Dungeon pt.2

1K 146 7
                                    

"Buat barisan ke belakang dan terus ikuti langkahku" perintah Rux begitu mereka masuk ke dalam dungeon

Mereka berjalan menyusuri dungeon itu

Diam, tenang, dan teratur

Fajar Keemasan yang memang kalem tidak ada masalah

Noelle dan Leo juga menuruti tanpa mengeluh sedikitpun

Tapi...

Asta yang alergi dengan kata 'tenang' sudah tidak sabar

"Arghh! Kapan ini selesai?!" Asta berteriak dan mengeluarkan pedang hunian iblisnya

"Tenanglah. Sebentar lagi kita sampai" Rux menahan tangan Asta dengan pedangnya agar tetap di tempat

"Kau hampir menyentuh sihir jebakan. Jika sihirnya aktif, yang kena bukan hanya kau, tapi kita bertujuh. Tolong. Tenang. Sebentar" Rux menekan kalimat terakhirnya dengan muka datar-serius nya, pemandangan yang jarang sekali dilihat

"Benar, Asta. Ingatlah kata kakakku, tetap tenang" ucap Leo

Asta akhirnya bisa dijinakkan dan perjalanan mereka aman damai sampai tujuan

"Kita sudah sampai. Ini tempat hartanya" ucap Rux

"Akhirnya aku bisa bergerak bebas!" Asta berteriak dan berlarian

Semuanya langsung berpencar dan melihat-lihat isi ruangan harta itu

"Ini tulisan kuno? Aku sama sekali tidak bisa membacanya" Noelle yang melihat-lihat ornamen di dinding berucap

"Aku bisa membacanya. Tampaknya dua barang di tengah pilar-pilar itu merupakan barang terpenting sekaligus paling berbahaya" ucap Rux

"Whoa! Rux hebat!" puji Asta

"Sepertinya memercayakan misi ini kepadamu bukan keputusan yang salah" tambah Klaus

"Apa tulisan itu menjelaskan fungsi barang-barang itu?" tanya Mimosa

"Ya. Cairan merah itu untuk menambah kekuatan sihir" jawab Rux

"Lalu yang seperti roll ibu-ibu itu fungsinya apa?" tanya Asta

"Menyedot energi sihir" jawab Rux

"Kalau begitu kita harus mengambilnya kan?" Asta mendekati benda itu

"Tunggu dulu" Rux menghentikan Asta

Rux melemparkan koin dan koin itu hancur menjadi debu

"Kau harus pakai pedangmu" ucap Rux pada Asta

Asta mengeluarkan pedang pembunuh iblis nya dan perlahan mendekatkannya ke tengah pilar-pilar

Rux melempar koinnya lagi, tapi berbeda dengan sebelumnya, kali ini koin itu jatuh ke tanah dengan utuh

Merasa keadaan sudah aman, Rux mengambil kedua benda tadi

"Sudah. Ayo kembali" Rux membawa barang-barang itu dan melangkah menuju pintu besar

"Kita tidak pakai jalan yang tadi?" tanya Asta

"Tidak. Jalannya sudah tertutup. Kita cuma bisa pakai jalan in--" Rux berhenti tepat sebelum membuka pintu

"Ada orang! Bersiap bertarung!" perintah Rux

TBC

Selama di dungeon pada pake sihir dan nama sihirnya cm berdasarkan ingatan saya, jadi tolong maklumi kalau ada yang salah :')

Promise or House? {Black Clover x Male OC}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang