Kursi berderit membantuku menopang rindu
Empat kakinya rapuh; tidak tertahan
Aku ngilu
pada empat kali gugur daun;
pada empat puluh kali sekian titik salju;
pada debum empat air terjun di satu waktuEra yang sama
Masih dalam hati yang terkoyak,
bertahan sampai empat tahun berikutnya
Kini berhadapan dengan figur jendela
Kosong
Hanya empat yang tetap menjadi SìAdinda,
aku meringkuk di pualam rasa
yang tercampur aduk
dengan ton-ton bahan lainnya
Empat kali terjungkal dari dahan ambigu
Saat itu aku berbisik:
"Di empat kali pangkuanku, membawa malaikat
buru-buru mengambil nyawamu."ᕙ( ~ . ~ )ᕗ
KAMU SEDANG MEMBACA
Konstelasi
PuisiRepresentasi dari Aku dan Saya; Adinda dan Anda tentang kisah cinta yang bertubrukan. Kutukan-kutukan yang membuat awal sebuah hubungan berpencar dan menjelajahi seluruh isi bidang. Berjalan, berlari, merangkak, tengkurap, merayap dari sisi horizont...