aku akan minta pada Eomma." Jungkook merengut, "jangan pilih kasih begitu dong Hyung! Kalian berkumpul aku juga harus ikut!"
"Aku tidak mau kau punya saham di usahaku." Sahut Taehyung, "tidak punya saham saja kau sudah seenaknya mondar mandir disini."
"Semuanya." Ucap Seokjin mengabaikan pembicaraan tidak penting yang menginterupsi. "Buat perjanjiannya Tae. Aku akan langsung mentransfer uangnya."
"Hyung yakin?" Tanya Namjoon.
Seokjin mengangguk, mengetik di ponselnya, "dengan begini aku menjadi pemegang saham terbesar setelah kau." Seokjin menatap Taehyung, "Jika aku harus keluar dari pekerjaanku setelah Jisoo melahirkan, aku akan mengambil alih cafe."
"Aku memang akan memintamu juga. Jadi aku bisa fokus pada bar." Taehyung menyebut usaha barunya yang belum berjalan.
Namjoon menghembuskan nafas, "terimakasih Hyung," ia menatap berkeliling, "semuanya." Ia merasa ponselnya bergetar dengan notifikasi M-banking dari Seokjin.
"Kami tidak melakukan apa apa." Jimin mengangkat bahu.
"Kalian semua ada disini. Itu saja sudah berarti sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN PACAR
FanfictionDia adalah Queen bee. Sementara pemuda itu adalah murid freak. Tapi mereka yang berlawanan bagai langit dan bumi itu bisa bersama sampai akhirnya takdir memisahkan mereka. Dan ketika kehidupan mempertemukan mereka kembali, keadaan berbalik seratus d...