Pertemuan

42 4 2
                                    

Aku pernah membayangkan akan memiliki kisah yang berakhir indah bersama seorang lelaki yang memiliki banyak keunikan. Kami memiliki beberapa karakter yang mungkin bisa dibilang sama dan mungkin juga saling bertentangan. Kami dipertemukan disebuah perguruan tinggi di kota Surakarta. Bisa dibilang aku telat mengaguminnya...

" Wih ada pak dosen, sendirian mulu pak." Sapa sekelompok lelaki pada seorang pria yang sedang membaca buku di taman. Pria itu hanya melirik dan memalingkan muka.

"Percuma Yus, ngapain sih buang-buang waktu nyapa es batu. Hahahaha." Celetuk salah seorang dari kelompok tersebut. Mereka kemudian pergi meninggalkan pria tersebut.

"Es batu." Gumam pria itu sambil menutup bukunya.

Namanya Ranu Ekadanta. Seorang mahasiswa semester 3 yang memiliki kepribadian sedingin es batu. Dia sangat cuek, dan tidak mau tau apapun hal-hal yang menurutnya tidak penting. Kring..kring...kring... suara handphonenya berbunyi.

"Bisa jemput aku? Kakak ku sedang sibuk soalnya." Ucap seseorang dalam telepon.

"Dimana?"

"Di gramedia."

"Iya, tunggu." Ranu bergegas menaruh buku ditasnya, dan berjalan menuju parkiran.

Disisi lain ada mahasiswa baru, yang sedang berkeliling melihat area-area kampus. Ia berjalan sambil bercanda dengan teman-teman barunya, dan tidak sadar menabrak seseorang yang tengah terburu-buru.

Brukk....

"Aduuh.." teriak maba itu.

Seseorang tersebut langsung berdiri dan pergi dengan wajah yang kesal.

"Kamu gapapa Ca?" tanya seorang teman.

"Gapapa kok Nur, cuma kaget aja. Siapa sih orang tadi, sombong amat." Tanya gadis itu sambil berdiri dan mengambil kertas UKM yang berserakan.

"Ya ampun Ca, masa kamu gatau. Dia kak Ranu, kakak tingkat paling ganteng se fakultas ini." Jawab Uta.

"Apasih Ta, yang paling keren buat aku kan cuma kak Chandra. Hahaahaha." Jawab nya.

Oh iya, mahasiswa baru itu aku hehe. Namaku Greesa Audita, agak aneh sih memang. Ayahku memberi nama Audita karena beliau seorang auditor. Jadi ngga heran sih, kalau beliau memberiku nama seperti itu. Tapi panggil saja aku Caca. Aku memiliki banyak teman tapi yang dekat Cuma dua orang Nuri dan Uta. Aku dikampus sangat mengagumi sosok kakak tingkat bernama Candra Suryaka yang memang menawan. Haha...

***

"Lama sekali." Gumam seorang gadis yang berdiri didepan sebuah toko.

Berselang beberapa menit terlihat seorang pria mengendarai sepeda motor warna merah maroon. Motor itu berhenti disebelah gadis tersebut.

"Maaf Ria, tadi macet" Ucap pria itu.

"Iya Ranu, gapapa kok." Ucap gadis itu. Gadis itu bernama Ria, mahasiswi semester 5 yang memang suka membaca buku. Dia satu-satunya orang yang terkenal dekat dengan Ranu si es batu.

"Ayo naik ! kuantar pulang." Ajak Ranu.

"Iya Nu."

***

DIVYANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang