1.4

6 2 13
                                    

"Loh? Udah?" tanya Yeonjun, "Gimana Beomgyu?"

"Belum ada perubahan," jawab Soobin sendu.

Minkyu menatap kedua kakak beradik itu prihatin, sungguh ia ingin membantu. Tapi sekarang bukan waktunya, dan bukan saatnya untuk dibahas.

"Kenapa lo bisa belain mereka gitu?" tanya Seungmin.

"Sebelum kita nyusul Minkyu, para goblin itu datang ke rumah kita buat nyeritain hal aneh. Katanya buku hitam mereka ke udah keisi, padahal mereka belum dapet perintah dari atasan buat mencabut nyawa." jelas Soobin.

"Terus yang anehnya disebelah mana?" tanya Hyunjin heran.

"Nah itu, baru mereka mau ngomong eh gue di telpon Minkyu."

"Coba bawa mereka kesini, kita harus bicarain ini juga sama mereka." pinta Minkyu.

Yeonjun mengeluarkan kertas dan menggambarkan garis spiral lalu membakarnya seperti Soobin tadi, sebuah portal terbuka dan dari sebrang sana ada Serim dan Jungmo yang terkejut heran.

"Sini cepet! Ada yang mau kita tanyain," kata Yeonjun.

Serim dan Jungmo menurut, mereka melewati portal. Yeonjun merobek kertasnya sehingga portal kembali tertutup.

"Ada apa?" tanya Jungmo.

"Soal hal aneh yang tadi mau lo ceritain," jawab Soobin.

Serim melirik ke arah Zafan dan Sunghoon disana, lalu menatap keempat werewolf yang juga ingin mendengar. Dan ia sangat terkejut saat melihat Minkyu juga ada disana.

"Gue tau lo terkejod aha aha liat muka ganteng anak dalam ramalan, tapi kagum nya nanti aja! Ada yang lebih penting," sergah Minkyu sebelum Serim berucap.

"Lah kepedean, gue cuma mau bilang ternyata lo gak seganteng itu."

"Sialan,"

"Jadi?" tanya Seungmin seraya mengangkat sebelah alisnya.

"Mungkin kalian udah denger dari Yeonjun sama Soobin soal keanehan kita, buku hitam yang harusnya cuma kita yang bisa pake itu tiba-tiba keisi dengan sendirinya, padahal kita belum dapet perintah dari atasan." Jelas Serim.

"Dan yang lebih kagetnya lagi, nama yang tertulis pake tinta emas itu adalah nama Raja Taeyong." sambung Jungmo.

Zafan mendelik, ia mengepalkan tangannya. Sunghoon dengan cepat langsung mengelus kepalan tangan sang putri agar kembali tenang.  Kalau saja tidak Sunghoon tahan, sudah bisa dipastikan wajah tampan Serim akan babak belur di hajar Zafan.

"Dan lagi, buku itu gak sembarang buku yang bisa dicuri atau pindah tangan, nulis pake tinta emasnya pun gak semudah itu, intinya cuma goblin yang bisa." tambah Serim.

"Gue percaya kok, sesuai sama buku yang gue baca, buku hitam sama tinta emas itu dikasih ke goblin dari atasannya langsung, bener-bener bukan sembarang barang." kata Felix.

"Nah bener, jadi ya, kita juga bingung siapa pelakunya." sahut Jungmo.

Perasaan Minkyu menjadi tidak enak, instingnya mulai berontak kalau sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Nama kelompok goblin kalian apa?" tanya Zafan penasaran.

"Kami adalah Cravity," jawab Serim.

Seketika Minkyu merasakan hawa dingin di sekitarnya, hawa mencekam yang sama seperti saat ia berdiri di medan perang dalam perebutan mahkota helizabeth.

"Ada satu makhluk yang mungkin bisa melakukan hal selicik itu," celetuk Minkyu tiba-tiba membuat semuanya menoleh kearahnya.

"Siapa?" tanya semua bersamaan.

"Valkyrie hitam,"

Suasana seketika hening, tak ada yang membuka mulut. Mereka terlalu terkejut, termasuk Hyunjin. Ia tiba-tiba saja teringat dengan ucapan ayahnya semalam.

'Harus gue kasih tau jangan ya?' batinnya gelisah.

Felix yang melihat raut muka gelisah Hyunjin bertanya padanya.

"Lo baik Jin?" tanya Felix.

"Gapapa kok Lix, cuman heran aja sama bingung. Ada makhluk kaya gitu,"

Jawaban Hyunjin juga menjadi perwakilan rasa bingung mereka dengan makhluk yang bernama Valkyrie, mereka baru pertama kali mendengarnya. Bahkan untuk Felix sekalipun, si yang rajin membaca buku di perpustakaan.

"Ehhh btw, emang itu makhluk apaan Kyu?" tanya Yeonjun pada akhirnya.

Minkyu menghembuskan napasnya, 'Kak Jae sama kak Jeyu bikin orang cape banget sih.' batinnya menggerutu.

"Ahhh valkyrie itu makhluk immortal juga, mereka punya sayap dan kekuatan, bisa hidup sampai ratusan tahun. Dan mereka sekarang gak menampakkan diri ke manusia atau lainnya lagi, setelah peperangan waktu itu." jelas Minkyu.

Mereka menganggukkan kepalanya paham.

"Lo tau, siapa valkyrie hitam yang dimaksud?" tanya Sunghoon.

Minkyu menggeleng, "Untuk sekarang belum, tapi nanti gue bakal nyari tau siapa dalang nya."

"Kalau gitu kita pamit dulu," ujar Zafan.

"Ehhh wait, ada yang mau gue omongin lagi." sahut Minkyu.

Zafan dan Sunghoon yang sudah bangkit kembali duduk di tempatnya.

"Lo mau ngomongin apa, Kyu?" tanya Seungmin.

"Soal kalian dan gue, gue punya satu syarat buat menuhin semua kemauan kalian."

"Gue gak akan bilang syaratnya itu sekarang, nanti setelah kita nangkap pelaku yang udah membunuh Raja Taeyong."

"Udah segitu aja deh, yuk balik." ajaknya.

Minkyu kembali bersama Sunghoon dan Zafan, sementara para penyihir kembali bersama goblin.

"Ada yang mau gue omongin juga," celetuk Hyunjin.

"Kenapa gak sekalian tadi aja sih, Jin? Biar mereka juga tau," tanya Han sebal.

"Justru itu gue ngomong sekarang, gue gak mau mereka tau."

"Yaudah silakan Jin," ujar Seungmin menengahi, takut terjadi perdebatan yang tak berfaedah.

"Sebenernya, ayah sama Raja Taeyong gak cuman diskusiin soal perdamaian aja. Kata ayah, Raja Taeyong udah lama merasakan aura kegelapan yang menyelimuti wilayah makhluk immortal, Raja Taeyong bilang katanya itu ulah salah satu makhluk mitologi yang gak kita semua pelajari."

"Valkyrie hitam, sama seperti kata Minkyu tadi. Kata ayah, Raja Taeyong udah tau siapa valkyrie hitam itu, tapi sebelum ngasih tau ayah, beliau udah dibunuh lebih dulu."

Felix, Han dan Seungmin terkejut dengan penuturan Hyunjin.

"Mungkin gak kalau yang bunuh Raja Taeyong itu si valkyrie hitam ini? Karena dia tau Raja Taeyong mau ngasih tau identitas nya ke Raja Minhyun, dia membungkam Raja Taeyong dengan membunuhnya, biar identitasnya gak terbongkar." ujar Seungmin dengan opini dari otak pintarnya.

"Gue setuju sama pendapat Seungmin, masuk logika. Itu sebabnya Raja Taeyong dibunuh, dia gak mau identitasnya terbongkar. Dan lagi, kata Minkyu tadi, makhluk immortal yang hampir sama kaya kita namun kekuatannya sangat dahsyat, mungkin kan?" ujar Felix.

[ii] Kutuk (New Version)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang