0.1

27 4 11
                                    

Sinar mentari pagi menyusup di sela-sela gorden kamar Minkyu, perlahan matanya terbuka dan ia menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.

"Masih di dunia," gumamnya.

Ia beranjak dari atas kasur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Selesai mandi, ia beranjak menuju dapur. Mengambil dua lembar roti yang ada diatas meja, mengolesinya dengan selai coklat dan langsung melahapnya.

"Pagi Minkyu," sapa Jaeyun yang baru saja datang menyapa Minkyu yang tengah sarapan.

Minkyu tersenyum tipis, "Pagi kak." balasnya acuh.

Jaeyun duduk dihadapan Minkyu, menuangkan segelas susu dan menyodorkannya kehadapan anak itu.

"Ada masalah?" Tanya Jaeyun.

Minkyu diam, dia menatap Jaeyun dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kakak pasti tau apa itu kan?" katanya datar.

Jaeyun menghembuskan napasnya. "Ada kakak Minkyu, kamu gak usah khawatir." ujarnya lembut.

Minkyu meminum susunya dan langsung bangkit dari duduknya.

"Gue pergi,"

Jaeyun menatap sendu punggung Minkyu yang mulai menjauh.

***

Minkyu menatap pemandangan dihadapannya, sebuah pemakaman umum yang tak jauh dari rumahnya.

"Kapan gue bisa tertidur nyenyak kaya  kalian?"

Minkyu menyusuri jajaran batu nisan itu, lalu berhenti di salah satu nisan.

"Kak Junkyu, apa kabar?"

Minkyu meletakkan sebuket bunga lavender yang dibawanya keatas gundukan tanah dengan nisan bertuliskan nama 'Kim Junkyu'.

Ia bersimpuh didepan gundukan tanah itu, berdoa sebentar dan mengusap nisan itu lembut.

"Udah tiga puluh tahun kakak pergi, selama itu juga gue merasa kalau hidup ini gak adil. Gue gak pernah bahagia dengan kehidupan ini, gue gak pernah minta buat hidup kaya gini. Gue pengen banget menyalahkan dewi Fortuna yang menunjuk gue,"

Minkyu asyik berkeluh kesah dihadapan nisan Junkyu, tanpa disadari ada dua orang yang menatapnya tak jauh dari bawah pohon.

"Itu yang namanya Minkyu?" Tanya si cewe.

Si cowo mengangguk.

"Cakep," ucap si cewe spontan dan menatap Minkyu penuh kekaguman.

Si cowo menatap tajam si cewe dan tak suka.

"Bercanda anjir,"

"Gue hukum lo nanti,"

"Bacot!!"

Minkyu beranjak pergi, kedua orang itu bangkit dari tempat persembunyian mereka dan mengikuti kemana Minkyu pergi.

"Mau kita culik?" tanya si cewe.

"Culik aja, biar sekalian kita kasih ke kak Hee." jawab si cowo.

Si cewe menyiapkan selembar sapu tangan dan mengolesinya dengan obat bius. Dengan secepat kilat ia membekap Minkyu dari belakang, tak sempat berontak Minkyu langsung jatuh pingsan.

"Bantuin Hoon berat," kata si cewe yang kesusahan menahan bobot tubuh Minkyu yang berat.

Si cowo yang dipanggil 'Hoon' alias Sunghoon ini membantu si cewe alias Zafan untuk membawa Minkyu menuju ke suatu tempat.

***

Minkyu mengerjapkan matanya, ia melihat ke sekelilingnya. Ini tempat asing, Minkyu diculik.

"Udah bangun lo?" tanya seseorang yang baru saja datang dengan dua orang mengikuti dibelakangnya.

Minkyu merasa dèjavu, ia bangkit dari tidurnya dan terlihat ada tiga orang asing yang mengelilinginya.

"Kalian siapa? Ngapain nyulik gue?" tanya Minkyu rada ngegas.

"Ehhh tenang, kenalin gue Lee Heeseung." kata si cowo berwajah tampan dan kharismatik.

"Gue Park Sunghoon," kata si cowo dengan wajah dingin dan datar.

"Dan gue Lee Zafan," kata cewe satu-satunya yang ada disana.

"Yang bawa lo kesini ini itu Hoon sama Zafan," jelas Heeseung memberitahu Minkyu.

Minkyu mengerjapkan matanya, bingung. "Kalian vampire?" tanyanya polos.

Glek

Ketiganya meneguk ludah kasar, tau darimana Minkyu ini?

"Kalian nyulik gue pasti ada alasannya kan? Kalian tau gue siapa kan?" tanya Minkyu dengan tatapan penuh selidik.

Mereka diam, tak menjawab pertanyaan Minkyu.

"Gue Kim Minkyu, anak terkutuk yang menjadi penyelamat dunia."

"J-jadi bener soal legenda itu?" tanya Zafan pelan dan gemetar.

***

"Jadi legenda itu bener?" tanya Heeseung setelah mendengar sedikit penjelasan dari Minkyu tentang sebuah kejadian Maha dahsyat yang terjadi di masa lalu.

Minkyu mengangguk, "Bukan legenda tapi fakta." katanya.

"Keren kak keren," Zafan menatap Minkyu kagum.

Minkyu tersnyum, sementara Sunghoon menatap Zafan dengan tajam.

"Jadi gimana?" tanya Sunghoon.

"Hah? Gimana apanya Hoon?" Zafan malah balik bertanya dengan bingung.

"Gue gak nanya lo, gue nanya kak Hee." ujar Sunghoon dengan nada sewot.

"Yaudah biasa aja dong gak usah sewot," kata Zafan jutek.

"Udah kalian gak usah berantem, jadi Kyu lo mau bantu kita?"

"Bantu apa?" tanya Minkyu bingung.

"Kalahin klan werewolf,"

Minkyu menimang-nimang hal itu. "Imbalan buat gue nya apa?" tanyanya lagi.

"Apapun yang lo mau," jawab Sunghoon.

Minkyu tersenyum miring, bagus juga penawaran mereka.

[ii] Kutuk (New Version)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang