Awal mula

22 4 2
                                    

Gadis dengan kacamata yang senantiasa bertengger di wajah nya yang manis itu sedang berdiri di halaman sebuah rumah yang terbilang sederhana itu.
Gadis itu sedang mengantar sang kakak yg akan berangkat bekerja.
"Abang jangan lupa makan bekalnya ya, jangan lupa sholat, duha nya juga di usahakan" gadis itu memberi wejangan kepada abang nya.

"Eh si bocil gaya nya kayak orang udah besar aja, aturan bang reksa yg ngomong kek gitu" saut seorang pria yang tinggal di sebelah rumah mereka.

"Eh bang sat ngapain protes, iri ya makanya adek tu di sayang bukan di ajak berantem" gadis itu membalas ucapan si pria dengan sengit.

"Eh nama ku itu satria jangan di potong potong ya" ketus pria itu tak ingin kalah dari gadis tersebut.

Wlleee...
Gadis itu hanya menjulurkan lidah nya.

"Adek udah ya abang mau berangkat, jangan ribut mulu" lerai abang dari gadis itu.

.
.
.
.
.
.
Aufia Dwi Yani dia adalah gadis yg manis, dengan  tinggi badan 155 cm, kulit sawo matang dan kacamata yang senantiasa berada di wajah nya.

Gadis berusia 20 tahun itu berstatus mahasiswa semester empat di sebuah universitas.

Aufia atau kerap di sapa Fia itu sedang melangkahkan kaki nya menuju sebuah rumah yang berada di sebelah rumah nya.

"Assalamualaikum mama Yumna" salam Fia sambil mengetuk pintu rumah tersebut.

"Waalaikumsalam masuk Fi" jawab mama Yumna.

"Ma Fi mau pergi ke kampus ma, ini tadi Fi buat perkedel, ini sepesial untuk mama" ucap Fia dengan wajah ceria nya.

"Fi sama siapa pergi nya? Kalau gak sama bang satria aja, dia lagi di atas mandi" ucap mama Yumna.

"Eh gak usah ma, yang ada nanti gak sampai sampai ke kampus" ucap Fia sambil cengengesan.

Satria Al Fatih adalah anak dari Mama Yumna, dan papa Faisal.
Mereka adalah tetangga Fia namun udah di anggap orang tua kandung oleh Fia dan Reksa abang Fia.

"Ma yg ke sini tadi si bocil ya ma?" Tanya Satria kepada mama nya.

"Kamu jangan gitu dong sat, nanti jodoh baru tau" ucap sang mama.
"Eh, kamu gak pernah ngajar di lokal Fia sat?" Tanya mama nya lagi.

"Gak ma, dia fakultas pendidikan, Satria gak ada ngajar fakultas pendidikan ma" jawab Satria.

.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu di tempat yang lain.

"Assalamualaikum sahabat2 Fia" ucap ketika baru sampai di parkiran kampus nya.
"Waalaikumsalam" jawab ketiga teman Fia mereka adalah Annisa, Anindita, Yolanda.
Merka sudah berteman sejak mereka masi dusuk di bangku sekolah dasar.

"Guys Fia mau ke kelas luan ya, ada panggilan dari kosma" pamit Fia kepada teman nya.
Mereka memang berbeda fakultas, kalau Fia fakultas pendidikan , Annisa dan Yolanda fakultas seni,  dan Anindita fakultas kedokteran.

"Guys kita kedatangan dosen baru, gantiin pak broto" ucap salah satu teman kelas Fia.

"Eh hari ini kita belum ad kelas kan?" Tanya Fia ke teman sekelas nya.

"Gak ada ukhti bar bar, hari ini masi free" jawab Doni selaku kosma.
Fia emang di kenal sebagai ukhti bar bar oleh seluruh mahasiswa di fakultas pendidikan.
Pasalnya Fia selalu berpakaian syar'i, tapi dia gadis ceria, hyper aktif.
Bahkan Fia terkenal di fakultas seni dan satra karena keahlian nya menggambar potret, dan kemampuan mengarang novel nya yang tidak bisa di ragukan lagi.

ADA SYURGA DI RUMAH TETANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang