Terpesona

17 3 0
                                    

Budayakan vote dan komen ya temen-temen :)

Kalian tau mengapa Tuhan menciptakan seseorang yang membuat hati kalian tertarik? Alasannya hanya satu, Tuhan ingin kita merasakan apa itu cinta. Jika kita mencintai ciptaan-Nya, mengapa kita tidak bisa mencintai Tuhan sang pemilik seluruh cinta :).

Malam itu kak Zafran menghubungiku untuk pertama kalinya, sebenarnya dia hanya mengingatkan aku untuk membut grup WA. Tapi ya namanya orang kepedean ya aku merasa dia hanya basa-basi menghubungiku. Aku sengaja membalas pesannya lama karena aku juga sedang mengerjakan tugas kuliah. FYI, aku ini anak yang sangat ambis sekali. Apalagi soal nilai. Tidak harus jadi orang yang memiliki nilai paling tinggi sih, setidaknya aku bisa bersanding atau diatas orang yang aku anggap saingan. Tapi aku bukan orang yang pelit juga, aku juga suka berbagi jawaban pada temanku. Kadang aku juga tidak seambis itu. Setelah tugas kuliah ku selesai aku membalas pesan kak Zafran hingga ketiduran.

"Astaga sudah pagi." Ucapku sambil berlari menuju kamar mandi mengambil air wudhu. Akhir-akhir ini aku sering telat beribadah. Setelah itu aku mengambil kemeja biru navy dan rok putih di lemariku. Aku bergegas menyetrika dan segera mandi.

***

Dilain sisi usaha yang Ranu rintis mulai dikenal orang. Banyak mahasiswa yang memakai jasanya entah karena kinerja atau ketampanannya. Dia memang terkenal tampan dan alim dimata cewe-cewe kampus dari berbagai angkatan.

Pagi itu tepat 1 minggu setelah ujian Hima dan tes-tes masuk ukm yang lain. Caca dan Nuri duduk dikursi hall kampus mereka baru selesai kuliah.

"Nuri, Caca kalian udah liat pengumuman?" teriak Utta sambil berlari kearah dua temannya.

"Belum ta, aku udah pesimis."

"Apaansih Nur, liat dulu" timpal Utta memberikan secarik kertas.

"Yah aku ngga lolos diukm bareng kak Candra" keluh Caca.

"Aku juga kok Ca, Cuma NingNing sama Utta yang keterima"

"Tapi kalian keterima di Hima nih sama NingNing, aku yang ngga keterima disitu. Padahal ada kak Ranu" keluh Utta yang memang mengagumi Ranu sejak masa ospek seperti Caca mengagumi Chandra.

"Yah Ta kita ga bareng dong"

"Engga Ca, mungkin takdirku bareng kak Chandra hahahaha" ucap Utta meledek Caca.

"Iih Utta, jangan sampai lecet ya bebeb aku"

"Ih kalian ini apasih, belum tentu orang yang kalian suka itu tau kalo kalian idup" ucap Nurri yang sebal mendengar perhaluan sahabatnya itu.

"Jadi Cuma NingNing nih yang keterima dua-duanya? Btw dia kemana sih ?"

"Eh iya iya ngga sia-sia dia kepedean kemarin, sekarang jadi multifandom." Ledek Caca.

"Mungkin dia masih ada kelas, yaudah kekantin yuk. Aku traktir boba."

"Tumben Nurr."

"Gapapa dong sekali kali"

"Yaudah kalo maksa"

Tiga sekawan itu menuju kantin. Tiba-tiba ditengah perjalanan mereka bertemu NingNing.

"Kalian mau kemana?"

"Kekantin beb. Yuk!"

"Temenin aku dulu yuk kebasecamp Diksu (ukm penelitian) aku dapat tugas buat wawancara ketuannya." Ajak NingNing

"Engga ah Ning, kita mau ke kantin."

"Kita temenin dulu aja lah Nur, kasian adik kecil ini."

"Iya, siapa tau kan di Diksu ada kak Chandra. Yuk yuk temenin NingNing!" ajak Caca dengan riangnya.

"Yaudah ayook" jawab Nurri pasrah yang tidak tega melihat wajah NingNing yang sok melas.

Mereka berempat mengunjungi basecamp Diksu. Dugaan Caca benar kalo kak Chandra sedang ada disana bersama ketua dan anggota yang lain. Caca yang mengetahui itu langsung menyembunyikan rasa senangnya sambil menarik-narik tangan sahabatnya.

"Permisi kak, mau minta waktunya untuk wawancara sebentar boleh?"

"Masuk aja dek, boleh kok"

"MasyaAllah malaikat" batin Caca yang terpesona melihat kak Chandra yang menyambut baik kedatangan mereka. Sembari NingNing mewawancarai ketua Diksu, mata Caca tidak berpaling dari sosok kak Chandra. Kakak tingkat yang selalu ia kagumi, meskipun dia tau kalo Chandra gapyear 4 tahun. Itu tidak mengurangi rasa kagumnya.

"Siang semua" teriak seseorang didepan pintu. Sontak semua yang ada di basecamp kaget dan langsung menoleh.

"Eh pipi tomat disini, nyariin aku ya?"

"Iih engga, aku nemenin NingNing" jawab Caca yang membuat orang didalam basecamp tertawa mengetahui bahwa pipi tomat itu dia.

Karena merasa malu dan kesal pipi Caca kembali memerah, dia takut kak Chandra berpikiran aneh-aneh terhadap dirinya. Lalu dia memutuskan untuk keluar bersama Nurri menghindari kak Zafran yang sok kenal tadi.

"Aduh Nurr, aku malu banget. Kenapa sih dia harus sok kenal, nanti kalo Kak Chandra jauhin aku gimana?"

"Yaampun caca, sadar dong kak Chandra aja ga kenal kamu. Ngapain ngejauh gara-gara hal sepele. Btw, kayanya kak Zafran suka sama kamu hahaha. Keliatan banget tadi."

"Ngga usah ngarang ya wahai ukhti, sekali ngga suka tetap ngga suka."

"Yaudah terserah, eh aku dapat pesan dari Hima nih. Kita suruh kumpul dihall, coba cek hpmu."

"Eh iya nih, yaudah yuk."

Nuri dan Caca menuju hall tanpa mengabari kedua temannya yang masih ada di Diksu.



*Halo kak, hari ini ada update nih. Jangan lupa divote dan beri masukan ya*

DIVYANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang