“Apa... APA YANG TERJADI DENGAN HALAMAN BELAKANGKU?!”
Teriakan melengking gadis berkuncir dua itu sontak membuat keenam biang masalah itu berjengit kaget. Oh bukan, tepatnya hanya tiga orang yang membuat masalah.
Bukan tanpa alasan Ajeng bereaksi seperti itu. Pasalnya, keadaan halaman rumahnya itu sudah tidak karu-karuan. Berbagai macam bunga yang sudah acak-adul, sebagian tanah berumput yang berhamburan, meja serta kursi yang sudah terpelanting ke mana-mana, dan berbagai kekacauan lainnya.
Padahal dia barusan pulang sekolah. Belum juga otaknya rileks dari berbagai mata pelajaran yang membuat otaknya mual, dia sudah disuguhi kekacauan ini.
“Sumpah... ini habis ada badai atau gimana sih,” gumam gadis itu lemas.
“A-anuu..”
Tatapan nyalang yang dilayangkan Ajeng kepada Itadori sontak membuatnya merinding disko.
“KALIAN KAN YANG MELAKUKANNYA!”
Pemuda tampan dengan rambut mencuat kemana-mana itu mengangkat tangannya tenang, “Itadori, Kugisaki, dan kak Inumaki yang melakukannya.”
Pengakuannya itu langsung mendapat tatapan ngeri dari ketiga tersangka.
“Fushiguro sialan, kenapa di beritahu bodoh!” desis Kugisaki.
“Tuna mayo!”
“Kau nggak setia deh jadi temen.”
“Kalian sendiri yang melakukannya, kenapa aku harus menutupi kesalahan mu?” Mendengar jawaban Fushiguro, Itadori dan Kugisaki lantas mengerang kesal.
“Jadi tiga orang ini pelakunya?” dengan anggukan singkat dari Panda, Maki, dan Fushiguro, Ajeng lalu menyingsingkan lengan jaketnya.
“Kalian bertiga, ikut aku. Biar ku kuliti hidup-hidup.” Trio biang masalah langsung berjengit kaget.
“H-hah?! Apa maksudmu?!”
Pertanyaan Kugisaki dijawab dengan senyuman psikopat oleh Ajeng. “Aku bilang kalian akan ku kuliti~, aku jadi tidak sabar melakukannya, hahaha!” dengan tawa canggung di akhir kalimat, dia lalu menarik kerah baju Kugisaki dan Inumaki serta menendang Itadori agar jalan ke depan.
“Gila! Mana mungkin kau serius melakukannya!”
“Kugisaki, apa aku terlihat main-main dengan ucapan ku?” Senyuman yang di ulas Ajeng membuat mereka bergidik. Sepertinya gadis itu punya bibit-bibit psikopat dalam dirinya.
“Kak Maki! Kak Panda! Kalian akan menolong kami kan?!” Seruan Itadori hanya disambut dengan wajah datar Maki dan Panda yang menyilangkan tangannya tanda menolak. Belum menyerah, ia menoleh ke Fushiguro yang memalingkan wajahnya tidak peduli.
Melihat respon ketiga temannya itu, Itadori terpaku. Di tidak menyangka akan dikhianati begini. Setetes air mata yang mengalir sontak memperdramatisir keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Mission {Jujutsu Kaisen Fanfiction}
FanficSiapa yang tidak tahu anime? Pasti sebagian besar penduduk di dunia kenal atau setidaknya pernah mendengar animasi asal negeri sakura tersebut. Plot cerita dan kehadiran tokoh-tokoh yang menarik penonton, tidak jarang membuat mereka berhalu ria untu...