✎ᝰ┆𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟶𝟽.

792 66 4
                                    

Note :
✎┊"Berbicara"
✎┊"Membatin"

Warning :
• OOC!
• Alur Berantakan!
• Bahasa Tidak Baku!
• Typo!

Happy Reading ~☆
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Third POV
Akademi Yumenosaki

Rina menelengkan kepalanya, "Hmm? Kamu siapa?"

Laki-laki itu m̶e̶l̶o̶m̶p̶a̶t̶ berjalan mendekati Rina, "HaHa~ Harukawa Sora dari 1-B! Salam kenal Rina-chan-senpai!"

﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋
Harukawa Sora
春川 空

﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋Harukawa Sora春川 空

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋

"Eh? Kau mengenalku?" Tanya Rina kaget.

"HeHe~☆ Shishou yang memberitahu Sora!" Kata Sora sembari mengangkat kedua tangannya.

"Jaa, salam kenal juga Harukawa-kunー" Teringat Ritsu yang tidak kunjung bangun juga, Rina mencoba meminta bantuan Sora.

"Etto Harukawa-kun bisakah aku meminta tolong tentang ini?" Pandangan Rina tertuju ke arah Ritsu yang tertidur di pahanya.

"Maafkan Sora, Rina-chan-senpai. Ritsu-chan-senpai kalau sudah tertidur pulas akan susah dibangunkan." Ucap Sora.

Rina menghela napas lelah, "Sepertinya aku harus memikirkan cara lain. Apa aku langsung paksa berdiri saja ya? Tapi bagaimana kalau nanti kepala Ritsu-kun malah terluka?"

"Kalau begitu Sora pergi dulu! Matane Rina-chan-senpai!" Membelakangi Rina, Sora pun berlari pergi dari tempatnya.

"Eh? Chotto Harukawa-kun!" Tangan Rina terulur hendak menahan Sora. Namun, Sora yang memang lincah dan gesit meninggalkan Rina dalam sekejap. Rina takjub sekaligus heran melihat itu, "Cepat sekali!"

Third POV End

.
.
.

Ritsu POV

"tsu... okiro... kora! Ritsu!"

Membuka sebelah mataku, aku melihat Maa-kun menepuk-nepuk pundakku.

"Umm~ Hoam~ Ohayou Maa-kun." Kuusap mataku agar dapat melihatnya dengan jelas.

Maa-kun mengacak-acak rambutnya kesal, "Bukan ohayou. Ttaku kau ini, setidaknya jangan merepotkan orang dong."

"Yo-yokatta, akhirnya Ritsu-kun bangun juga." Suara perempuan kini tertangkap di telingaku.

Aku mengalihkan pandangan ke perempuan yang kutarik paksa untuk menjadi bantalku. Tidurku tadi sangat nyenyak. Ada sebuah senandung dan juga aroma manis dari bunga plum yang menemani tidurku.

Ms. Idol, Don't Give Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang