"Rollin Rollin Rollin."
Senandung terdengar dari bilik kamar mandi yang tak terlalu luar, beukuran 2×2m. Suasana yang sepi di dalam rumah membuat suaranya menggema hingga keluar.
Byun Baekhyun namanya. Pemuda cantik dua puluh tujuh tahun, seorang pengangguran. Biasnya adalah Rowoon, sang idol juga sekaligus aktor berparas tampan dan juga bertubuh tinggi dengan senyum teduhnya. Idol yang sedang naik daun berkat kemampuan aktingnya yang menawan itu adalah idola Byun Baekhyun.
Role modelnya Baekhyun yang memotivasinya untuk bisa menyaingi Rowoon. Terutama tentang tinggi badannya.
Dengar ya, Baekhyun ingin menjadi pria sejati. Yang tampan dan gagah. Cukup sudah diumurnya yang sekarang, ia belum permah berkencam sekali pun. Ada apa dengan wanita jaman sekarang?
Oh ya, kegiatan sehari-harinya adalah rebahan, makan tidak pernah putus, juga menonton drama. Satu lagi, kegiatannya adalah mengkhayal. Berkhayal jika ia bisa bertemu Rowoon dan menjadi sukses suatu hari nanti. Tapi yang dia lakukan hanyalah berbaring sembari bermain ponselnya.
Pantas saja wanita tidak ada yang mendekat. Tingkahnya tidak bisa untuk menafkahi, sepertinya Baekhyun cocok untuk dinafkahi.
Tapi sebenarnya pemuda dengan paras cantik itu bukan sepenuhnya pengangguran. Ia sesekali akan dipanggil untuk bernyanyi di cafe milik sepupu temannya. Ya, setidaknya Baekhyun menghasilkan uang untuk memenuhi kriterianya sebagai fans setia. Membeli album, datang ke fansign dan segala hal yang berhubungan dengan sang idol.
Kembali pada Baekhyun. Pemuda cantik yang sedang meandi dibawah guyuran shower itu tengah berjoged dengan tubuh telanjangnya. Kedua tangannya ia rentangkan, sedangan bagian tubuh bawahnya bergoyang.
"Rollin Rollin Rollin." Senandungnya lagi yang kemudian mengikuti gerakan dance dari salah satu girlgroup tersebut.
"Ah." Tiba-tiba saja gerakannya berhenti. Ia memegang perutnya. "Astaga, kenapa harus sekarang ingin keluarnya?!" Pekiknya kesal. "Tak bisakah nanti saja, aku harus berburu merchandise unlimited!" Sambungnya. Namun perutnya semakin tak nyaman, akhirnya ia mengalah dan menuntaskan sesuatu pagi ini dengan cepat.
"Yak! Kenapa kau lama sekali?!"
Baekhyun yang baru saja keluar dan ingin menutup pintu flatnya lantas mengerjapkan matanya cepat. Kepalanya mundur, mulutnya terbuka, matanya melotot.
Sedangkan perempuan yang tengah berdiri di depannya, menunjuk kearahnya dengan kuku panjang dan tajamnya. Wajahnya yang menahan kesal serta tatapan matanya yang tajam seperti silet. Baekhyun meneguk ludahnya kasar.
"Y-yak! Singkirkan tanganmu! Kau ingin mencongkel mataku atau bagaimana?!" Pekiknya panik, membuat perempuan itu mendengus lalu menurunkan tangannya. Baekhyun menarik napas lega.
Pemuda cantik itu lantas berbalik, mengunci pintunya sebelum ia lupa. Gawat jika pintu flatnya terbuka. Bukannya apa-apa, walaupun tak ada barang berharga. Tetap saja, ia merasa tak tenang. Kunci itu lantas ia masukkan ke dalam waist bag yang telah melingkar di tubuhnya.
Setelah dirasa cukup aman, ia segera berbalik. Namun kakinya tak kunjung melangkah, matanya malah memperhatikan penampilan teman perempuannya.
"Ryujin-ah." Baekhyun menipiskan bibirnya, ia menepuk pundak perempuan itu dengan pelan. Ia menghela napasnya. "Aku tahu bahwa kau itu tak ada sopannya denganku yang lebih tua darimu. Aku juga tahu sifatmu. Tapi apakah kau semakin lama semakin aneh?"
Ryujin, perempuan yang jauh lebih muda darinya itu mengangkat alisnya. Mulutnya bergerak seperti mengunyah, kebiasaannya yang selalu membawa permen karet kemanapun ia pergi.
"Ada yang salah dengan penampilanku?"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M (NOT) A PRINCESS [CHANBAEK]
FanfictionKeseharian Baekhyun selain menjadi fans setia idol yang bernama Rowoon adalah rebahan, makan, dan menonton drama. Tapi tiba-tiba saja insiden di luar nalar membuatnya terkejut. Bagaimana bisa ia terlempar ke masa lalu? Joseon? Dan statusnya adalah...