3. Making Friends

898 89 3
                                    

'jinnie?'
'besok kakak ke rumah kamu boleh?'

'maaf kak baru baca'
'iya boleh ajaa. besok aku di rumah aja kok.'

'ooh, kalo besok kita jalan gmn?'
'udah lama banget kan?'

'boleh kak'
'jam berapa?'

'kamu maunya jam berapa?'

'agak siangan aja kali ya?'
'jam 11?'

'okee, jam 11 kakak jemput di rumah kamu'

'oke kak'

'oke deh'
'good night jinnie'
'sweet dreams'

Keesokan harinya, Seokjin dan Janghyun pun pergi berkencan, atau setidaknya itu yang Seokjin pikirkan.

"Jinnie," panggil Janghyun sambil memegang tangan Seokjin yang sedang memegang sendok es krim, "Maafin kakak ya?"

Seokjin yang memiliki firasat buruk pun hanya terdiam.

"Maaf kakak jarang punya waktu buat kamu. Pas kamu sakit pun kakak ga sempet jenguk."

Seokjin tidak tahu harus merespon apa.

"Terus kemarin malam kamu malah ngeliat kakak makan malam sama orang lain. Pasti kamu berpikir yang nggak-nggak kan?"

Janghyun pun menjeda kalimatnya dengan tarikan napas yang dalam. "Kalau kakak jelasin, kamu mau percaya?"

Seokjin masih saja terdiam.

"Jinnie, itu temen kakak. Sumpah demi apapun, Jinnie." "Kami kemarin makan berdua karena dia itu anak temannya papa. Kemarin papa, bunda, sama orang tua dia juga makan malam bareng di meja lain, tapi kamu mungkin gak ngeliat."

"Terus kenapa kalian cuma berdua?" Seokjin membuka mulutnya.

"Karena reservasi mejanya salah Jinnie.. Mereka pesan meja untuk 4 orang, padahal harusnya 6." Janghyun mencoba menjelaskan, "Akhirnya kami yang harus pindah."

"Please, believe me Jinnie." mohon Janghyun.

Seokjin pun hanya mengangguk.

"Kakak janji bakal luangin waktu lebih banyak buat kamu."

Tangan Seokjin pun digenggam lebih erat dari sebelumnya, "I love you, you know that?"

Seokjin pun sekali lagi hanya mengangguk.


Seokjin dan Janghyun pun melanjutkan kencannya, meskipun banyak hal yang Seokjin belum bisa terima sepenuhnya, ia tidak mau merusak hubungannya hanya karena rasa curiganya itu.

"Kak, mau main arkade." ucap Seokjin.

"Mau ke arkade?" tanya Janghyun yang kini sedang menyetir, "arkade yang di mal depan situ mau?"

"Huum." jawab Seokjin dengan anggukannya yang antusias.

"Okeee."

Kini mereka pun sedang berada di arkade sesuai yang Seokjin minta. Sudah berbagai permainan arkade mereka mainkan, rencananya, mereka akan mengumpulkan 1000 tiket untuk ditukarkan dengan boneka paus biru yang ada di etalase depan.

"Kak! Ayo main basket!" seru Seokjin sambil menarik tangan Janghyun.

"Tapi basket gak bisa dapet tiket loh Jinnie."

KETOS | namjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang