✎ᝰ┆𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟷𝟽.

546 34 7
                                    

Note :
✎┊"Berbicara"
✎┊"Membatin"

Warning :
• OOC!
• Alur Berantakan!
• Bahasa Tidak Baku!
• Typo!
• 5000+ kata!

Happy Reading ~☆
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Third POV
Kediaman Shirokane
Kamar Rina

TITT! TITT! // suara alarm

Suara berulang dari alarm berdengung keras di ruangan itu. Alarm menunjukkan pukul 7.15 menandakan pagi telah menyambut, diikuti dengan sinar matahari yang menyelinap masuk dari sela gorden.

"Eummm..."

Mata yang sebelumnya tertutup perlahan mulai terbuka pelan. Tangan milik sang gadis bergerak pelan meraba nakas untuk mematikan alarm.

Rina mendudukkan badannya, meski dengan menahan kantuk yang masih terasa.

Kringg! // dering ponsel

Suara nyaring terdengar lagi, kini dari ponselnya. Demi segera menghentikan deringan tersebut, Rina menekan tombol di ponselnya lalu diarahkan mendekat ke telinga.

"Moshi.. moshi.. dare desuka?" Rina berusaha menjawab senormal mungkin sembari mengucek-ucek matanya.

Sosok yang ada di seberang jaringan mendengar suara serak khas seseorang baru bangun tidur dari ponselnya tekekeh geli.

"Fufufu, My Angel baru bangun ya? Imutnya."

Sahutan dari ponselnya, membuat Rina melihat lagi ponselnya dengan saksama. Dan ternyata benar nama 'Tenshouin-senpai' terpampang jelas di sana.

"Tenshouin-senpai? Kenapa menelepon pagi begini?"

"Halo~ Rina-chan masih di sana?" Tanya Eichi yang agak bingung karena mendadak Rina sunyi senyap.

"Ah ha'i, ada apa Tenshouin-senpai?" Tanya Rina.

"Gomenne aku jadi membangunkanmu. Nanti sebelum kelas pelajaran umum dimulai, datanglah ke ruang OSIS terlebih dahulu. Ada projek yang ingin kubicarakan denganmu." Kata Eichi.

Rina mengangguk kecil tanda memahami dengan baik meskipun Eichi tak dapat melihatnya, "Un, saya mengerti."

"Ingat untuk menghabiskan sarapanmu sebelum berangkat. Aku menunggumu di sini. Jaa mata."

Sambungan telpon pun terputus. Rina meletakkan kembali ponselnya. Dan dia lekas mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.

.
.
.

"Ohayou Mama." Sapa Rina selagi menuruni anak tangga terakhir.

Emi yang sebelumnya terpaku pada masakan di wajan menoleh mendapati putrinya yang manis. "Ohayou." Balasnya dengan senyum cerah.

Meoww~

Tak lupa dengan kucing putih yang menjadi peliharaan Rina, mendusel kepalanya pada kaki sang majikan. Rina berjongkok agar tangannya dapat mengelus bulu halus hewan imut itu.

"Ohayou mo Lumi."

Puas mengelus Lumi, Rina bangkit menuju salah satu kursi di meja makan. Sembari menarik kursi, Rina memperhatikan sekeliling.

"Papa dimana?" Herannya tak segera mendapati sosok Akira di penglihatannya.

Emi mengangkat piring yang sudah terisi dengan roti panggang, sosis, dan telur. Kepulan asap tipis melayang di atas piring menandakan hidangan itu baru saja matang. Emi menaruh piring tersebut di atas meja makan. "Papa sudah berangkat duluan. Ada beberapa bahan restock yang datang hari ini."

Ms. Idol, Don't Give Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang