"Kerja bagus, semuanya" puji kaisar sihir setelah menerima grimoire dari Rux
"Jadi yang tersisa tinggal tiga orang ya? Bisa tolong kau jelaskan sekali lagi tentang mereka, Rux? pinta William
"Tentu" jawab Rux
"Pertama, anggota bintang tiga, Riel Adhiplo, pengguna sihir indra. Dari keterangan Asta, tampaknya sihirnya digunakan untuk memperkuat maupun melemahkan indra baik orang lain maupun dirinya sendiri" jelas Rux
"Lalu ini hanya asumsi saya, tapi mendengar kronologi pertarungannya, sepertinya saat dia melemahkan indra orang lain, indranya sendiri akan ikut melemah" tambah Rux
"Tunggu dulu, dari kronologi pertarungan? Memang apa yang membuatmu berasumsi begitu?" tanya Finral
"Dia melempar pedang saat melemahkan kaki Luck, dan menendang saat melemahkan tangan Asta. Luck juga mulai bisa bergerak saat Riel hendak menendang Asta kan? Itu tiga hal yang merupakan dasar dari asumsiku" jawab Rux
"Ahaha, Rux memang hebat! Sekarang, bisa kau jelaskan kenapa Riel memanggilmu tuan muda?" tanya Luck
"Tentu. Cyfora keluarga yang besar. Adhiplo adalah salah satu keluarga yang melayani keluarga itu" terang Rux
"Athesia juga salah satu keluarga yang sangat dipercaya. Aku tidak mengerti kenapa mereka kini malah berbalik mengincarku..." tambahnya
"Berarti, kau kenal dengan Rhezi Athesia?" tanya Marx
"Iya. Dia adalah teman kakakku" jawab Rux
"Pengguna sihir lokasi, benar?" William memastikan
"Iya, benar. Sihir lokasi pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan sihir ruang, tapi cara pemakaian yang jauh berbeda dari sihir ruang" Rux menjelaskan sedikit
"Seingatku, dia harus menandai sesuatu atau seseorang dulu agar sihirnya dapat digunakan, tapi aku tidak terlalu tahu" sambungnya
"Begitu. Apakah grimoire juga bisa diambil?" tanya Julius
"Jika sudah ditandai, seharusnya bisa" jawab Rux
"Marx, grimoirenya?"
Marx lalu mengecek grimoire yang sudah berhasil didapatkan
"Hanya ada milik Mirelle" jawabnya
Ruangan itu langsung menjadi tegang
"Satu hal yang kuketahui tentang sihir ilusi, itu hanya menipu mata, bukan telinga. Kalau begitu, kita punya tiga kesatria sihir yang cocok" Rux menatap lurus ke arah Julius
"Lalu, Rhezi Athesia tampaknya menguasai teknik berpedang. Dan satu yang saya cukup yakin, markas sementara mereka adalah sihir seseorang" lanjutnya
"Apa kita harus menunda dulu sampai besok sembari memikirkan rencana?" usul Marx
"Tidak. Mereka pasti akan bergerak malam ini" jawab Rux
Julius lalu berdiri dan hendak keluar
"Mari kita bicara berdua saja, Rux" ucap Julius
Rux mengangguk dan mengikuti Julius
TBC
Krn nggak bikin apa" buat HUT RI, ini aja ku upload hari ini :'D walau gak nyambung--
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise or House? {Black Clover x Male OC}
FanfictionKomandan Yami mungut orang lagi? Dari penampilannya sih, biasa aja... tapi emang anggota Banteng Hitam ada yang biasa? Dia juga nolak dan malah marah kalau disuruh nyeritain masa lalu... emang ada apa sama masa lalu nya? Black Clover: Yuuki Tabata