Ch 1. Maling

167 13 2
                                    

Hai!
Buat kalian yang udah mampir ke cerita ini, SELAMAT DATANG!

Kalau suka jangan lupa vote dan commentnya ya

SELAMAT MEMBACA ^^

——————————

——————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AJENG!"

Sebuah panggilan yang diserukan oleh seseorang, membuat gadis dengan rambut kuncir dua itu menoleh. Dengan santainya, ia mengangkat tangan untuk menyapa gadis bertubuh pendek yang memanggilnya tanpa takut akan wajah marah orang itu.

"Yo!"

Dukk!

"Aduh! Apa-apaan sih, baru muncul dah main ngejitak pala anak orang. Ngajak berantem?!" sentak gadis berkuncir itu.

Yang disentak tambah murka. "Ya kamu tuh yang apa-apaan! Enak aja habis hapus papan tulis langsung ngacir pulang, padahal masih banyak yang belom bersih."

"Aduh neng Rena, kalem aja atuh. Yang pentingkan aku udah piket. Nggak usah dibuat pusing deh." Gadis yang dimarahi kemudian lanjut jalan sambil mengelus kepalanya yang sakit.

"Ya kamu yang nggak pusing! Aku sama yang lainnya yang capek!"

"Yaudah nggak usah marah-marah lah Ren. Ntar cepet tua lho. Eh tapi kan kau memang sudah tua bukan? Kayaknya kemarin ada yang bilang kalau punggungnya encok."

Kesal, gadis pendek itu berjinjit untuk meraih kerah temannya.

"SIAPA YANG KAU KATAI TUA HAH! PERLUKAH KU INGATKAN KALAU KAU LEBIH TUA BEBERAPA BULAN DARI KU!"

"Ampun dah. Galak bener, pantes aja gebetanmu ogah, ups-" Dia langsung menutup mulutnya begitu menyadari sudah mengatakan kata-kata terlarang.

"AJEEEENGGGG!!"

Buat kalian yang penasaran siapa kedua gadis itu, ayo kita berkenalan dulu.

Si tokoh utama dalam cerita ini namanya Ajeng. Ajeng Sasikirana. Gadis kuncir dua dengan tinggi 165cm yang merupakan murid kelas dua menengah atas jurusan IPA. Sedangkan gadis yang satu lagi adalah Arimbi Renata Putri. Gadis berambut ikal yang kena sial karena ditempeli oleh manusia tak berakhlak macam Ajeng.

Orang tua keduanya yang merupakan teman dekat, membuat Ajeng dan Renata sudah saling kenal sejak zaman baheula. Dulu orang tua mereka berencana menjodohkan anak mereka saat Ajeng dan Renata masih dikandungan ibunda mereka, namun apa daya, takdir berkata lain. Setelah lahir, keduanya ternyata berjenis kelamin sama. Ya, perempuan. Jadi rencana perjodohan dan menjadi besan pun pupus.

Reaksi pertama Renata saat mendengar cerita itu dari ibunya adalah sujud syukur. Demi apapun ia bersyukur bisa diberikan gender yang sama sehingga tidak jadi dijodohkan. Walaupun ia pasti akan lebih bersyukur jika mereka tidak saling dipertemukan. Renata menyesal sudah berteman dengan Ajeng.

Black Mission {Jujutsu Kaisen Fanfiction}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang